"Heeii... Lo lagi mikirin apaan sih tentang Gue... sampai segitunya natap wajah Gue ?!" lambaian tangan Jimmy menyadarkan ku bahwa tatapan mata ku ini tidak berkedip kearah wajahnya.
"LO ini yaa... pasti deh... !! giliran yang jelek jelek mikirnya selalu tentang Gue tetapi giliran yang bagus bagus LO engga pernah mikirin Gue..!! sial amat sih nasib Gue di dalam pikiran Lo... !" ujar Jimmy sambil menggerutu dan merasa kesal kepadaku.
Aku hanya bisa tersenyum melihat Jimmy yang menampakan wajah kesal nya kerah ku, namun saat ini tujuan ku adalah ingin mengetahui apa yang sebenarnya Papa simpan dariku. Melihat keadaan Papa yang sangat berbeda sesungguhnya didalam hatiku ini sangat tidak tega, tetapi jika aku mengingat kejadian itu, rasa itu sirna dan rasanya tidak mungkin aku kembali bersama sama seperti dulu lagi. Terlalu sakit dan terlalu pahit jika aku harus mengingatnya, dan terlalu takut jika aku harus tinggal bersama didalam rumah ini lagi.