Chereads / Married without Love / Chapter 26 - Bab dua puluh lima

Chapter 26 - Bab dua puluh lima

Pukul 10 tepat Aletha keluar dari ruang kerjanya, rancangan busana yang akan ia buatkan untuk lyin telah jadi. Nanti malam Aletha akan menunjukan pada gadis itu.

"mau kemana?" tanya Aletha ketika ia masuk kamar mendapati sean sudah berpakaian rapi.

"pergi bersamamu" jawab sean tersenyum pada Aletha. Aletha mengerutkan alisnya, Aletha tidak ada berencana untuk keluar hari ini.

"bersamaku?" tanya Aletha mencoba menyakinkan sean.

"hm, aku ingin menunjukan ada tempat bagus didalam hutan ini" jawab sean membuat Aletha menganggukan kepalanya,

"oke, tunggu sebentar" ujar Aletha masuk kedalam ruang ganti pakaian.

Tidak butuh waktu lama bagi Aletha mengganti pakaiannya, entah kenapa ia tidak mau sean menunggu lama karenanya.

"kita mau pergi kemana?" tanya Aletha penasaran karena mereka pergi sama sekali tidak menggunakan mobil aka jalan kaki.

"ikuti saja aku" jawab sean menggenggam tangan Aletha, Aletha mengangkat kedua bahunya lalu menganggukan kepalanya.

Aletha bukan wanita lemah, terbukti sekarang karena mereka sudah berjalan bermil-mil dari mansion tapi mereka belum juga sampai tujuan.

Sean tahu Aletha bukan tipe wanita yang suka mengeluh, jadi ia memperlambat langkahnya agar Aletha bisa terus menyeimbangi langkahnya.

Sean tersenyum kearah Aletha yang sedang berkeringatan, entah kenapa keringat itu tampak seksi dimata sean membuat sean urung mengelap keringat itu.

Aletha menghapus keringatnya dengan tangan kirinya, karena itu menganggu Aletha. Aletha menatap sean karena terus menatapnya. Sean menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali melihat kedepan. Aletha mengedip-ngedipkan matanya lalu mengangkat kedua bahunya.

Sean menghentikan langkahnya membuat Aletha bernafas lega dan memperhatikan sekelilingnya, tidak ada yang spesial dari yang ia lihat sekarang hutan saja tidak ada yang lain.

Aletha menatap sean penuh tanda tanya, sean yang ditatap ingin tahu oleh Aletha hanya tersenyum dan mengangkat kedua bahunya.

"lewat sini" ujar sean menarik hati-hati tangan Aletha, sean melepaskan tangan Aletha dan membagi dua rerumputan liar yang sudah meninggi.

Aletha menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tidak percaya ditengah hutan begini ada air terjun yang sangat indah.

Sean tersenyum pada Aletha lalu mengggandeng tangan Aletha lagi masuk kedalam air terjun.

Aletha tanpa sadar melepaskan tangan sean lalu berjalan mendekati air terjun, Aletha berjongkok sedikit lalu menyentuh air. Dingin dan alami, Aletha menyukai ini.

Sean menghampiri Aletha, lalu menunjuk atas air terjun.

"mau mencoba terjun dari sana?" tanya sean membuat Aletha langsung menganggukan kepalanya antusias.

Sean mengajak Aletha keatas air terjun, Aletha terus memegangi tangan sean karena jalan keatas sangat lah licin.

Beberapa menit kemudian mereka sampai diatas, Aletha menghela nafas lalu tersenyum pada sean.

Mereka saling berpegangan dan tersenyum satu sama lain lalu mulai berhitung dari Aletha.

"satu"

"dua"

"tiga"

Byurrrrrrrrrrrrrrrr.....

Tidak membutuhkan waktu lama didalam air sean dan Aletha serempak keluar dari dalam air, kemudian keduanya sama-sama tertawa.

Aletha berpegangan pada leher sean sehingga mereka sekarang saling berhadapan, entah keberanian dari mana Aletha mencium sean sekilas.

Sean merasa senang lalu mencium Aletha balik, sean merasa lebih senang lagi ketika Aletha membalas ciumannya. Mereka saling berciuman didalam air dengan suasana yang romantis bagi Aletha.

