"Nay, sepertinya ada yang mengetuk pintu? apa itu Ayah atau Bik Ummah?" tanya Ardian yang sedikit panik dengan keadaannya yang masih dalam keadaan telanjang dengan Juniornya yang masih berdiri keras.
"Biarkan saja Mas, tidak apa-apa kalau menunggu sebentar kan?" ucap Nayla sedikit kesal karena kasihan sekali pada Ardian yang sudah pada titik terangsang hasratnya harus menahannya karena ada suara ketukan pintu.
"Di buka saja Nay, kita bisa melakukannya nanti, tolong bisa pakaikan celanaku lagi Nay?" ucap Ardian tanpa ada rasa kesal walau ada yang mengganggunya di saat hasratnya sudah di ujung klimaks.
Setelah membantu memakaikan celana Ardian, Nayla bergegas turun dari ranjang sambil merapikan pakaiannya dan rambutnya yang sedikit acak-acakan.
Dengan berat hati Nayla berjalan mendekati pintu dan membukanya dengan pelan.
"Maaf Non Nayla, mengganggu." ucap Bik Ummah yang berdiri di depan pintu.