"Terima kasih pak, perasaan dan cinta bapak terlalu baik untukku pak, aku tidak pantas menerima cinta tulus bapak." ucap Nayla dengan perasaan bersalah.
"Jangan bilang seperti itu Nay, aku mencintaimu karena aku tahu kamu yang terbaik untukku." ucap Ardian menahan sakit pada pundaknya setelah hampir tertindih oleh tubuh Nayla.
"Ada apa pak? apa ada yang terasa sakit?" tanya Nayla sedikit bingung saat wajah Ardian menahan rasa sakitnya.
"Aku tidak tahu Nay." ucap Ardian merintih menahan rasa sakit sambil memegang pundaknya.
Dengan cepat Nayla memegang pundak Ardian yang terluka hingga tangan Nayla memegang punggung tangan Ardian.
Ardian menatap mata Nayla dengan jantungnya yang berdetak sangat kencang.
Saat tersadar Nayla hendak menjauhkan tangannya, namun tangan hangat Ardian menggenggamnya dengan lembut.
"Nayla." panggil Ardian dengan suara menatap bening mata coklat Nayla.
Entah kenapa hati Nayla berdesir halus saat namanya di sebut Ardian dengan suaranya yang parau.