Chereads / Kiss You / Chapter 4 - Menanam Padi

Chapter 4 - Menanam Padi

Prilly Maharani.

Gue mendengus kesal karena hari minggu gue berakhir dengan sangat menyedihkan. Bagaimana tidak? Ayah gue mengajak gue untuk ke sawah. Gue tekankan sekali lagi ke sawah.

"Kenapa cemberut Prilly?" tanya Ayah gue.

Gue memutar mata gie malas, ayah sudah tau kenapa gue begini, tapi masih saja di tanya.

"Ayah, kenapa hanya Prilly yang di ajak ke sawah. Sementara kak Zaini bisa pergi jalan sama teman temannya." ucap gue kesal.

Ayah malah tersenyum seraya mengusap kepala gue. "Dulu Prilly sering ke sawah loh."

"Malah dulu kamu sering banget main lumpur, cari ikan pari ." lanjut ayah karena gue hanya diam saja.

"Itu kan dulu, Ayah. Dulu banget waktu aku masih terlalu kecil sekali, karena sekarang aja aku udah nggak ingat." balas gue kesal.

Gue sama sekali nggak inget kapan gue ke sawah, setau gue ini adalah pertama kalinya. Mungkin karena dulu gue masih terlalu kecil.

"Dulu kamu suka banget bantuin mereka nanam padi sama Alia, walau hasilnya berantakan." kata Ayah sambil menunjuk beberapa pekerja yang sedang menanam padi.

Alia lagi! Siapa sebenarnya dia? Gue nggak inget sama sekali sama dia, walau pun gue memang sering banget mimpiin seorang anak lelaki kecil bernama Alia.

Gue jadi penasaran pengen tau siapa dia.

"Emang dulu umur Prilly berapa sih yah, kok sekarang Prilly nggak ingat?" tanya gue.

Ayah memiringkan kepalanya untuk menatap gue yang duduk di sampingnya, di dalam gubuk tengah tengah sawah.

"Delapan atau sembilan tauhanlah."

Delapan atau sembilan tahun. Itu berarti gue udah cukup besar untuk mengingat semuanya kan? Tapi kenapa gue sama sekali nggak ingat ya.

"Sudah jangan di pikirin, ayo ayah ajarin kamu menanam padi." ajak Ayah menarik tanganku.

"Tidak mau ayah, nanti aku kena lumpur itu." ucapku jijik melihat lumpur yang begitu liat.

"Ayah!" pekik gue kesal karena ayah yang tiba tiba saja menarik tangan gue masuk ke sawah yang penuh lumpur.

"Nggak apa-apa Prilly jangan takut." ucap Ayah memberikan  gue segenggam bibir padi.

"Sini ayah ajarin... Ambil satu atau dua bibit padanya, lalu kamu tanam di setiap sudut garis ini." ucap Ayah menjelaskan sambil mempraktekkan menanam padi.

Gue menatap ayah memelas tapi ayah tidak menghiraukan gue, dia sibuk menjelaskan dan mempraktekkan apa yang ayah jelaskan.

Menyebalkan sekali punya ayah seorang petani! Gue nggak tau kenapa ayah mengajari gue menanam padi!

Huhu gue pengen jadi kak Zaini aja yang bisa bebas ngelakuin apa aja yang dia mau. Nggak kayak gue gini yang pergerakan gue terbatas.

"Prilly masih marah sama ayah?" tanya Ayah saat kami sedang makan malam bersama.

"Nggak." balas gue malas.

"Kenapa diam saja dari tadi?" tanya ayah lagi.

"Lagi sariawan." balas gue asal.

"Udah beli obat belum sayang?" kali ini  Bunda yang bertanya.

"Udah!"

"Prilly nggak boleh ketus gitu sama ayah dan Bunda." sambar kak Zaini yang duduk di Sebelah gue.

"Prilly udah kenyang, mau ke atas dulu." ucap gue bangkit menuju kamar gue yang terletak di lantai dua.

Kiss You.

™™™™™™

"Lagian ayah ngapain sih pake ngajak Prilly kesawah menanam padi, kan sudah banyak pekerja?" tanya Zaini.

