"Heh...ok akan kucoba untutk tidak mencolok didepan umum...lagi pula jika ada yang mencurigai ku kau akan membantu ku kan kazuki" kataku sambil melambaikan tangan dan meninggalkan tempat perbincangangan
"Memangnya aku siapa ibu mu?, aku memang berjanji akan menutupi identitasmu hanya jika kau menepati janji mu kepada komandan..."
"Ya ya aku lakukan bagianku kau lakukan bagianmu"
Kazuki Kirime anggota M.C.P, dia yang bertanggung jawab terhadap keamanan identitasku di sekolah ini biasanya dia tidak se-jutek ini mungkin tindakanku tadi siang telah menarik urat-urat-nya.
Arah menuju ke pintu gerbang sekolah aku bertemu orang yang ku tak sangka akan kutemui
"Kau benar melakukan ini ya?" Katanya sambil melihatku dengan tatapan serius
"Ya begitulah, aku melakukan ini juga untuk mewujudkan mimpi-mimpi ku"
"Tapi serius ini mungkin rencana mu yang paling bodoh"
"Panggil aku bodoh tapi ini satu-satunya cara agar aku bisa diterima dimasyarakat, siapa juga yang mau menerima sampah seperti ku ini"
"Asal kau tidak ceroboh saja..." kata orang itu sambil menaiki motor-nya lalu pergi
"Hati-hati..."
Kata hangat ku dibalas dengan asap knalpot
"Sepertinya bukan urat Kazuki saja yang kutarik ya..." sambil melihat jam di HP ku
"Yap pulang..."
Dijalan pulang aku menyangka bahwa ada urat yang tertarik lagi tapi untungnya aku selamat...
.
.
.
Sampai di rumah
Aku membuka pintu rumahku
"Aku pulang..."
Tentu saja tak ada yang menjawab, mungkin urat-ku juga sudah tertarik ya..
Menyadari betapa sedikitnya waktu yang aku punya sebelum shift kerja ku dimulai aku langsung mandi.
*kring*kring*
HP ku berbunyi
"Siapa sih baru pengen makai baju"
'Jean mc'dovelin'
"....."
Aku menghela nafas dan menjauhkan HP dari kupingku sambil menggeser tombol angkat.
"HEYY TOLOL DIMANA KAU TAK LIHAT INI JAM BERAPA??????"
"Ya....aku berangkat"
Aku langsung menutup panggilan.
Dasar Bule sekalinya marah satu kebun binatang keluar dari mulutnya
Bergegas aku langsung memakai baju dan mencari kunci motor ku
"Dimana ya...."
*kring*kring*
Lagi-lagi dia..
Kali ini kuangkat sambil menutup kupingku
"BAJINGAN DIMAー"
Menekan tombol tutup panggilan
Yap ketemu oke....um ya..
Bahkan orang-orang barat yang kukenal tidak seperti itu...
Aku berlari ke garasi
Kumasukan kunci motorku dan menyalakannya
"Waktunya kerja kawan..."
Aku langsung tancap gas ke rumah bule gila itu
Jujur saja aku masih merinding...
Lagi pula ibunya ngidam apa ya? Sampai dia se-toxic itu
Sambil memikirkan itu aku melihat ada orang membawa koper.
"Hm..apa itu dia? Tapi ini bukan tempat pertemuan biasanya"
Aku pun melewatinya
"BANGSAT WOI"
Yap itu dia itu dia sudah jelas dia...
Sambil berkeringat dingin aku memutar balik arah
Aku langsung berhenti di depannya
"Hei..."
Dia tidak membalasku dan langsung naik motorku.
Selamat...
Sambil jalan menuju tempat kerja hanya ada suara pikiranku yang masih bingung kenapa dia terdiam saja
"26 kali " Jean berkata
"Ya?..." respon ku sambil berkeringat lagi
"26 kali aku menelfon-mu dan kau hanya mengangkat 2 kali.."
