Segera setelah itu Pangeran Austin memarkir Maybachnya ditepi jalan. Sesaat kemudian ia bergegas keluar dari mobil dan menghampiri Lisya yang masih berjalan tanpa alas kaki.
"Yany mulia, kenapa anda ada disini?". Tanya Lisya saat melihat Pangeran Austin ada di depannya.
Tanpa menjawab pertanyaan Lisya, pangeran Austin langsung membawa Lisya ke dalam gendongannya.
"Yang mulia, tolong turunkan aku, gak enak dilihat orang, ini jalan raya!".
Lisya terus saja meronta-ronta karena ia merasa tidak nyaman, tapi pangeran Austin tidak mendengarkannya.
Sesaat kemudian, Lisya sudah berada di dalam mobilnya, seketika itu Pangeran Austin langsung menjalankan mobilnya tanpa mengatakan apapun.
Melihat ekspresi pangeran Austin yang sangat gelap, Lisya tidak bisa berkata apa-apa selain duduk dengan patuh di sampingnya.
Sepanjang perjalanan pangeran Austin hanya terdiam, sehingga Lisya tidak berani bertanya apapun.
Qing House.