Rendy menghembuskan nafas meletakkan sendok di piring lalu meminum segelas air putih di depannya.

"Bukan itu maksud ayah." ucap Rendy lirih menatap Kearah Prilly yang berjalan menaiki tangga meninggalkan makan malamnya yang belum selesai.

"Sudahlah ayah, biarkan Prilly hidup dengan apa yang dia mau." ucap Priaten, istri Rendy.

"Ayah hanya ingin dia mengingat semuanya, dia ada di dekat kita namun ayah merasa bahwa dia sangat jauh." ucap Rendy.

Kiss You.

™™™™™™

Line : Group "trio abrakadabra"

PrillyM : line 😑

Apriyanto : nape lo Prilly?

PrillyM : lagi bete 😡

Amanda : bete kenape lo?

Ariyanto : bete kenape lo? (2)

PrillyM : masa tadi bokap gue ngajak gue kesawah nanam padi 😡 sementara kak Zaini di biarin jalan jalan sama pacarnya... Gue ngerasa jadi anak tiri!

Amanda : serius loh?

Ariyanto : bukanya bokap lo bos ya?

PrillyM : dua rius malah 😡 ... Iya.

Amanda : tapi sebenarnya bagus juga loh, kan lo jadi tau gimana susahnya orang orang nyari makan. Biar lo ga buang buang makanan.

PrillyM : tau ah gelap 😡😡

Ariyanto : di tempat gue terang loh ☺

PrillyM : ga myambung pea.

Amanda : ya di sambung atuh pake tali rafia 😂

Atiyanto : hallo Prilly kemana lo kok ngilang?

Amanda : ga tau tuu anak kemana.

PrillyM : baru aja lima menit gue tinggal udah kangen aja ☺

Ariyanto : jangankan lima menit, satu detik aja gue udah kangen sama lo 😇

PrillyM : dasar gombal!

Ariyanto : Gombal itu bukanya yang di jalan raya + minta minta itu ya?

PrillyM : itu gembel bego!

Ariyanto : oh udah ganti ya namanya ? #pasang muka polos#

Amanda : dari dulu juga gitu Arie bego 😂😂

Amanda : main tebak tebakan yok gue suntuk nih?

PrillyM : gue yang ngasih tebakan tapi.

Ariyanto : gue yang pertama ngasih tebakan.

Amanda : gue aja gimana? 😂

PrillyM : gue duluan.

Ariyanto : yaudah deh lu duluan Prilly 😇

Amanda : oke lah.

PrillyM : apa yang lebih berat dari 5 kapal laut? ☺☺

Ariyanto : pesawat terbang.

Amanda : rumah gue ☺

PrillyM : masih berat 5 kapal laut Arie ☺... Rumah lo cuma 10×12 meter persegi, jadi masih beratan 5 kapal laut 😂.

Aritanto : lo ngasih tebak tebakan aneh banget mana gue taulah 😡😡

Amanda : lo ngasih tebak tebakan aneh banget sih mana gue taulah 😡😡 (2)

PrillyM : jadi nyerah nih ceritanya?

Ariyanto : nyerah aja deh biar lo seneng.

Amanda : nyerah aja deh biar lo seneng. (2).

PrillyM : amanda ga kreatip dari tadi nyontek terus 😂😂

Ariyanto : dia kan pengikut setia gue Prilly 😳😳

Amanda : najis lo Arie. Jadi apa jawaban yang bener Prilly?

PrillyM : 10 kapal laut 😍😍

Amanda : hah 😡

Ariyanto : hah 😡 (2)

PrillyM : hehehe.

Amanda : ga masuk akal.

Ariyanto : iya ga masuk akal.

PrillyM : iya di masukin aja ke akal kalian apa susahnya sih, lagian kan gue ngasih tebakannya 'apa yang lebih berat dari 5 kapal laut' nah kalau 10 kapal laut kan sudah pasti lebih berat 😂😂😂✌✌

Prilly tersenyum sendiri dia atas ranjang sambil memainkan ponselnya. Rasa bete dan kesalnya entah menguap kemana.