"A-itu um, jujur aku sedang sibuk tadi"
AKU TAKUT UNTUK MENJAWAB MU BODOH
"Tapi serius Daigo komandan akan memotong gaji kita jika kita telat" dia mengatakannya dengan nada lesu
MENDING DIPOTONG GAJI DARI PADA HARUS MENDENGARKANMU MARAH-MARAH.
"Betul juga sih hehehe" kataku dengan nada monotone. "Lagi pula Jean sudah berapa banyak gaji mu yang terpotong...ah.." lagi-lagi aku menarik urat seseorang lagi
*Bruak*
Aku dipukul dan dimarahi habis-habisan.
"Kali ini ada 5 hewan yang lepas dari kebun binatang mu ya, rekor baru..."
*Bruak*
Lagi-lagi dipukul dan di omeli
"Ralat 7 hewan" kataku dengan suara pelan."hei tunggu... apakah bajingan itu terhitung sebagai hewan bajing apa bukan sih?
*bruak*
Sepertinya iya...
Dengan pukulan ketiga itu kita sudah tiba dimarkas
"Jean siapkan kartu mu" kataku sambil menyiapkan kartu identitasku
Motorku melewati mesin pengecekan otomatis
"Selamat datang Kamigoto Daigo, Selamat datang Jean Mc'dovelin"
Setelah melewati itu aku langsung memarkirkan motorku.
"Yap ayo lapor" kataku sambil melepas helm.
"Tunggu Daigo..helm tak mau lepas.."
Jean kesusahan membuka helm nya
"Ya iyalah talinya saja belum kau lepas"
"Tolong.."
"Iya iya" sambil memegang tali helm-nya
Aku melepaskan tali helm dan melepaskan helm dari kepalanya
"Fuii kalin berdua ini didepan umum bisa saja bermesra-an ya"
"Oh Hikaru" aku melambaikan tangan ku kesosok pria di belakan Jean
Hikaru Watayama rekan M.C.P ku dan Jean.
"Bacot kau tongkat besi kau tidak lihat aku membawa apa?" Kata Jean sambil mengepal tangannya
"Waw sambutan yang hangat oi Daigo apa dia memecahkan rekor hari ini?"
"Ya 7 binatang dalam satu perjalanan hebat bukan?"
"Waw 7?! Kita harus mencatat itu hahaha"
Hikaru tertawa
"Bajingaー"
"Sepertinya kalian bersenang-senang ya" perempuan berambut hitam pendek mendekati kita.
"Kapten selamat malam" kataku sambil menahan tangan Jean yang ingin memukul Hikaru
"Malam kapten" Hikaru juga menyapa kapten
"Malam" sapa Jean sambil menenangkan dirinya
Aoi Daichi kapten dari reguku
"Kalian telat 15 menit dari jan pertemuan jadi ayo kita langsung ke tempat komandan dan berharap nuansana-nya sedang baik" katanya sambil berjalan
"Baik" jawab kita bertiga
Dijalan menuju ke ruang komandan banyak sekali orang mondar-mandir tak biasanya se ricuh ini
"Yo"
Suara yang familiar terdengar dikupingku
Kazuki Kirime, disini ia bekerja sebagai kapten regu B pasukan umum sedangkan aku si regu A
"Yo" kubalas sapaan-nya
"Kalian telat 15 menit saat komandan sedang bad mood jadi persiapkan kantong kalian dan mulai menabung dari sekarang.."
Dia mengatakan itu lalu pergi...
"....."
Aku menghela nafas dan melirik ke arah Jean yang sudah keringat dingin..
Sesampai di depan pintu ruangan komandan aku menyiapkan diri dan mengelap keringat Jean yang terus mengucur seperti air terjun
"Masuk"
Kata dari komandan itu cukup membuat Jean loncat
"Permisi komandan" kita pun masuk
Komandan yang sedang meminum kopi-nya langsung menghadap kita.
