"kamu antar tifany pulang ke rumah nya"suruh umi'
Apa-apaan umi, kenapa aku yang harus...
"Kenapa?, Kamu nggak mau?"tekan nya'
Ibu itu adalah makhluk terkuat di muka bumi, tekanan perintah nya benar-benar sulit untuk di lawan.
Aku menyerah.
"Iya iya aku antar"
Tapi tunggu dulu, apa aku harus membonceng dia dengan sepeda motor ku.
"Maaf umi tapi kalo aku antar dia, itu arti aku dan dia akan bon...
"Pakai mobil umi"jawab nya ketus' "tidak usah banyak alasan, kamu harus bertanggung jawab"lanjut nya'
Tanggung jawab tanggung jawab, emang dia hamil, sampai-sampai aku di paksa untuk tanggung jawab.
Aku menatap tifany kesal, "ya allah janganlah engkau beri aku dosa karena perempuan ini"
***
Aku menunggu di dalam mobil, mobil sudah aku parkir di jalan depan rumah.
Dari kursi kemudi aku melihat tifany dan umi cupika cupiki seperti mereka akan berpisah selama nya.
Lebay.
Mau pulang aja repot nya minta ampun.
Tiiiit.....tiiit...tiiiit....aku menekan klakson keras-keras.
"Faul..."teriak umi'
Tifany berjalan ke arah mobil, dan hendak membuka pintu depan. "Stop.
."cegah ku'
Tifany terhenti "kenapa??"
"Kamu duduk di belakang"
"Tapi kan..
"Sssstttt...udah duduk di belakang atau jalan kaki"
Ia mengikuti kehendak ku, duduk di belakang. Dengan begini aku telah melakukan PSBB dengan nya.
Aku takut dosa jika berdekatan dengan keseksian tifany.
Aku harus menjaga kemurnian dan keperjakaan ku.
Aku menginjak pedal gas dan mobil mulai berjalan.
Beberapa menit kami tidak bicara, tampak nya ia juga tidak berani memulai obrolan, tapi aku harus tahu ia tinggal dimana.
"Kamu tinggal di mana?"tanya ku'
"Di pagar dewa"jawab nya singkat'
"Nanti kalo sudah sampai tolong katakan stop atau berhenti"
"Kayak taxi wkwkwkw...
"Apa kamu bilang??"
"Nggak nggak, galak bener"
"Aku dengar itu...
"Iya iya maaf"
Beberapa menit kemudian kami tiba di pagar dewa, tifany menuntun ku untuk sampai di rumah nya.
"Ini, rumah dua tingkat pagar warna hitam"
Aku parkir di depan rumah itu, tifany membuka pintu, ia berjalan menuju pagar namun ia terhenti dan menoleh ke arah ku.
"Fa..."
"Iya kenapa, sudah masuk sana"
"LOVE YOU..." Seketika dia kabur setelah mengatakan hal yang sangat megelikan pada ku. namun tanpa sadar aku tersenyum karena tingkah nya.
Ada apa dengan ku , sadar fa sadar kamu telah membuat janji dengan Felia.
***
Aku kembali ke rumah, memasukan mobil kedalam garasi dan hendak masuk kedalam rumah, tapi seseorang menghentikan langkah ku.
"Felia.."
"Itu tadi siapa??"tanya felia curiga'
Mati aku, bagaimana aku menjelaskan nya.
"Jangan berbohong, aku tidak suka laki-laki pendusta"tekan felia'
"Tadi teman kuliah, kebetulan dia akrab sama umi jadi dia main ke sini"
"Oh teman, syukur lah, ya udah aku pulang, selamat malam semoga tidur mu nyenyak"kata felia kemudian dia berlalu.
Aku menghela nafas, kenapa ia sampai securiga itu pada ku.
***
Akhirnya aku busa tidur, hari ini benar-benar melelahkan.
Aku mencoba merebahkan tubuh ku di ranjang. Namun tiba-tiba HP ku berdering.
Aku mengambil HP itu dan membuka...
50 pesan masuk....
Pesan dari, TIFANY....
