Tiada salah jika ingin mencoba. Luka itu harus di obati dan jika ingin sembuh harus berusaha.
Hari ini jam 2 aku akan bertemu dengan anak baru yang di janjikan Sisil.
Sekarang sudah pukul 02:30 tapi mereka belum datang.
Aku sudah menunggu di ruang tamu rumah Sisil. Tadi aku tanya sama ibu nya Sisil, ia pergi ke kosan samping rumah. ia pasti menjemput gadis yang akan ia kenalkan kepada ku.
Beberapa menit kemudian Sisil datang "assalamu'alaikum..."
Aku berdiri dan melihat seorang gadis bercadar berjalan menuju ku. Seketika aku tak bergeming, gadis itu terlihat begitu solehah dan menggetarkan iman.
Mereka kemudian duduk di sofa berhadapan dengan ku.
"Bang di jawab salam nya"
Aku tersadar "i iya wa'alaikumussalam.."aku mulai gugup'
Gadis cadar itu menunduk dan tidak menatap ku
"Ini bang kenalkan nama nya Felia"kata Sisil memulai obrolan'"mbak fel Abang ini nama nya Faul"
"Salam kenal"ucap nya malu-malu'
Melihat nya malu-malu aku jadi marasa canggung.
"I iya salam kenal"jawab ku gugub'
"Jadi kapan rencana nya"tanya Sisil polos'
Aku menjelit "maaf rencana apa ya??"
"Lamaran"
Apa apaan ni anak kenapa langsung to the point seperti itu. Aku belum tahu dan tidak pernah membayangkan masalah lamaran.
"Aku terserah abang, kalau abang siap besok boleh"sambung Felia tiba-tiba'
Aduh bagaimana menjelaskan nya, tapi aku harus terlihat keren dan berani.
"kalau Felia sudah siap aku akan langsung melamar"jawab ku'
aku bertaruh dengan jawaban ini, ada dua kemungkinan Felia berkata seperti itu, dia serius atau hanya menguji keberanian ku. Dan seperti nya dugaan ku benar, Felia terlihat gugup.
"Maaf aku masih kuliah, untuk sekarang mungkin tidak, aku hanya ingin mengenal tidak lebih, jika berjodoh siapa yang akan menghentikan dan jika pun tidak itu takdir dari Allah "jawab felia'
Kata yang bijak keluar dari seseorang yang bijak pula. Keimanan akan terpancar dan akan terasa nyaman jika di pandang. Begitulah aku menilai Felia.
"Setelah pertemuan ini Allah yang akan menentukan takdir kita"lanjut nya'
Ini sebuah janji, aku tahu aku ceroboh membuat janji saat hati ku hanya untuk Fatimah. Tapi aku harus mencari pengganti agar tidak terpuruk seperti dalam bayang Fatimah.
Sisil dan Felia kemudian pergi meninggal kan ku sendiri di ruang tamu. Aku memerhatikan Felia yang berjalan menuju pintu. Namun ada yang aneh dengan Felia, kenapa aku merasa ia sangat dekat dan kenal dengan Felia. Suara dan tubuh nya kenapa aku merasa kenal.
***
Pagi yang indah, aku harus segera berangkat jika tidak ingin habis di tangan dosen paling killer di kampus.
Aku mengendarai sepeda motor antik kesayangan ku menuju kampus.
Sesampai nya disana aku langsung ke kelas dan duduk di bang ku belakang.
Tenyata masih sepi.
Untuk mengisi waktu sembari menunggu aku mengambil Al-Qur'an kecil dan membaca nya.
Seseorang kemudian datang dan duduk di samping bangku ku. Aku tidak menghiraukan nya dan terus membaca al-qur'an.
Beberapa menit berlangsung sama. Sampai orang di sampingku ini menyapa aku. "Hai, aku anak pindahan, baru pindah ke kota ini salam kenal"sapa nya ramah'
Aku menoleh dan.....
Siapa wanita ini?
Wajah itu
Pakaian itu
Dada itu
seksi sekali penampilan wanita ini.
Aku langsung membuang pandangan dari nya. Tentu karena ini perempuan seksi itu merasa aneh.
"Kenapa, kamu nggak mau kenalan dengan ku?"
"Bukan begitu tapi....
"Tapi apa?...
Sulit menjelaskan nya, "aku faul salam kenal"kata ku tanpa melihat ke arah nya dan kemudian aku pindah bangku menjauh darinya.
Aku laki-laki dan tidak akan tahan jika melihat wajah cantik dan seksi. Itu Hanya membuat dosa aku tidak mau.
Aku kembali melanjutkan bacaan qur'an ku tapi...
"Nama ku Tifany"kata nya sambil duduk di samping ku lagi'
Aku pindah bangku
Dia ikut
Pindah lagi
Dia ikut lagi
Aku menjauh
Dia mendekat
"Apa yang kamu ingin kan hah"aku mulai kesal'
Si gadis seksi tertegun "kenapa kamu semarah itu, aku kan cuma mau kenalan"
"Kamu tidak lihat aku sedang mengaji, terus kamu datang dengan pakaian dan dada sebesar itu apa tidak hilang pahala ngaji ku"
Dia diam, dan aku segera menjauh.
Kenapa pula ada anak pindahan seseksi itu di kampus ini. Tapi ya sudahlah yang tadi hitung-hitung rezeki.
***
Kelas di mulai, dan asal kalian tahu. Tifany tetap duduk di samping ku. Dari tadi kerjaanya cuma memandangi ku. aku jadi risih, tidak fokus belajar di buat nya.
"Faul sssst faul"panggil tifany'
Aku pura-pura tidak dengar. Dan aku melihat semua laki-laki di kelas mata nya tertuju pada Tifany. Sungguh berdosa.
***
Kelas selesai, aku mengisi perut di kantin biasa tempat ku makan. Menunggu sejenak akhirnya bakso kesukaan ku datang.
Bismillahi..."Fauuul..."teriak Tifany dan dia langsung duduk berhadapan dengan ku.
"Apa yang kamu...
"Sudah makan aja, nggak usah lihat aku biar aku aja yang lihat kamu"goda nya'
Percuma, percuma mengusir benalu ini, Tidak ada guna nya.
Aku lanjut makan tanpa menghiraukan nya.
"Enak ngggak?" Dia mulai menggoda ku lagi'
Aku tidak akan jawab.
"FA cewek cantik kok di anggurin"kata si Mahmud sambil lewat'
Apa apaan Mahmud,
"Nah itu bener, cewek cantik kok di anggurin"sambung tifany'
diam...
Tifany melihat HP ku yang tergeletak di samping mangkuk bakso. Dan seketika dia ambil.
"Kembalikan hp ku"
"Nggak mau, sebentar aku masukan nomor hp ku dulu"
"Percuma aku nggak akan chat atau telpon kamu"
"Yakin...masa Tifany cantik ini di anggurin"
Aku mengambil handphone ku dari tangan nya dan pergi sejauh jauh nya bila perlu ke ujung dunia.