Chereads / Cinta Segiempat / Chapter 4 - Bab.6

Chapter 4 - Bab.6

"Sial. Untung nyawa gue belum saatnya melayang. Gue kan belum nikah, belum naik haji, belum ngerasaain ena ena lagi"gerutu Sastya begitu memasuki lobby kantor tempat dia bekerja. Berdiri di depan lift dengan tidak sabar perempuan itu menekan nekan tombol lift agar terbuka. Padahal sia-sia saja karena angka merah yang tercetak masih menunjukan angka 25, lantai paling atas sendiri. Akan butuh beberapa menit hingga lift tersebut tiba dilantai satu.

"Pagi pagi khayalan lo udah yang enggak enggak aja"celetuk sebuah suara yang ikut menunggu lift bersama Sastya. Cewek itu melirik sinis ke asal suara, mencoba tak menggubris cowok itu karena tidak ingin harinya semakin rusak. Obrolan dengan cowok itu pasti akan berujung umpatan atau makian, paling parah akan membuat darah tingginya kumat. Jadi lebih baik dia diam saja, tak usah di gubris cowok bernama belakang Tunggadewa itu.

"Semalem lo mimpi dikelonin sama Song Joong Ki ya??? Wah, parah lo Sas. Mimpinya sama laki-laki yang udah punya bini, dasar pelakor lo"ceriwisnya menuduh.

Tuh kan, bikin emosi kan!!!

Ngatain gue pelakor lagi!!

Tapi tahan Sas,lo harus bisa sabar ngadepin cowok ini.

"Sebagai rekan kerja yang baik, gue mau nasehatin lo nih. Sebaiknya lo insyaf deh jadi pelakor, daripada lo diserang netizen. Hidup lo bakalan nggak tenang Sas"ucap cowok itu sok menasehati.

Suara mengganggu tersebut masih saja merasuki telinga Sastya. Tapi cewek itu tetap diam dan hanya menfokuskan matanya pada angka yang tercetak diatas pintu lift.

Ting!!! Pintu lift terbuka.

Sastya dan cowok itu masuk kedalam lift yang akan membawa mereka ke lantai 13. Di dalam lift, Sastya tetap tenang dan sesekali menarik nafas pelan. Menetralkan emosinya agar tak meluap luap.

"Masih banyak Sas, cowok tanpa label pacar apalagi imam keluarga. Nih, salah satunya ada disamping lo nih"cowok itu melirik Sastya kemudian tersenyum menggoda.

Sabar. Gue harus sabar!!!

Anggap aja ocehan cowok itu kayak radio rusak. Obrolan satu arah yang nggak perlu ditanggepin.

"Gini gini, gue itu cocok banget lho jadi imam lo Sas. Gue bisa bahagiain lo dunia akhirat. Lo kapan nih, ngenalin gue ke calon mertua?? Biar gue bisa ngatur schedule gue yang padat"ceriwis cowok itu semakin melantur.

Calon mertua??

Gue nggak tahan!!!!

Cowok ini minta dihajar!!!

"Bang Sat!! Lo ganggu banget sih!!"bentak Sastya pada akhirnya, kesal juga lama lama dengerin ucapan sampah cowok itu. Apalagi candaan pria itu sudah mengarah pada godaan yang melibatkan calon mertua alias orangtuanya. Tidak bisa diterima!!! "Pagi gue itu udah sepet gara gara Si Tolol dan akan makin sepet kalau lo nggak berhenti ngoceh!!!"imbuhnya kesal. Untungnya di lift itu hanya ada mereka berdua, sehingga teriakan Sastya barusan tidak mengganggu karyawan yang lain.

Cowok yang punya segudang gebetan tapi nggak pernah ada yang menyandang status pacar itu tersenyum menyebalkan,"Yah. Marah?? Lo lagi dapet ya?? Serem banget lo kalau lagi dapet selalu marah marah ke gue"omel Satria tak terima. Padahal cowok itu sadar kalau dirinya memang menyebalkan karena mengganggu cewek itu di Senin pagi ini. Tapi cowok bernama Satria itu justru menampilkan tampang watadosnya.