Chereads / The Heretic Chef : Exaworld Online / Chapter 28 - 28. Helliosh

Chapter 28 - 28. Helliosh

Orang tua Rein sedikit terkejut dengan apa yang dikatakannya. Siapa yang menduga seorang koki dapat mendapatkan banyak uang seperti dirinya.

"Sepertinya kita kedatangan koki baru dirumah kita." Ibunya berkata dengan tertawa.

Rein menjelaskan bagaimana pertualangannya sampai mendapatkan job koki ini. Tetapi dia tidak memperkenalkan Lucia kepada mereka.

"Luar biasa, hari ini kamu mendapatkan 10 juta rupiah hanya dengan memasak?, itu bahkan melebihi gaji orang tuamu nak." Ayah Rein berkomentar.

"Baiklah mari kita makan dulu." Rein berkata dan mereka mulai menghabiskan makanan yang menumpuk diatas meja.

Rein dan keluarga pergi berbelanja dan menghabiskan banyak waktu disana. Ayah Rein tidak membeli barang apapun, hanya Ibu dan Remi yang membeli banyak sekali barang, semua barang itu tentu saja dibawakan oleh Rein dan Ayahnya.

Hingga malam tiba mereka pulang kerumah dan beristirahat, Rein tidak langsung login kedalam game karena besok dia mempunyai tugas kuliah yang sangat menumpuk.

Ketika bermain game, Rein sudah terlihat jarang mengerjakan tugasnya begitu dia pulang pasti akan melihat forum Exaworld dan mulai bermain.

Itu adalah kebiasaan buruk, jika dia tidak mengubah kebiasaan ini Rein pasti akan mati muda. Rein mengatur semua yang diperlukan dan pergi tidur.

Kring kring kring..

Suara alarm berbunyi dari smartphone Rein, itu tepat jam 5 pagi dengan hari yang masih gelap dan dingin Rein terbangun dari tidurnya.

Hari ini dia berencana melakukan lari pagi setidaknya 30 menit untuk menjaga tubuhnya agar tetap sehat.

Jika tubuhnya memburuk untuk apa dia memainkan game ini?, tubuh yang sehat dapat menjaga konsentrasi ketika bermain game dan ini banyak dilupakan oleh para pemain saat ini.

Rein berlari dengan santai, di jalan tidak ada orang lain yang berlari seperti dirinya, udara pagi hari yang begitu segar dan suasana yang nyaman membuatnya menikmati pagi yang indah ini.

Dia merasa sejak bermain game tubuhnya menjadi kaku karena tidak pernah digerakan.

'Sepertinya aku sesekali harus berlatih seni beladiri lagi' Rein memikirkannya.

Bajunya sudah basah dengan keringat akhirnya Rein mulai berjalan ke mini market terdekat.

Dia mengambil sebotol air mineral lalu membayarnya, Rein merasa lelah lalu duduk di kursi yang disediakan mini market itu.

Tiba tiba ada seorang laki laki yang menghampirinya, dia terlihat seumuran dengan Rein dan tubuhnya juga terawat dengan baik.

"Permisi, bolehkah aku meminjam beberapa uang untuk membeli air?" Laki laki itu bertanya kepada Rein.

Rein langsung memberikan beberapa uang kepadanya, wajahnya terasa sedikit familiar.

"Terima kasih, lain kali akan ku kembalikan." Laki laki itu berkata lalu membeli air mineral seperti apa yang dikatakannya.

"Tidak perlu menggantinya, menolong ketika dibutuhkan bukankah itu sifat pria?" Rein berkata dan tersenyum kepada laki laki itu.

Laki laki itu juga tersenyum ketika mendengar kata kata Rein.

"Sepertinya kau baru berlari hari ini?" Kata laki laki itu.

"Bagaimana bisa kau tahu?, memang benar aku baru berlari hari ini." Rein berkata dengan sedikit terkejut.

"Karena aku setiap hari berlari disekitar sini jadi wajar saja jika aku mengetahuinya, dan kenapa kau berlari? Aku tidak biasanya melihat orang lain berlari disekitar sini." Kata laki laki itu.

"Sebenarnya aku melakukan ini untuk bermain game." Rein sedikit merasa malu dengan alasannya.

