Chereads / Bastard and Cold Devil / Chapter 32 - Devil 32 : Budak Resmi

Chapter 32 - Devil 32 : Budak Resmi

Ini siksaan.

Alarick menyiksa Valerie dengan bibirnya yang menyerbu bibir Valerie tanpa ampun. Melumatnya kasar dan terburu-buru saat memasukki kamar dengan Valerie yang digendong Alarick dari depan. Untuk pertama kalinya, Valerie menginjak rumah Alarick. Walaupun tidak benar-benar menginjak lantai karena Alarick sudah menggendongnya dari saat mereka keluar mobil.

Tidak ada yang bisa Valerie lakukan selain mengalungkan tangannya di leher Alarick dan membalas setiap ciuman Alarick padanya. Bibir Alarick melumat bibir Valerie kuat seolah rakus dengan rasa lapar yang tak tertahankan. Bibir Alarick menghisap bibir Valerie dalam-dalam, menggigit bibir bawah Valerie dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Valerie. Lidahnya bergulat dengan lidah Valerie dengan gerakan memutar dan menekan lidah Valerie dengan gemas. Lidah Alarick memutar di dalam mulut Valerie. Menjilat mulut atas Valerie dan gigi-gigi Valerie, lalu menghisap saliva keduanya dan menelannya dengan rakus. Valerie sangat kuwalahan dibuatnya.

Alarick menurunkan tubuh Valerie di kasur dengan dirinya di atas Valerie. Tangannya menekan tengkuk Valerie seolah ciuman tadi masih belum cukup. Alarick menekan punggung Valerie hingga tubuh keduanya menempel erat. Namun Alarick tetap merasa belum cukup. Masih dengan mencium bibir Valerie tanpa henti, Alarick merobek baju Valerie yang masih menggunakan piyama dan merobek kemeja mahalnya sendiri. Tubuh bagian atas keduanya sudah terekspos.

Alarick kembali memeluk Valerie yang berada di bawahnya. Menekannya kuat ke tubuhnya. Namun Alarick tetap merasa tidak cukup. Dia menginginkan keintiman yang lebih. Alarick kemudian melepaskan ciumannya dan beralih menciumi telinga Valerie.

"Ahh..." Desah Valerie dengan tubuh tersentak saat merasakan rasa geli yang luar biasa saat Alarick menjilati telinganya dan mengulum cuping telinganya dengan dalam. Valerie menggigit bibir bawahnya ketika lidah basah nan kenyal milik Alarick menyeruak masuk ke dalam lubang telinganya.

Lidah lembab Alarick turun ke leher Valerie. Menjilatnya, menggigit kecil, dan menghisap kuat leher Valerie dalam hingga membuat Valerie memekik akibat sengatan di lehernya. Alarick mengangkat wajahnya dan menatap wajah Valerie yang memerah dengan mata yang sedikit terbuka akibat gairah yang tidak tertahankan.

"Kau milikku." Bisik Alarick di depan wajah Valerie yang hanya terpisah beberapa jengkal. Alarick kembali mencium bibir Valerie dengan rakus. Ia kembali memasukkan lidahnya ke dalam mulut Valerie dan mengeskplor mulut Valerie hingga Valerie lagi-lagi kewalahan dibuatnya.

Alarick menurunkan wajahnya. Ia mengecupi selangka Valerie dan turun untuk mengulum puting payudara Valerie.

"Ahhh..." Desah Valerie dengan tangan yang meremas bantal yang ada di bawah kepalanya. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan hisapan Alarick dan gerakan lidah lembab Alarick pada puting payudaranya.

Alarick melepaskan mulutnya dan turun mengecupi perut Valerie dan menjilat pusar Valerie, membuat Valerie tersentak geli dan refleks menarik mundur pinggulnya.

Tangan Alarick bergerak terburu membuka celana Valerie sekaligus celana dalamnya. Alarick melipat kaki Valerie ke atas dan melebarkannya. Tangannya menyentuh di bawah sana, di mana sedikit cairan menyembul dan membuat kemaluan Valerie basah. Alarick mengangkat wajahnya. Dia menatap Valerie yang entah mengapa sangat cantik. Jari Alarick menekan klitoris Valerie kuat, membuat Valerie memekik dengan napas tersentak.

