Kate sedang berada di kamar kostnya, ia menghitung uang tabungannya yg sudah cukup untuk bayar kost bulan ini dan untuk makannya sehari hari, kate juga menyisihkan beberapa uangnya untuk tabungan masa depannya, ia sebenarnya sangat ingin kuliah dan sekarang sedang mengumpulkan uangnya.
Kate akan ke pasar besokpagi sebelum berangkat bekerja karna bahan masak di kostnya sudah habis ia tidak mungkin membeli makan di luar karna terlalu boros.
Akhirnya kate memutuskan untuk segera mandi dan tidur karna ia tidak terbiasa untuk tidur pagi dan membuatnya telat bekerja jam pun sudah menunjukkan pukul 09:30
Besok kate ada janji untuk kerumah alena sepulang ia kerja, karna alena terus memaksa akhirnya kate mengiyakan dan alena memintanya berjanji untuk datang kerumahnya.
~~~
Kate ke pasar jam 04:30 dia tidak berlama lama di pasar dan hanya membeli keperluannya saja, kate membeli sayur dan bahan makanan lainnya.
Kate sampai di kostnya segera mandi dan memasak untuk sarapan paginya ia tidak perlu membawa bekal ke kantornya karna kantor tempat ia bekerja sudah menyediakan makanan untuk makan siang para karyawan disana.
Kate sebenarnya sangat bersyukur karna bisa memasuki perusahaan harvey, ia memiliki gedung yang sangat tinggi dan gaji yang cukup untuk perbulan kate, ia sudah selesai mandi dan sarapan kate pun segera pergi ke kantornya menaiki bus karna ia tidak ingin telat.
Kate sampai di perusahaan harvey pukul 6 pagi dia harus datang pagi karna Kate mendapat bagian membersihkan beberapa ruangan yang akan di pakai meeting.
Kate pergi dimana terdapat ruangan meeting dan segera membersihkan meja bangku dan menyiapkan beberapa minuman disana, ia tidak melewatkan apapun untuk di bersihkan karna ia tidak ingin membuat kesalahan yang akan membuatnya kehilangan pekerjaan.
Kate termasuk orang yang rajin dan sangat bersih ia sebenarnya memiliki otak yang pintar hanya saja karna kate tidak memiliki uang untuk melanjutkan kuliahnya ia memutuskan mencari pekerjaan saja fokus bekerja dan menabung jika tabungannya cukup untuk ia melanjutkan kuliah kate akan sangat bersyukur.
Sebenarnya alena sahabat kate sangat ingin membantunya membayar biaya kuliah tapi kate menolaknya alena sudah banyak membantunya dan ia tidak ingin berhutang lagi kepada keluarga alena yang sangat baik kepadanya, mama dan papa alena sudah menganggap kate seperti anaknya juga tapi kate tidak enak jika bergantung pada keluarga alena terus menerus, ia memutuskan akan bekerja saja dan mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya walaupun keluarga Alena. sempat menentangnya.
~~~
Sepulang bekerja kate segera kerumah alena, saat sampai di kediaman alena wanita itu sedang mengerjakan tugas kuliahnya yang sudah menggunung dan itu memang kebiasaan Alena.
" Hey aku datang kamu malah nyuekin aku" ucap kate cemberut melihat sahabatnya yang terus mengabaikannya.
"Maaf kate tugasku sangat banyak dan besok harus di kumpulkan" alena memberi penjelasan agar kate mengerti, Kate hanya memutar bola matanya.
"Alena bagaimana jika aku ikut bantu bibi masak saja kamu kan masih harus mengerjakan tugasmu yang sudah menggunung itu"
"Kate kenapa kau tidak membantuku saja mengerjakan tugas, otakmu itu encer dan biarkan bibi saja yang memasak, kau lebih bermanfaat jika membantuku kate"
"Jika kamu memintaku mengajarimu akan ku ajarkankan tapi kalau menyuruhku mengerjakannya aku tidak mau, nantinya kau malah tidak mau berpikir, akan lebih baik kalau aku membantu bibi, lagi pula kamu kan tahu aku gak suka diam tanpa melakukan apapun"
"Kau sangat kejam kate, bagaimana kau bisa membiarkan sahabatmu dengan tugasnya yang menumpuk ini, yasudahlah kamu ke dapur duluan saja sama bibi aku masih harus mengerjakan beberapa tugas"
"Itu salahmu alena kamu selalu menunda tugasmu hingga menumpuk seperti itu"
"Pergilah sana, aku tidak butuh ceramahmu aku butuh otak pintarmu" kate langsung menutup pintu saat alena ingin melemparkan bantal ke arahnya.
Kate segera ke dapur untuk membantu bibi.
