Chereads / Mi Chico Malo / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

Hari pertama sekolah di tempat yang baru tidak begitu menyenangkan. Aku harus menyesuaikan diri dengan yang lain. Mencari teman baru salah satunya. Aku hanya berharap mereka tidak menganggapku sebagai bahan bully-an. Aku memasuki kelas ketigaku kimia. Pandanganku terarah pada bangku kosong paling belakang.

"Hai, apa bangku ini sudah dipakai?" Tanyaku pada seorang gadis berambut pirang yang sedang bermain handphone. Mata coklat mudanya menatapku seolah - seolah dia pertama kali melihatku.

"Gunakan saja, disini kosong,"

"Terima kasih. Aku Jennie. Jennie Marrisa, murid pindahan baru, " kataku

"Aku berpikir bahwa aku belum pernah melihatmu, dan ternyata kamu murid baru disini. Namaku Bianca Defline. Panggil saja Bianca," Jawab Bianca dengan tersenyum. Selain cantik, dia sepertinya ramah. Dia memakai dress selutut yang dipadukan dengan jaket kulit warna coklat ditambah sepatu boots hitam tinggi nya. Dia kelihatan feminim dan fashionable.

"Jadi kamu pindah dari mana? " tanya Bianca

"Indonesia. Tapi disini aku tinggal di rumah pamanku. Kau tahu Erick Julian? Dia sepupuku,"

"Kau sepupu Erick? Wow, kau pasti anak populer juga disana," Bianca menatapku takjub.

"Aku hanya gadis normal biasa. Tapi apa Erick sepopuler itu? Aku baru mengetahuinya,"

"OMG! Sepupumu itu termasuk The Kingsley Boys. Disini tidak ada yang tidak kenal mereka. The Kingsley Boys : Daniel,Erick dan Peter. Mereka seperti idola bagi para gadis disini. Tapi disini juga ada "Queen Kingsley" terdiri Clara sebagai ketuanya, Issabele dan Tania. Tapi kusarankan kau berhati2 dengan Clara dan genknya. Mereka suka membully orang yang tidak mereka sukai. Tapi kurasa kau aman karena kau sepupu Erick," Jelas Bianca

"Aku sangat berterima kasih padaku karena memberitahu info penting itu. Impianku hanya ingin hidup tenang dan lulus. Jadi aku tak mungkin punya waktu bermain dengan mereka,"

Seorang gadis berambut blonde dengan cat pink duduk didepan bangkuku juga ikut berbicara dengan kami. Namanya Sharon Lavender. Sharon adalah teman dekat Bianca yang juga ramah dan sangat cerewet. Dia punya style pink maniac. Hampir semua yang dikenakan atau barangnya berwarna pink.

Selain Bianca dan Sharon ada juga Melanie Alyssa. Melanie terlihat tomboy walaupun dengan rambut panjang coklatnya. Dia memakai t-shirt hitam dan jeans sobek dilutut lalu sneakers hitam. Di telinga kanannya ditindik dua bagian dan satu tindik dihidungnya. Melanie tidak cerewet seperti Sharon, dia hanya bicara seperlunya saja.

Setelah pelajaran selesai pas sekali dengan waktu istirahat, jadi kami memutuskan untuk pergi ke makan siang bersama. Kami bergabung dengan teman - teman Bianca lain tetapi kali ini empat orang laki - laki. Beberapa dari mereka aku pernah melihatnya tapi aku belum tahu nama mereka.

"Boys, kenalkan dia murid baru,Jennie. Dan kalian pasti tak menyangka kalau dia sepupu Erick," Kata Bianca pada temannya

"Wow aku tak menyangka Erick punya sepupu yang cantik juga. Aku Oliver. Senang bertemu denganmu Minnie," Kata seorang laki- laki berambut hitam dengan tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. Dia jadi terlihat manis dan tampan.

"Senang bertemu denganmu juga Mickey," Jawabku dengan tersenyum

"Oh man, you're cute. Aku jadi makin suka denganmu. Mulai sekarang panggil saja aku dengan Mickey," jawab Oliver. Aku bisa langsung tahu kalau oliver adalah seorang player dari gaya bicaranya.

"Berhenti menggodanya Oliver, kau tak menyadari kalau dia sepupu Erick," Kata seorang laki - laki dengan kulit gelap dan berambut hitam pendek tipis. Oh ya aku baru ingat, aku sekelas dengannya tadi saat pelajaran sejarah. Namanya kalau tidak salah Tom.

"Kau harus hati - hati dengan Oliver, dia seorang player tingkat nasional. " kata seorang laki- laki berambut coklat gelap dan memakai kacamata. Dia punya tampilan yang menawan juga dengan memakai kemeja kotak merah dan kaos putih.

