Ardian merasa di hadapkan pada sebuah dilema, dia sebagai kepala desa bagaimana dia bisa pulang pergi dari kota ke desa yang jaraknya di tempuh bisa satu jam lebih.
"Kenapa kita harus pindah ke kota Nay? bukannya tinggal di sini lebih tenang?" tanya Ardian yang masih belum mengerti dengan keinginan Nayla.
"Kalau kita tinggal di sini bagaimana aku bisa menjaga nama baik Ayah dan Bunda, juga nama baik Bapak, kalau di kota kan kita tidak terlalu memikirkan nama baik pak." ucap Nayla memberikan alasannya.
"Tapi ini terlalu jauh Nay, bagaimana aku bisa menempuh perjalanan jauh pulang pergi dengan kondisiku yang seperti ini?" ucap Ardian dengan perasaan yang cukup sedih.
Nayla menatap wajah Ardian yang terlihat rumit dengan menanggung beban pikiran yang berat.
Nayla meraih tangan Ardian, dan menatap penuh permohonan.