"Apa kamu yakin akan bekerja lagi Mas?" tanya Nayla sambil membantu mengancingkan kemeja Ardian.
"Aku harus ada kegiatan Nay, biar badanku tidak kaku semua." ucap Ardian menatap Nayla yang fokus mengancingkan kemejanya.
"Hanya mencari kegiatan saja kan Mas? bukan memberi kesempatan pada Bu Anita untuk dekat dengan Mas kan?" tanya Nayla dengan bibir mengerucut.
Ardian tersenyum bahagia, melihat sikap Nayla sudah berubah padanya lebih perhatian dan lebih manis saat bicara padanya.
"Apakah menurutmu aku bisa melakukan hal itu Nay?" tanya Ardian menatap lembut wajah Nayla.
Wajah Nayla bersemu merah, menahan rasa malu, bagaimana bisa dia mempunyai pikiran yang begitu picik.
"Maafkan aku Mas." ucap Nayla menundukkan kepalanya.
Perlahan tangan kokoh Ardian mengangkat dagu Nayla.
"Aku senang dengan apa yang kamu pikirkan Nay, paling tidak aku tahu kamu menguatirkan aku." ucap Ardian dengan tersenyum.