"Mas, apa sebaiknya kita pulangnya tunggu keputusan dari dokter dulu, aku takut kalau masih terjadi sesuatu infeksi pada jahitannya?" tanya Nayla sambil melihat jahitan di perut Ardian dengan tatapan kuatir.
"Aku sudah tidak apa-apa Nay, kamu jangan kuatir lagi ya?" ucap Ardian dengan tatapan teduh.
"Tapi aku lebih tenang kalau kita pulang atas perintah dokter bukan minta pulang paksa." cicit Nayla dengan wajah terlihat cemas.
"Kemarilah Nay, peluk aku. Aku sangat merindukanmu Nay, ingin memelukmu di tempat tidur kita. Aku rindu suasana rumah." ucap Ardian dengan suara pelan.
"Baiklah, kalau mas Ardian ingin pulang sekarang aku bisa bilang apa? karena kadang mas Ardian keras kepala juga." ucap Nayla sambil menghela nafas panjang.
"Aku tidak keras kepala Nay, aku ingin pulang karena tidak tega melihatmu yang tidak berhenti menjagaku dan bolak balik ke rumah dalam keadaan hamil." ucap Ardian menatap wajah Nayla dengan tatapan lembut.