"Sebentar lagi, kamu juga akan menjadi laki-laki yang pedofil. Jadi kamu jangan terkejut seperti itu. Dan tentu saja Nayla marah, secara tidak langsung kamu mengatakan kalau suami Nayla seorang pedofil. Kamu tahu kan berapa jarak usiaku dengan Nayla?" ucap Ardian dengan tersenyum sama sekali tidak marah dengan ucapan Priambodo yang terkesan polos.
Priambodo mengusap tengkuk lehernya baru menyadari apa yang di ucapkannya.
"Sungguh, aku tidak sengaja Paman. Aku tidak berpikir ke arah sana, Aku hanya mengatakan di luar sana... bukan mengatakan Paman dan Nayla." ucap Priambodo berusaha menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya.
"Kamu jangan kuatir Pri, apa yang kamu katakan memang benar. Tapi semua itu juga tergantung pada jodoh dan takdir. Walau kamu berusaha tidak menerima hal itu, tapi kalau sudah jodoh dan takdir kamu tidak bisa menolaknya." ucap Ardian dengan tersenyum sambil menatap wajah Nayla yang terlihat masih kesal.