Alarick menyeringai senang. Ia mengecup paha dalam Valerie. Tangannya mulai memainkan klitoris Valerie ke kiri dan ke kanan. Valerie hanya mendesah dan meremas bantal dengan gelisah. Tubuhnya menggeliat seiring mulut Alarick yang mulai maju dan mendekati vaginanya.

"Ah!!" teriak Valerie kuat saat Alarick tiba-tiba menghisap klitorisnya tanpa aba-aba. Kaki Valerie otomatis ingin merapat. Namun Alarick tetap menghisap klitoris Valerie dan memainkannya dengan lidah. "Ah... Al... Masukkan."

Valerie dapat merasakan Alarick tersenyum di vaginanya. Alarick menjilat garis kewanitaan Valerie, dan kembali mencium kewanitaan Valerie, menciumnya rakus seperti ia mencium bibir Valerie. Memasukkan lidahnya dan memainkan lidah lembabnya di dalam lubang Valerie. Satu tangan Alarick naik dan melewati pinggang mulus Valerie. Alarick meraih payudara Valerie dan meremasnya kuat.

Valerie sudah tidak karuan. Dia menggelengkan kepalanya dengan matanya yang terpejam kuat. Tangannya beralih meremas rambut Alarick dan tanpa sadar pinggangnya maju agar mulut Alarick semakin rapat padanya. "Masukkan... Please." Mohon Valerie sambil terengah.

Entahlah. Setelah malam sebelumnya Valerie melakukan pertama kali, rasanya memang sangat sakit. Namun saat Valerie melakukan dengan Alarick berkali-kali, ada rasa menyenangkan dan nikmat saat merasakannya lagi.

Alarick menaikan tubuhnya ke atas Valerie dan mencium Valerie rakus. Valerie menyambut dengan senang hati. Tangannya memeluk punggung Alarick sedangkan lidahnya sudah saling beradu dan berbagi saliva.

Alarick menggenggam kejantanannya yang berada di depan kewanitaan Valerie. Paha Valerie berada di atas pahanya saat Alarick bersiap-siap memasukki Valerie. Tanpa aba-aba, Alarick menyentak kejantanannya dalam-dalam. Mulut keduanya terbuka lebar seolah napas keduanya terhisap saat rasa nikmat menghampiri keduanya.

Alarick menggeram serak. Valerie mendesah kuat dengan tangan yang memeluk Alarick dengan kuat, menyalurkan rasa nikmat yang tak tertahankan saat kejantanan Alarick yang besar menyentuh titik terdalamnya. Alarick masih belum bergerak. Napasnya terengah sedangkan matanya menatap tak lepas pada wajah Valerie yang penuh nafsu. "Kau sangat sempit." Seraknya.

Dada Valerie naik turun saat matanya yang berkaca membalas tatapan Alarick.

"Dan kau sangat amatir." Lanjut Alarick dengan senyum miringnya. "Aku menyukainya."

"AH!"

Valerie kali ini berteriak saat Alarick melakukannya sekali lagi. Kejantanan Alarick keluar, dan masuk dalam satu sentakan menyentuh titik terdalam Valerie. Valerie terengah kuat. Tangannya tanpa sadar mencakar punggung Alarick dengan kuat.

Alarick memutar kejantanannya yang berada di dalam Valerie. Dia menurunkan wajahnya mengecupi leher Valerie. Tangannya menyentuh pinggang Valerie. Dan sekali lagi, Alarick menyentak kejantanannya dalam-dalam.

"Al... Hah... Sudah..." Kata Valerie, merasa tersiksa sekaligus nikmat dengan rasa yang Alarick timbulkan.