Aletha dan sean dengan pakaian yang basah, sean dengan sikap prianya memberikan hoodie yang tadi ia pakai. Aletha memperhatikan sean yang berjalan disebelahnya, bibir sean biru dan bergetar sama dengan dirinya tapi sean sama sekali tidak merasa kan dingin. Aletha mulai berpikir, ini sean benar-benar tidak kedinginan atau berpura-pura tidak dingin. Aletha menggelengkan kepalanya, 'dasar dhea bodoh, tentu saja sean kedinginan'.

"kenapa, kau merasa pusing?" tanya sean yangg langsung dijawab gelengan kepala oleh Aletha.

"tidak, ayo cepat nanti kau demam" jawab Aletha melepaskan pegangan tangan sean, Aletha mengambil tangan sean dan mengajaknya berjalan lebih cepat.

Sebenarnya sean berjalan sedikit lambat karena ia tidak mau Aletha terburu-buru seperti ini, sean takut Aletha terjatuh.

Mereka sampai mansion lebih cepat dari dugaan Aletha,

"kau mandi lah duluan, nanti kau demam" ujar Aletha ketika mereka sudah sampai kamar mereka.

"kau mandi disini biar aku mandi dikamar sebelah" jawab sean mendorong Aletha sehingga masuk kedalam kamar mandi.

Aletha tidak berkata-kata, ia langsung menutup pintu kamar mandi dan menghidupkan shower. Dibawah guyuran air shower Aletha memegangi bibirnya, Aletha bahkan masih bisa merasakan bibir hangat sean pada bibirnya.

Aletha menggeleng-gelengkan kepalanya, secepat itukah Aletha jatuh cinta. Aletha bahkan butuh waktu lama balik mencintai samuel. Tapi dengan sean, hanya perlu beberapa hari.

Katakanlah Aletha murahan karena terlalu cepat melupakan samuel dan berpindah hati pada sean. Tapi, apa kah mencintai seseorang adalah sebuah dosa.

Dulu Aletha mencintai samuel sama dengan mencintai sean sekarang, samuel mengaku sudah menyukainya dari 2 tahun sebelum ia mengungkapkan rasa pada Aletha. Aletha awalnya juga tidak mempunyai perasaan pada samuel, karena samuel mencintainya sangat lah lama Aletha memerikan samuel dan dirinya kesempatan untuk saling menyukai. Aletha butuh waktu sampai kurang lebih satu tahun untuk menumbuhkan perasaannya pada samuel, tapi dengan sean hanya dalam beberapa hari saja sudah membuat jantung Aletha berdebar kencang bahkan jantungnya tidak pernah berdebar sekencang ini bahkan dengan samuel sekali pun.

Sean selesai mandi dan segera mengganti pakaiannya sebelum Aletha keluar dari kamar mandi, sean sengaja tidak mau mengajak Aletha mandi bersama karena walaubagaimana pun sean adalah pria yang tergoda dengan bentuk badan wanita apalagi itu Aletha wanita yang sudah lama menempati hatinya.

Aletha sangat menjaga kehormatannya walaupun sudah lama berpacaran dengan samuel pria sialan itu, dan sean sangat menghormati keputusan Aletha. Sean tidak mau tindakan gegabahnya membuat Aletha menjauh darinya, Aletha sudah dekat dengannya saja sudah seperti mimpi bagi sean.

Tokk...tok....

"kak, kak letha ada?" tanya lyin setelah membuka pintu kamar sean.

"sedang mandi, kenapa?"

"ohh, semalam kan lyin dan kak letha nonton horor tapi ditengah film lyin ketiduran nah sekarang lyin mau dengar kelanjutannya dari kak letha" jawab lyin menjelaskan panjangan lebar.

"nonton saja lagi bukankah jika diceritakan jadi tidak seru" ujar sean sambil mengerutkan kening.

"yang tidak seru itu nonton diulang kak, nanti kalau kak letha sudah mandi bilang padanya lyin mencari" jawab lyin lalu menutup pintu kamar begitu saja.

'dasar aneh' komentar sean sambil geleng-geleng kepala.

Jangan lupa like n komen dan bila perluh tolong dukung karya ini dengan memberikan koin/ poin. Terima kasih sebelumnya.

To be continue,