"Wow, siapa sangka kita memiliki alasan yang sama." Laki laki itu berkata.

Rein merasa aneh dengan laki laki di depannya, kenapa dia sangat familiar?, apakah dia temanku yang dulu?

"Baiklah, sudah waktunya aku pergi. Terima kasih besok aku akan berlari disini lagi dan akan mengganti uangmu." Laki laki itu mulai berlari.

Laki laki yang aneh, walaupun sudah dibilang tidak usah diganti tetapi masih saja ingin menggantinya. Rein menggelengkan kepalanya.

"Oii, Siapa namamu di dalam game?." Laki laki itu kembali lalu bertanya.

Rein tertawa melihat sifatnya yang unik

"Nier, namaku disana Nier."

Laki laki itu tersenyum lalu berkata.

"Terima kasih, sampai jumpa kawan."

Dan mulai berlari lagi.

Rein ditinggal sendirian disana, dan ketika dia menyadari dia melupakan sesuatu, siapa namanya?

'Yah, kurasa kita akan bertemu lagi karena aku telah menetapkan jadwal lari pagi ini sebagai jadwal tetap.'

Rein tidak terlalu memikirkannya dan mulai berlari lagi menuju ke rumah.

* * *

Laki laki yang menghampiri Rein tadi kembali ke rumahnya, jika Rein melihat ini dia pasti akan terkejut, rumah yang dimasuki laki laki itu adalah gedung terbesar di kota ini!

Ketika laki laki itu berjalan setiap orang yang melihat dia pasti akan memberikan rasa hormat dan langsung membungkuk.

Seorang wanita langsung menghampirinya.

"Tuan, semua anggota telah menyelesaikan pelatihannya dan siap untuk bekerja." Kata wanita itu.

"Bagus, mari kita temui mereka." Laki laki itu berkata.

Mereka memasuki aula yang sangat besar dan didalamnya terdapat banyak kasur dan peralatan Exadream, 1 aula ini menampung 100 orang. Di dinding aula tersebut terdapat gambar garuda yang sangat besar dan memiliki mahkota di kepalanya.

"Master, koki yang kau cari masih tidak dapat ditemukan, kami sudah mencari di berbagai ibukota kekaisaran dan kerajaan tetapi tidak ada satupun dengan kriteria yang kau butuhkan" seorang pria dengan berambut pirang berkata.

"Tenanglah wakil guild master keizen, mari kita perluas pencarian kita, dulu pernah terdengar player dengan julukan koki gila di kota pafun kerajaan karade. Mungkin dialah yang kita cari selama ini." Pria itu berkata dengan tenang.

"Pafun?, bukankah itu wilayah pemula?" keizen bertanya.

"Benar, karena ini adalah satu satunya petunjuk kita harus menyelidikinya." Kata pria itu.

"Guild master Helliosh, bukankah adikmu berada di kota pafun?" keizen berkata.

Jika Rein mendengar ini dia pasti akan terkejut, laki laki yang ditemuinya sebenarnya adalah pemimpin guild Garuda Crown dan top ranker ke-4 di dunia yang bernama 'Helliosh', mungkin jika Rein lebih banyak melihat informasi para Top ranker dia bisa langsung mengenalinya, sayang sekali apa yang dipikirkan Rein dulu hanyalah uang dan tidak pernah membuka Hall of fame untuk para ranker.

"Dia sekarang berada di kota pafun, tetapi kau jangan pernah memintanya untuk mencari koki gila itu, walaupun dia keluargaku tetap saja dia memiliki kebebasannya sendiri." Helliosh menjawab.

"Baik master kami akan mengirimkan 20 orang untuk menyelidikinya." Keizen berkata.

"Lalu mulai bekerja." Helliosh berkata dan mulai berjalan ke arah peralatan Exadreamnya.

Dan tiba tiba dia berhenti dan mulai bergumam.

"Nier?, sepertinya aku pernah mendengarkannya." Helliosh mengingat kembali ingatannya.

Dia berpikir tentang IGN (In Game Name) laki laki yang ditemuinya pagi tadi, dia terasa nama itu terdengar cukup akrab tetapi dia tidak mengingatnya sama sekali.

"Apa? Apakah aku sudah tua?" Helliosh berkata pada dirinya sendiri.