Alarick menurut. Dia mulai memaju mundurkan kejantanannya di dalam Valerie dengan gerakan pelan. Tangannya menahan bahu Valerie ke kasur saat gerakannya mulai cepat. Valerie hanya dapat meremas bahu dan lengan Alarick. Mendesah tak henti saat kejantanan Alarick maju mundur di dalamnya. Mulutnya beradu kembali dengan mulut Valerie saat Alarick makin mempercepat laju kejantanannya. Napasnya keduanya terengah kuat.

Alarick menjatuhkan wajahnya di samping wajah Valerie, terengah serak merasakan sempitnya kewanitaan Valerie yang berbeda daripada wanita-wanita lain yang pernah ditidurinya.

Alarick kembali menyentak kejantanannya dalam-dalam saat merasakan dinding kewanitaan Valerie mencengkram kejantanannya. Dia melakukannya berkali-kali hingga Valerie berteriak saat dirinya meledak.

Namun anehnya Alarick belum mau meledak. Dia masih merasa kurang dan menginginkannya lagi dan lagi. Alarick menyentak dalam kejantanannya. Dia mendudukan dirinya di atas kasur dan menarik Valerie agar bangun. Dia menggendong tubuh Valerie dengan kejantannya yang masih memasuki Valerie dalam. Alarick duduk di tepi ranjang dengan Valerie yang berada di pangkuannya.

"Al, aku lelah..." Kata Valerie dengan napas terengah.

Alarick mengabaikan. Ia mencium Valerie kembali dengan rakus. Tangannya meremas bokong Valerie. Dengan gerakan cepat, dia menaik turunkan tubuh Valerie. Mengeluar masukkan kejantanannya yang masih tegang dengan gerakan cepat. Valerie melepaskan ciuman mereka. Dia berteriak kuat merasakan kenikmatan yang tak tertahankan saat Alarick melakukannya. Napasnya makin terengah. Tangan Valerie mengalung kuat di leher Alarick.

Terlalu cepat.

Terlalu intim.

Terlalu dalam.

Valerie lagi-lagi mencakar punggung Alarick, terengah kuat saat Alarick melajukan kejantannya makin cepat. Alarick menggeram di samping terlinga Valerie. Bibirnya yang tidak bisa diam kini mengulum telinga Valerie.

"Kamu sangat nikmat." Kata Alarick serak. Alarick mulai terengah dan makin mempercepat gerakannya. Velerie lagi-lagi berteriak saat Alarick menyentak tubuhnya dalam. Valarie menggigit bahu lebar Alarick dan saat bersamaan, Alarick menumpahkan cairannya di dalam Valerie.

Namun, seperti malam sebelumnya, walaupun keduanya sama-sama lelah, Alarick tetap menginginkannya terus menerus seolah tidak pernah puas.

Valerie tahu, untuk inilah dirinya digunakan.

Budak Resmi.

Itu panggilan Valerie untuk dirinya sendiri. Budak untuk Alarick yang akan terus memanfaatkan tubuhnya tanpa menginginkan anak. Walaupun Valerie ingin hubungan mereka lebih dari sekedar ini. Karena jujur, Valerie tersiksa. Batin dan fisiknya tersiksa.

Yang membuatnya bertahan hanya karena inilah keinginan Mr. Damian. Dan juga apa yang dirasakannya selama ini.

Perasaan yang membuatnya bertahan.

Perasaan yang membuatnya bodoh dan buta.

Perasaan yang hanya dirinyalah yang mengetahuinya.

Perasaan terkutuk yang membuat Valerie harus menekan lukanya berkali-kali. Membiarkan dirinya disiksa terus menerus dan memaafkan orang yang menyiksanya.

Perasaan yang entah kapan datangnya. Perasaan yang Valerie benci karena ia tak dapat menghilangkannya sekalipun ingin.

Bodoh.

"Aku mencintaimu, Alarick." Lirih Valerie saat gelap perlahan menghampiri dirinya. Membawanya tenggelam ke alam mimpi.

Bodoh, Valerie.

Bagi yang belum tahu cerita ini sudah tamat dan bisa didapatkan di Playstore dengan judul Bastard Devil dan nama pena Made In Earth. jangan lupa untuk selalu ikuti aku untuk mendapatkan keseruan cerita-cerita lainnya