Pukul 11.00 wib, Sastya mendapat 1 telfon terakhir,"Selamat pagi!!!! Kami dari layanan MT4 provider. Ada yang bisa di bantu??"sapa Sastya ramah, tersenyum 3 jari walapun dia tau kalau senyumnya itu tidak akan sampai pada si penelfon.
"Nama saya Gilang Ramadhan. Umur saya 32 tahun. Saya tinggal di Rawa Mangun. Pekerjaan saya montir"jelas si penelfon yang mengaku bernama Gilang itu panjang lebar.
"Ok. Mas Gilang. Ada yang bisa saya bantu??"ulang Sastya kembali.
"Mbak. Saya lagi butuh pacar nih. Cariin saya pacar dong!!! Saya mau punya pacar yang cantik,tinggi,putih,baik hati, tidak sombong, rajin menabung...."
Whattt?????
Dia fikir ini layanan kontak jodoh apa, ini layanan provider woyy....
"Mohon maaf ya, Mas Gilang. Sepertinya Mas Gilang salah sambung, ini bukan layanan pesan jodoh Mas tapi layanan provider. Terimakasih sudah menelfon"ucap Sastya ingin menutup sambungannya, namun pria bernama Gilang itu segera menyahut.
"Kok salah sambung sih?? Saya itu lagi nyari jodoh Mbak!!! Nyari jodoh!!!Saya sudah pusing ditanyain kapan nikah sama orangtua saya. Mbak seharusnya ngertiin saya dong..."celoteh Gilang mengomel.
Lhah. Bodoh amat!!!!
Gue kagak perduli juga kalaupun lo menjomblo seumur hidup.
Bah, nih orang.....
"Maaf Mas, sambungan akan saya tutu..."
"Mbak jomblo ya, gimana kalau mbak aja yang jadi jodoh saya. Mbak mau ya, nikah sama saya???"ucap Gilang semakin ngawur.
Sinting nih orang!!!
Sastya menghela nafasnya guna meredakan emosinya yang tiba tiba bergejolak, "Sabar....Sabar..."rapalnya dalam hati "Saya tutup sambungannya ya, Mas Gil...."
"Jual mahal banget sih Mbak, Ayolah.... Hubungan satu malam juga nggak papa kok. Mbak pasti puas kalau...."
"WOY, MAS GILANG RAMADHAN!!!!"teriak Sastya pada akhirnya, teriakannya kontan membuat seluruh orang yang bekerja satu ruangan dengannya menatap ngeri wanita itu. "Udah gue bilang kalau ini bukan layanan pesan jodoh, tapi layanan provider!!!! Terus tadi lo bilang apa?? Hubungan satu malam??? Lo gila ya, brengsek!!!! Dasar sinting!!!! Sumpah gue bakal catat nomor lo, terus gue cari lo sampai ketemu. Setelah itu gue bakal potong lidah lo, supaya lo nggak bisa bacot lagi. Terus gue juga akan patahin tangan lo supaya lo nggak bisa nelfon lagi. Terakhir gue bakal potong titit lo supaya lo nggak bisa nyebar benih lagi. Lo ingat itu!!!! GUE BAKALAN DATANGIN LO!!! LO TUNGGU AJA!!!"Teriak Sastya menggebu nggebu, tidak sadar dengan tatapan ngeri milik teman teman kantornya.
"Dasar wanita sinting!!!"ucap Gilang sebelum memutus sambungannya.
"Bangsat!!! Dia ngatain gue sinting. Lo yang sinting, goblok!!!"maki Sastya lalu membanting telfon ditangannya dengan kencang.
Begitu pertengkaran Sastya dan pria bernama Gilang itu selesai. Tawa pertama keluar dari mulut Enggar dan juga Satria. Sebelum kemudian disusul oleh tawa sembunyi-sembunyi dari rekan kerja Sastya yang lain.
"HAHAHAHHAH....Lo baru diajakin One Night Stand Sas?? Kok lo tolak sih, bukannya lo lagi haus belaian ya...."celoteh Enggar meledek. Suara tawa pria itu semakin terdengar menyebalkan ditelinga Sastya.
"Diem lo!!! Gue lagi pengen makan orang nih, jangan sampai wajah ganteng lo itu gue cakar cakar saking nafsunya gue sama lo"balas Sastya ketus. Mendengar kalimat Sastya barusan kontan membuat tawa Enggar semakin pecah, pria itu sampai memegangi perutnya saking puas tertawanya.
"Duh, kalau nyakarnya pakai bibir. Gue juga mau kali Sas, bukan cuma Enggar doang. Lo nafsu juga nggak sama gue??"ledekan tersebut datangnya dari Satria, penjahat kelamin yang doyan banget godain Sastya.
"Sumpah ya Sat, mulut lo nyampah banget"sahut Enggar setelah tawanya reda.
"Terus aja kalian...Terus aja ngeledekin gue. Gue doain supaya kotak tertawa kalian rusak..."dengus Sastya kemudian beranjak pergi, urusan sama dua orang gila ini nggak akan ada habisnya. Kalau ditanggepin cuma buang buang tenaga dan nguras otak.
"Lo mau kemana Sas??"tanya Satria, sempat sempatnya bertanya saat cewek itu berjalan melewatinya.
"Mau nyari pelampiasan yang masih bersih. Kalau kalian berdua, takutnya ntar gue ketularan penyakit kelamin kalian"sahut Sastya tanpa berhenti.
Enggar dan Satria kontan memaki saat mendengar ucapan ngawur Sastya barusan.
"Sialan!!! Kita mainnya selalu bersih ya"sahut Enggar tak terima
"Yo'i"imbuh Satria membenarkan. Padahal percuma saja, Sastya tidak akan mendengar kalimat pembelaan dari mulut mereka. Kalaupun cewek itu dengar, toh dia tidak akan pernah percaya dengan mulut sampah mereka.