Baiklah Sanny aku menerima permintaanmu. Aku akan menikahimu." ucap Priambodo dengan menghela nafas panjang.
Seketika itu juga Putri mengangkat wajahnya dengan tatapan tak percaya.
"Om Pria!" ucap Putri tanpa sadar kemudian menutup mulutnya, untung saja suaranya tidak terlalu keras.
"Apa kamu memanggilku Darma?" tanya Priambodo dengan tatapan penuh.
"Tidak Pak Tegar." ucap Putri berusaha tenang.
Priambodo terdiam kemudian menatap Sanny yang merintih kesakitan.
"Apa yang sakit Sanny?" tanya Priambodo dengan penuh perhatian.
"Perutku terasa perih." ucap Sanny merasa bahagia karena Priambodo mau menerima dirinya dan berniat menikahinya.
"Aku panggilkan Dokter ya?" ucap Priambodo merasa bertanggung jawab dan balas budi pada Sanny.
"Tidak usah Pri, aku tidak ingin kamu kemana-mana." ucap Sanny menggenggam tangan Priambodo seolah-olah tidak ingin melepaskan Priambodo sedikitpun.