"Kan sudah aku katakana padamu, Yan. Sekalipun aku tak ingat dia itu siapa, aku yakin dia itu bukanlah mantanku. Aku tidak merasa memiliki mantan seperti itu," jawab Aldo mulai kesal dengan pertanya-pertanyaan yang Riyan cecarkan.
"Tapi, kenapa kau seperti memiliki kesan yang begitu mendalam saja dengan gadis itu? Mana mungkin aku bisa begitu saja percaya denganmu, Al? Coba pikir jika kau yang ada dalam posisiku."
"Gini saja. Kau tadi begitu memperhatikan dia, bukan? Terlihat gak dari sorot matanya kalau ia canggung dan serba salah tingkah saat melihatku? Aku justru merasa kalau dia seperti tidak kenal denganku. Anggap saja itu cuma perasaanku saja."
"Bukankah wanita itu ahlinya dalam bersandiwara? Seperti kau yang selalu berbohong padaku, Al! Kau munafik sama seperti wanita!" bentak Riyan.