Reikawa Suzuki Komandan besar M.C.P cabang selatan
"17 menit" kata komandan sambil menaruh gelas-nya
Jean mulai menangis
"Kalian telat 17 menit..."
Jean mulai lemas
"Jadi beritahu aku..."
Jean mengecek rekening bank-nya
"Siapa yang datang telat..."
Jean mulai menghitung pengeluarannya selama sebulan ini
Aku mengangkat tangan.
"Itu aku komandan"
Jean merasa sedikit lega
"Masa?" Komandan langsung menoleh ke Jean
"Ms Jean..."
Jean mulai menulis surat wasiat
"Apa penyebab-mu datang telat..."
Komandan menatap Jean
"Eh...anu...um....aku me-menunggu Da-Daigo menjemputku..."
Kaki Jean lemas
"BODOH...."komandan berteriak
"Kau tahu bahwa Daigo ada sekolah sampai sore dan kau masih menunggu-nya" komandan marah
"Gaji potong!!"
Komandan telah memutuskan
Dan Jean pingsan
"Ehem...baiklah kita lupakan bahwa kalian telat 17 menit dan langsung ke topik nya" komandan memperlihatkan peta dimonitor
"Seminggu ini banyak sekali pencurian dimalam hari...biasanya aku biarkan Kazuki dan regunya menangani ini tapi..."
Komandan lalu memperlihatkan salah satu tempat yang telah dimaling
"Lubang besar..."Kata Hikaru
"Ya ini bukan maling biasa, mereka mempunyai alat sihir tak biasanya bukan, apalagi disini..."
"Jadi mereka dari dunia luー"
"Hentikan mereka, itu saja." Perkataan ku diselak oleh nya
"Baik komandan"kami bertiga menjawab lalu pergi
Aku sambil menyeret Jean ke tempat persiapannya bertanya kepada kapten
"Kapten apakah kita akan memakai formasi biasa?"
"Tentu saja, aku dengan hikaru menjaga arah Selatan dan kau menjaga ke arah Utara"
"Baik..." aku bergegas menggendong Jean
"Oiya Daigo, Jangan ikut campur dengan urusan Utara, jika maling itu sudah terlalu jauh ke Utara maka biarkan. Kita tidak mau pertarungan yang tidak diinginkan bukan?" Kata kapten sambil berjalan ke tempatnya dan Hikaru
"Baik kapten..."
Ya di Negara ini ada dua M.C.P, Selatan dan Utara, aku berada di Salatan, sepengetahuanku hubungan antara kedua komandan Utara dan Selatan itu tidak baik ya lagi pula orang-orang M.C.P utara sadis semua jadi aku beruntung bisa masuk ke bagian Selatan.
"Ya lagi pula ada dia di Utara...."
Aku telah sampai ke tempat ku dan Jean
Membuka minyak herbal dan menyodorkannya ke hidung Jean, dia pun bangun dengan beranggapan bahwa gaji nya terpotong adalah sebuah mimpi, aku yang merasa kasihan membiarkannya berpikir begitu
Kami pun bersiap-siap
Aku mengisi amunisi pistol ku sembari melakukan itu aku membuka lemari ku yang berisi senjata api dan pisau-pisau
"Di antara kalian mana yang akan kupilih ya?~"
Akhirnya aku memilih cobra knife ku. Ya walaupun tak menunjukannya tapi aku suka sekali dengan senjata-senjata kecil, mereka ringan dan mudah dibawa, aku bisa menceritakan tentang koleksi-ku seharian tapi sekarang bukan waktunya
"Kau siap?" Aku memberikan helm kepada Jean
"Tentu saja" dia mengambil helm lalu memakainya
*Regu A buka gerbang*
Gerbang di depan kami terbuka disebelah aku bisa melihat kapten dan Hikaru dibelankang Kazuki dan regu-nya
Ya ini adalah M.C.P seberapa kecil masalahnya jika sihir tersangkut didalamnya maka itu urusan kami...
*Berangkat*