Hati ku, kau adalah darah yang terbuang, sekeras apapun engkau meraung ia kecewa membawa racun untuk mu.
Hati ku, mungkin tersirat di fikiran mu untuk mengemis agar engkau di terima namun apa boleh buat mereka tak sudi.
Hati ku, kenapa kau tak sembuh dari racun cinta yang seharusnya waktu sudah menghilangkan itu.
Hati ku, apakah hatinya terlalu dalam kau simpan sehingga telah mendarah daging sampai-sampai membuat kamu layu seperti ini.
Hati ku, seharusnya kau sembuh dan berdoa kepada Allah semoga hati yang lain mendekat.
Namun hati menjawab "aku tidak bisa karena letak rasa itu terlalu dalam untuk di keluarkan.aku butuh waktu di sampingku untuk menyembuhkan ini"
Hati ku ooo hati ku, kenapa engkau tetap bersikeras tak mau sembuh.
Bukan kah hatinya sudah bahagia setelah memberimu penderitaan. Apa yang kau harap dari hati yang telah bersanding di pelaminan. Apakah kau berniat merebut nya? tidak hati ku itu dosa, nanti kau masuk neraka.
Hati aku ingin kau sembuh bersama indah nya dunia
1 hari
2 hari
1 minggu
2 minggu
1 bulan
1 tahun
Kenapa kau tak sembuh hati, bukankah banyak mereka yang antri untuk mu. Apakah wajah itu terlalu indah untuk kau lupakan, bukan kah yang lebih cantik banyak hati. Kenapa kau tak kunjung sembuh?
Aku beri kau solusi, lihat wanita solehah dan cantik di bawah pohon itu, tanya akan alamat nya dan lamar dia maka kau akan sembuh. Ayo hati bergerak lah tapi hati kemudian terhenti karena suara krikil jalan yang di tendang-tendang oleh gadis yang berjalan di belakang ku, fatimah.
Sungguh aku rindu saat itu. Suara krikil langkah kaki fatimah.
Hati aku mohon lupakan suara krikil itu, kau bukan untuk nya.
Patah hati ku, patah nya tak menyisakan bahagia namun kecewa. Jika patah itu dapat di timbun oleh tanah tentulah aku mau, namun tanah itu tak sudi mengobati patah yang dalam ini.
Patah hati ku, tak dapat berbuat apa-apa, karena hati begitu ingin mengejar sang bunga maka patah la ia ketika bunga jauh meninggalkan nya.
Patah la hati, walau patah ia begitu baik, kenapa engkau begitu baik, karena ia berharap bunga hidup bahagia walaupun ia patah retak dan menderita.
Kemanakah hati ku yang patah membawa kecewa, hanya doa pelipur lara sebagai jawaban atas semua yang menimpa hati. Betapa malang nasib mu hati.
Aku sungguh tidak dapat melupakan Fatimah.
Akan ku bawa kemana?
Akan ku buang kemana?
Akan ku lempar kemana?
Semua terasa berat karena bayang nya selalu di pelupuk mata.
"Bang sudah lah, masih banyak cewek lain"goda Sisil, anak SMA di samping rumah'
Aku heran, dari mana Sisil tahu tentang aku dan fatimah. Emak, pasti emak yang kasih tahu.
Pesan berantai...
Nenek kasih tahu emak emak ngerumpi sama Sisil.
Sisil anak SMA yang terlalu cepat dewasa.
"Bang di kosan aku ada anak baru, cantik Solehah pakai cadar bang, mau yang kayak gitu kan"tawar nya'
Sisil punya kosan khusus putri di samping rumah nya, disana banyak gadis tapi aku sungguh tidak tertarik yang ku mau hanya Fatimah.
"Kalo mau aku kenalkan ke Abang nanti"tawar nya lagi'
Aku berfikir, apa salah nya mencoba "ya udah boleh"
Sisil memukul bahu ku "nah gitu dong"
Apa apaan anak ini, tidak sopan.
Hati ku butuh obat entah siapa itu aku hanya ingin mengobati nya. Fatimah sudah bahagia dan aku berhak bahagia juga.
***
Aku akan mencoba saran Sisil, dari apa yang ia ceritakan ia gadis yang baik dan Solehah dan tentu nya terjaga.
Itulah yang ku butuhkan, gadis yang seperti itu.
***
"Assalamu'alaikum..."Sisil mengetok pintu kos'
Berlahan pintu di buka dan seorang gadis bercadar muncul. "Sisil?, ada apa?, "
"Mbak aku mau bicara sesuatu tapi di dalam aja yah"
Si gadis merasa aneh "i iya boleh"
Sisil masuk dan duduk di ranjang milik si gadis "mbak tahu kan cowok samping rumah yang pernah mbak tanya ke aku"
Si gadis duduk di dekat Sisil ia tampak tertarik dengan topik yang di bahas Sisil .
"Iya mbak tahu, ada apa memang?"
Sisil tersenyum manis "itu mbak dia mau kenalan sama mbak"
Si gadis terkejut bukan kepalang sebenar nya sudah beberapa hari ia memperhatikan laki-laki yang di katakan Sisil "boleh mbak mau"
"Akhir nya..."Sisil melompat kegirangan' "cieee mbak haha"goda sisil'
"Apa Sih..."si gadis tersipu malu.
"Besok ya mbak ba'da Dzuhur di rumah ku"
Si gadis tersenyum manis "iya"