"Ibu ngapain (masih dengan mata yang khas orang baru bangun)
"Buat kue ,kan bentar penentuan tanggal kamu nikah
"Lah terus kenapa pake acara buat kue Bu emang tanggalnya di kasih makan (masih dengan pertanyaan bingung)
"Kamu ini bego atau gimana sih lah kan mertua kamu bakal pada datang. Terus emang mereka gak di kasih makan
"Haha ia yah Bu ..aduh ni otak juga gak make mikir ..
"Sudah sudah gak udah debat sama otak kamu yang gak ada gunanya itu ayo cepat sini bantuin ibu masak .
"Siap komandan chef.(dengan masih cengar-cengir )
****
"Bu kayaknya ini kue nya dah Mateng deh coba liat (dengan mengakatnya mendekat ke ibunya)
"Ia ia kamu pindahin ya tolong karena ibu mertua kamu udah di depan lebih cepat datangnya dari pada dugaan ibu .
"Ah masa bukanya nanti sore ya Bu
"Kamu tuh ya kalo di kasih tau gak pernah langsung percaya aku ni tuh ibu kamu apa bukan sih
"Lah ini nanya aku ?? Aku mana tau kali aja aku ni anak dari seorang miliarder ternama gitu truss hilangkan dan yang Nemu bapak sama ibu jadi deh aku di asuh sama bapak dan ibu (dengar tawa di pekik)
"Anak miliarder juga gak mungkinlah muka kamu mirip sama ibu ngaco ya kamu kalo ngomong.
"Ihh ibu gak jelas banget sih ahh malas ladeni ibu bercandanya kaga ke arah (dengan wajah di tekuk .
****
"Mari Bu lita,pak Anton silahkan duduk
"Ia makasih lho Bu udah di sabut aja (dengan senyuman sumringah)
"Amira ke mana Bu (tanya Bu lita pada ana)
"Ada kok di dalam lagi buat kue katanya biar kesanya dia bisa masak (ledek Bu ana pada lita)
"Bentar ya Bu pak Anton (sambil meninggalkan di ruang tamu menuju dapur )
"Eh nak Mira lagi buat apa
Suara yang tiba-tiba membuat Amira dan ibunya pun sontak kaget karena mereka tak menyadari bahwa ibu lita sudah di dekat mereka entah sudah berapa lama.
"Loh kok mba lita ke sini
"Mending mama di luar aja nunggu minumannya sama makanan nya yah (ucap Amira pada lita)
"Gak papa kok sekalian mama bantuin buatnya karena kamu juga harus di sana mendengar kan ok"
Amira pun mengangguk menandakan ia setuju pada perkataan mama lita.ia membuat minuman dan menyajikan makanan lalu mengantarkan ke ruang tamu tempat mereka berkumpul tanpa sadar. Ia datang dengan muka belepotan di mana2 sisa tepung ada di baju dan juga di wajahnya yang membuat mereka tertawa namun matanya tertuju pada pria yang berpakaian baju dinas sekolah.
"Aduh maaf ya Amira abis buat kue gak langsung bersih bersih badan (sambil membawa Amira ke kamarnya.
*****
"Lebih cepat lebih baik kalau menurut saya
( Ucap pak Anton pada pak Budi)
"Ok lah pak Anton kami menurut saja kapan kalian tentukan .
"Baik ya kita ambil langkah tanggal 20 ya
"Yang berarti 2 Minggu lagi acaranya di adakan di pulau s milik pribadi ya.dan 50 orang saya rasa sudah cukup untuk tamunya .