# isi pesan
"Love you"
"Love you"
"Love you"
"Love you"
"Selamat tidur fa, mimpi indah"
Apa apaan si tifany, aku tertawa terbahak-bahak membaca pesan nya. Ada apa dengan gadis ini, hahahaha.
Aku mengetik pesan "sudah, tidur sana"
Balasan datang secepat kilat.
"Astaga, faul membalas pesan ku...iya sayang aku tidur sebentar lagi."
Ya allah, dia panggil aku sayang hahah tifany tifany... Ternyata kamu lucu.
***
Tepat pukul 08:00 aku sudah tiba di kampus, mengehentikan laju sepeda motor ku dan masuk ke area parkir yang ku datangi setiap hari.
Aku kemudian melepas helm dan berjalan menuju kelas. Pukul 08:30 kelas akan di mulai.
Aku selalu datang lebih awal dan tidak pernah terlambat. Aku kemudian bergerak menuju kelas, butuh beberapa menit dan akhir nya aku tiba, seperti dugaan ku aku adalah orang pertama yang tiba.
Tunggu dulu, ada seorang gadis duduk di bangku belakang, Ternyata aku orang kedua.
Aku berjalan mendekat, aku lihat ia tertidur pulas di bangku.
Aku melihat jam tangan menunjukan pukul 08:10, kurasa ia begadang tadi malam.
Tapi tunggu dulu, dari rambut dan penampilan nya seperti nya aku kenal.
Tiba-tiba ia bangun dan menatap ku "eh kamu sudah datang"kata nya spontan'
"Tifany, kamu begadang??"tanya ku'
Ia mencoba merapikan rambut nya "iya aku semalaman memikirkan tentang perasaan ku ke kamu.
Aku jadi merasa tak enek kepada tifany, apa dia benar-benar mencintai ku.
"Sudah-sudah, masih ada waktu 20 menit lagi kita sarapan dulu"
Tifany tampak terkejut "kamu serius?"
"Udah nggak usah lebay, ayo aku teraktir"
"Kami ajak makan, berarti kencan dong"
"Kencan kencan, tidak ada pacaran dalam kamus hidup ku"
"Jadi ini apa nama nya??"
"Tanda pertemanan"
"Yaaa, bisa nggak pertemanan kita di ubah menjadi percintaan"
"Mau makan atau mau aku pergi"aku mulai kesal'
"Iya iya maaf"
Jangan salah faham, aku bukan nya mulai membuka hati untuk gadis seksi ini, tapi aku hanya merasa kasihan.
Aku tahu, banyak laki-laki yang menyukai TIfany, dia cantik, sangat cantik, tubuh nya seksi dan kaya.
Tapi dia bukan tipe ku.
Bagi ku hanya Felia yang dapat menandingi rasa suka ku kepada Fatimah.
***
Tifany menatap ku"Kamu yang bayar kan?"
"Iya, makanlah sesuka mu"
"Pelayan bawa menu nya kesini"panggil tifany'
Seorang bibi datang kepada kami, dari raut wajah nya ia tidak suka dengan sikap tifany.
"Pelayan, pelayan, panggil aku bibik"ucap mya kesal'
Gawat, jangan sampai terjafi keributan.
"Iya bik maaf, maaf kan kami"
"Mau pesan apa"
"Pesan ini,ini,ini,ini,ini,ini, dan ini"
Hah...banyak amat.
"Tif, waktu kita cuma 15 menit lagi"
Ia tersenyum aneh manatap ku "aku bisa makan semau dalam waktu 10 menit"jawab nya penuh percaya diri'
Tifany mencoba menantang aku, apa dia mau bertaruh?.
"Ok aku hitung waktu nya"
"Siapa takut"
Beberap saat kemudian makanan yang ia pesan datang. Jumlah nya ada 7 piring makanan berbeda.
"Siap....mulai"
Tifany makan dengan cepat, aku tidak percaya apa yang dilakukan gadis cantik di depan ku ini. Dia benar-benar gila, ia mamakan semua nya dengan lahap dan tanpa ragu.
Aku menelan ludah melihat nya, banar-benar sulit di percaya.
***
Di depan pintu kantin, Felia melihat Faul dan Tifany, mereka terlihat akrab dan seru.
Felia tampak kesal, dan pergi dengan rasa kecewa.