Setiap hari hubungan ku dengan makuna semakin renggang. Ia sangat ketakutan ketika aku masuk kedalam penjara. Tangannya mengigil seolah kedinginan.
Aku menatapnya dengan datar, setiap aku ingin berbicara dengannya. Ia selalu berada dipojokkan menutupi mukanya dan perlahan memelas.
Setidaknya hubungan yang sudah mulai terjalin mulai rusak.
_
"Ugh..lepas..kan aku" seru gadis kecil bersuara memelas. Kakinya mulai membiru karena sudah terlalu lama dikekang dalam sebuah borgol besi.
Seseorang perlahan datang kemudian mencabukkan dada gadis itu.
"Akh.." darah perlahan keluar dari dadanya yang tercabik kecil.
Gadis kecil itu memohon mohon untuk melepasnya. Tetapi orang itu hanya tersenyum. Seseorang itu tidak memiliki wajah. Bukan karena disana sangat gelap. Maka hanya senyum nya yang dapat terlihat. Dan tubuhnya yang begitu banyak jahitan.
Srek
Srek
Laki laki itu lagi lagi melukai jari kecil nya, "Ru..i..kawaii!!"
Gadis kecil itu berusaha tenang , dan mulai menatapnya dengan serius. Matanya sedikit disipitkan sehingga wajahnya begitu seram.
"Ka..kau mau apa dengan mereka" tanyanya keras, matanya perlahan berair ketakutan. Tangannya terkunci rapat di dinding dingin.
Lelaki itu menangkapnya, kemudian menahannya di suatu tempat yang sangat gelap.
Selama berhari-hari tanpa makanan dan dia selalu menyiksaku. Dia pasti menyiapkan rencana jahat untuk inu dan makuna Chan!!
Aku harus...segera pergi dari sini!!
Tapi..ia tidak membiarkan ku pergi atau pun melepaskanku.. Ia tersenyum dan mulai menyiksaku.
Kurasa...ia adalah...pimpinan penjara ini karena ia ...bukanlah boneka"