"Benar, Do. Aku jujur sama kamu, Aku emang lagi ingin sendiri saja."
"Bohong! Logikanya, tidak akan ada asap jika tidak ada apinya. Mana mungkin tanpa sebab tiba-tiba saja kau diamkan aku?" ucap Aldo bersikukuh menunggu penjelasan dari Elis.
Elis diam. Dia tak menyangka Aldo adalah sosok yang seperti itu. Selama ini ia berfikir jika Aldo sesuatu yang sudah ya sudah. Ternyata dia tidak sesederhana itu.
"Aku tidak ingin membahas itu," jawab Elis.
"Sekalipun kau tak inginkan, itu. Kau harus tetap membahas dan memberiku penjelasan. Jangan persulit aku untuk mengerti dirimu. Katakan apa yang kau suka dan tidak dariku. Agar aku tahu," ucap Aldo.
Elis menghela napas mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu yang selama ini tengah mengganjal pikirannya.
"Kau mendekatiku selama ini benar-benar tulus, atau hanya menjadikan diriku batu loncatan, saja untuk mendapatkan seseorang?" tanya Elis pada akhirnya.