Jo membuat diri ku terdiam aku tidak bisa berkelit lagi karena aku tahu pasti dia selalu mengalah kepadaku dan aku tahu Jo mengatakan hal itu bukan hanya saat ini saja, dari awal aku mulai dekat dengannya dia pun sudah berkata bahwa nyawanya ada di tangan ku.
"Bandit kecil, ayoo kita mandi.. aku sangat merindukan istriku, aku ingin belainya, aku ingin di ciumnya dan aku ingin selalu di manjanya...." Ucap Jo dengan manjanya dia menggesek gesekan kepalanya di pundak ku, seperti kucing yang ingin di belai belai lembut oleh sang majikan nya.
Aku tersenyum geli Melihat tingkahnya yang seperti ini dia sangat ingin dimanja oleh diriku, memang aku akui Bukan hanya dia yang merindukan semuanya, secara Jujur akupun sangat merindukan dirinya, aku bahagia mendengarnya karena segala sesuatu yang ada dalam dirinya adalah milikku.
"Ayo... kita segera mandi ! karena aku akan menyiapkan makan bersama ibu...! Ibu pasti sudah menunggu ku di dapur !" ajak ku kepada Jo.