"Bisakah kalian berhenti berbicara seperti kumpulan anak cheerleaders? " tanya seorang laki - laki berambut coklat muda. Dia terlihat pendiam atau seperti tipe cool boy. Wajahnya mirip seperti Nick Robinson. Mungkin  dia populer juga karena sikapnya. Most girls like badboy and coolboy, tipe laki - laki seperti itu terlihat lebih menarik.

"Jadi kalian sudah bersama- sama sejak lama?" Tanyaku pada Bianca

"Disini kami terbiasa dengan grup, dan terbentuklah kami 7 orang. Dan ada 2 pasangan dikelompok kami, Bianca dan Raymond, sedangkan aku dengan Niall, " jawab Sharon sambil menunjukkan pacarnya dan pacar Bianca. Ternyata yang memakai kacamata adalah Raymond. Dan yang mirip dengan Nick Robinson tadi adalah Nialls.

Obrolan kami berhenti sesaat karena kami mendengar suara berisik para gadis yang melihat tiga orang yang datang ke kantin. Aku juga ikut mengarahkan pandanganku pada mereka. Erick dan teman-temannya. Benar seperti yang dikatakan Bianca, sepupuku yang menyebalkan itu termasuk the most wanted boy. Dan aku menatap Daniel yang berjalan ditengah. Aku jadi teringat saat aku disangka seorang pencuri oleh Daniel.

Sial. Dia menatap balik ke arahku dan berbisik dengan Erick. Lalu Daniel berjalan sendiri ke arah meja kami. Mau apa dia kesini? Apa dia ingin menuduhku lagi?

"Hai, Jennie. Apa kau masih marah denganku soal kemarin?"

Bingo. Dia bicara tentang soal menuduhku mencuri. Aku sudah hampir melupakannya, tapi dia masih tidak yakin kalau aku memaafkannya.

"Oke, jadi apa yang akan kau lakukan jika aku berkata 'tidak'?"

Dia terlihat bingung dengan pertanyaanku barusan. Mungkin dia tidak menyangka kalau aku akan menjawab seperti itu.

"Aku akan melakukan apapun supaya kamu bisa memaafkanku." Kata Daniel

Apa dia sungguh tak tahu kalau aku hanya bercanda? Tapi raut wajahnya serius sekali.

"Baiklah,jadi permintaanku adalah kembalilah ke teman2 mu itu. Maaf tapi kamu mengganggu makan siangku. Aku harap kamu bisa mengerti, Daniel," Kataku sambil tersenyum

"Oke aku anggap kamu sudah memaafkanku. Lain kali aku traktir makan siangmu itu. Sampai jumpa lagi Jennie," Kata Daniel sambil tersenyum penuh arti kepadaku

Ketika aku akan kembali melanjutkan makananku, Bianca dan semuanya menatapku untuk meminta penjelasan.

"Guys, aku akan jelaskan. Ini terjadi kemarin saat aku menunggu Erick mengambil barang dilokernya, tiba - tiba Daniel menuduhku sebagai pencuri ketika aku akan masuk ke dalam mobil Erick,"

"Tunggu, jadi kemarin kau ke sekolah?" Tanya Oliver

"Ya, aku kemari dengan Erick setelah dia menjemputku dibandara,"

"Aku berharap kalau kau punya cerita romantis saat pertama kali bertemu dengan laki - laki idaman para gadis di sekolah ini. Seperti kau terjatuh dan Daniel yang menangkapmu,"  Kata Sharon

"Itu hanya ada difilm atau drama,Sharon. Aku saja baru tahu kalau Daniel adalah salah satu the most wanted guys disini,"

"Bagaimana menurutmu tentang Daniel?" Tanya Tom

"Jangan berbohong padaku dengan kalimat -aku tidak tertarik dengan Daniel-," Kata Bianca

"Disini banyak yang lumayan menurutku, tapi aku akui dia memang terlihat maskulin. Sayangnya, aku tidak merasa harus tertarik padanya. Diluar sana laki - laki yang tampan dan keren masih banyak, seperti Shawn Mendes, "

"Kamu memang gadis yang unik, Jennie. Kau punya selera seperti Melanie. Yah walaupun aku juga meragukan apa ada laki- laki yang mau dengan gadis tomboy yang memakai pakaian laki- laki," Kata Tom sambil melirik Melanie yang duduk disebelah kiriku.

"Apa kamu mau 'adik kecilmu' itu dipatahkan?" Kata melanie dengan tenang tapi penuh penekanan.

Kami berenam hanya tertawa mendengar jawaban Melanie. Aku cukup senang bisa berteman dengan mereka. Ini pertama kalinya aku bisa nyaman berteman dengan orang yang baru kukenal beberapa jam yang lalu. Semoga saja ini terus berlanjut sampai aku lulus nanti.