Pagi ini rasanya Jo memang sudah tidak berniat untuk kembali lagi ke rumah itu karena dia sama sekali tidak mau membicarakan rumah itu terlebih lagi saat ini ada masalah yang baru lagi yaitu Roy, jadi sedikitpun dia tidak mau melihat kembali rumah itu.
Memang sungguh enak jika menjadi orang yang memiliki uang banyak, apapun yang dia mau langsung bisa secepatnya dia dapat, seperti Jo dia membeli rumah baru seperti dia hanya membalikan telapak tangannya saja dari Hitam ke putih atau putih ke hitam dan aku hanya bisa mengelus dada karena terlalu miris bagiku, jika aku mengingat kembali keluarga aku, Ibu dan Bapak selalu kesusahan untuk membayar cicilan rumah, hingga terkadang membuat kami semua menjadi sering berpuasa karena gaji Ibu dan Bapak sangat tidak sepadan dengan tagihan hidup.
"Heei... Bandit kecil ! kenapa kamu menangis? apa yang sedang kamu pikirkan ? katakanlah kepadaku! apa kamu masih berpikir tentang bocah tengik itu!!"