Tengah malam tiba. Salsa tak hentinya menatap ponselnya sembari berbaring di ranjangnya. Dia mengirimkan chat pada Alan terus tanya keadaan Gio. Dan, terus tanya bagaimana David. Meski dirinya tidak mau peduli lagi. Tetap saja, Salsa tidak bisa membohongi perasaannya.
Drrrt...
Sebuah pesan dari nomor tak dikenal. Kedua mata Salsa mengerut.
"Nomor siapa?" tanya Salsa. Merasa penasaran. Dia membuka pesan itu. Sebuah chat gambar. Kedua matanya seketika membulat sempurna. Saat dia melihat sosok Arga bersama dengan seorang wanita di ranjang.
Napas Salsa seakan berhenti sejenak. Kedua matanya hampir saja keluar dari kerangkanya. Salsa tak kuasa menahan amarahnya. Mencengkeram sangat erat ponselnya. Seolah sengaja ingin merenungkan ponselnya. Meski kekuatannya tak sebanding.
"Apa yang dia lakukan?" tanya Salsa pada dirinya sendiri. Rahangnya mulai memegang.