"Pria... terima kasih ya, sudah membantuku pindah rumah." ucap Sanny dengan tersenyum.
"Jangan berterima kasih padaku, kita sudah bersahabat seperti saudara. Jadi aku harus membantumu. Lagi pula kamu sudah banyak membantuku juga." ucap Priambodo sambil minum segelas air mineral setelah membawa masuk barang-barang milik Sanny ke dalam rumah.
Sanny menatap wajah Priambodo begitu dalam.
"Dari dulu, kamu menganggapku sebagai sahabat tapi bagiku tidak Pri. Kamu adalah laki-laki yang spesial di hatiku. Aku mencintaimu Pria." ucap Sanny dalam hati.
"Hai!! kamu melamun apa?" tanya Priambodo seraya menjentikkan tangannya di depan wajah Sanny.
"Aku! aku tidak melamun." ucap Sanny dengan gugup, tidak ingin Priambodo mengetahui isi hatinya.
"Sanny, dengarkan aku. Hari Senin besok kamu harus hati-hati saat menghadapi pengacara Burhan. Kalau ada hal penting langsung hubungi aku." ucap Priambodo dengan serius.