Kate membantu memasak dan menyiapkan makanan, bibi memang sudah sangat hapal jika kate datang ia pasti akan ikut memasak dan membantu beberapa keperluan makan malam di rumah alena.
Kate bahkan akan membantunya mencuci piring walau tuan dan nyonya melarangnya kate tetap melakukannya, di setiap hari libur jika ada waktu untuk kerumah alena kate akan membantunya memotong rumput dan menyiram tanaman, menyiapkan sarapan pagi dan kate terlihat tidak lelah.
Kate benar benar sosok wanita yang kuat di saat orang orang bersama keluarganya kate hanya seorang diri dan mengurus segala keperluannya sendiri tanpa pernah mengeluh.
Kate bertemu alena saat kate sedang mendapatkan bullyan pada umur 7 tahun karna ia tidak memiliki orang tua dan tinggal di panti asuhan, anak anak itu mengolok kate anak haram makanya di buang oleh orang tuanya saat itu alena datang menolongnya, alena bahkan tanpa jijik menggapai kate tidak seperti orang lain yang bahkan bersentuhan saja tidak sudi.
Kate menerima bullyan itu dengan tenang ia bahkan tidak mengeluh pada siapapun padahal Kate masih sangat kecil saat itu, dan alena merasa sangat nyaman berteman dengan kate walau terkadang kate bersikap dingin dan seperti menjaga jarak dengannya hingga alena bermain bersamanya di panti asuhan tempat kate tinggal mulai dari sana kate sedikit berubah dan banyak tersenyum, setelah mengenal lama ternyata kate adalah orang yang sangat jail dan mengesalkan selain itu kate sangat baik, cantik dan sabar.
Kate sangat bersyukur mempunyai teman yang benar benar tulus berteman dengannya sampai sekarang hingga mereka menjadi sahabat, alena selalu ada untuknya bahkan saat kate menyukai seorang pria alena terus mendukungnya hingga kate berani menyatakan perasaannya dan pria yang ia sukai memandangnya rendah seperti jijik padanya, alena juga yang menjadi sandaran kate saat ia menangis, saat ia merindukan orang tuanya pun alena yang akan memeluknya dan mengusap punggungnya dengan sabar, dan hanya kepada alena lah kate sangat terbuka dan mengeluarkan keluh kesahnya.
Alena benar benar sosok sahabat yang baik dan sangat mengerti keadaan kate, alena akan menjadi seperti sosok kakanya jika kate kembali di ganggu oleh teman sekolahnya.
Kate dan keluarga alena sudah selesai makan dan seperti biasanya kate akan membantu bibi mencuci piring.
"Alena ini sudah malam aku akan pulang" kate ingin pamit pulang karna besok ia harus bekerja lagi.
"Aku akan mengantarmu"
"Tidak perlu alena aku akan pulang sendiri" seperti biasa kate akan selalu menolak jika alena ingin mengantarnya pulang.
"Kate ini sudah malam kau tidak mungkin pulang sendiri, jika kau tidak ingin Alena mengantarmu biarkan supir saja yang mengantarmu" ucap mama alena.
"Tidak perlu aunty aku akan pulang menaiki bus"
"Ini sudah malam kate biarkan supir mengantarmu"
"Baiklah terimakasih aunty kate pamit pulang, alena aku pulang dulu" kate segera melangkah kan kakinya keluar dari kediaman keluarga Alba.
"Kau harus sering sering main kesini, kau sangat jarang bermain bersamaku lagi"
"Aku harus bekerja alena jika aku libur kita akan menghabiskan waktu bersama" kate memeluk alena dan pamit pulang.
Supir mengantar kate pulang, kate hanya melihat keluar jendela saat berada di dalam mobil keluarga alena, kate sudah sampai di depan kostnya ia melihat sekitar tempat tinggalnya sudah sangat sepi karna memang sudah malam.
"Terima kasih pak" kate berkata pada supir keluarga alena.
"Sama sama non" supir itu segera pamit dan kembali ke rumah alena.
Kate segera membersihkan tubuhnya dan segera tidur, ini sudah sangat malam besok kate harus berangkat kerja sangat pagi.
~~~
Lucas sedang berada di apartmennya ia sempat menyewa beberapa jalang yang biasa menemaninya, lucas sudah menuntaskan hasratnya dan langsung mengusir jalang itu, tadi saat bersetubuh dengan jalangnya justru lucas membayangkan wajah kate, lucas mungkin sudah gila tapi ia benar benar sangat menginginkan wanita itu.
"Aiden besok bawalah kate ke ruanganku" lucas tidak bisa seperti ini, ia yang selalu di inginkan wanita tapi sekarang ia yang sangat menginginkan wanita, persetan dengan wanita itu.
Malam ini lucas tidur tidak nyenyak karna terus memikirkan kate.