"Sekarang sudah sampai lebih baik kamu masuk ke rumah sebelum aku berubah pikiran." gumam David tajam.
"Baiklah, makasih!" wanita itu mencoba untuk keluar. Kakinya yang masih sangat sakit. Ia tak bisa mengangkatnya. Bahkan untuk melangkahkan saja rasanya sangat sakit, seakan kulitnya tertarik ke atas.
"Aww---" rintihnya. Wanita itu jatuh tersungkur ke depan. Darah merembes keluar dari perban putih yang membalut betisnya.
David yang melihatnya. Dia segera beranjak dari dalam mobilnya. Ia keluar, berjalan menghampiri wanita itu. "Kamu baik-baik saja." tanya David panik.
"Apa kamu gak lihat aku jatuh, berarti itu sakit." decak kesal wanita itu.
David menarik napasnya dalam-dalam, ia menatap wanita itu. "Kamu gak apa-apa?" tanya David.
"Sakit!" rintihnya.
Tak mau lama-lama, David mengangkat tubuh wanita itu. Ala bridal style, berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan langkah terburu-buru. Dia harus segera pergi untuk mencari idaman hatinya.