"Baiklah Pak, kita pesan makanan yang sama ya." ucap Nayla akhirnya mengalah demi Ardian yang memerlukan asupan makanan.
Hati Ardian kembali berbunga-bunga dengan sikap Nayla yang begitu perhatian dan sayang padanya.
"Nay, boleh aku bertanya padamu?" ucap Ardian menatap lekat mata bening Nayla.
"Tanya apa Pak?" jawab Nayla membalas tatapan Ardian.
"Ada apa kamu menemui Dokter Ketut? dan kenapa kamu bilang, kalau kamu adalah calon istriku?" tanya Ardian ingin mendengar penjelasan dari Nayla langsung.
Nayla tersenyum melihat wajah Ardian yang terlihat polos.
"Aku kan memang calon istri Pak Ardian, jadi wajar kan kalau Dokter Ketut tanya aku siapanya Pak Ardian, ya aku jawab aku calon istri Pak Ardian, dan kenapa aku pergi ke Dokter Ketut karena aku kan mau menjadi istri pak Ardian, jadi aku harus tahu riwayat penyakit bapak supaya aku tidak terkejut dengan sakitnya bapak nanti." ucap Nayla dengan tanpa menunjukkan reaksi apa-apa.
Ardian terdiam menatap dalam wajah Nayla.