Chereads / In A Broken Heart To Find You / Chapter 57 - CHAPTER 57

Chapter 57 - CHAPTER 57

Lima bulan berlalu. kehamilan Freya sudah masuki trimester ketiga mulai dari usia kehamilan tujuh bulan atau Dua puluh delapan Minggu.

ia sudah merasakan perubahan yang signifikan seperti bentuk tubuh yang mulai membesar dengan berat badan yang bertambah dan sering mengalami kram dikaki. semuanya ia nikmati sesuai dengan kodratnya.

" Momy...Momy..."

celotehan Aaron seraya berjalan mendekati Freya yang tengah duduk selonjoran dikursi santai panjang ditepi sisi kolam renang.

Sampai saat ini Freya memang belum menerima kehadiran Aaron sepenuhnya. namun seiring berjalannya waktu, Aaron malah sebaliknya terlihat sangat menyukai dirinya. bahkan kemanapun ia pergi, Aaron selalu mengikuti. tapi freya tidak pernah mau menyentuh apalagi menggendongnya. ia hanya terdiam saat Aaron selalu berteriak-teriak memanggilnya dengan sebutan 'momy'

Sudah dua hari ini Kevan sedang berada di Berlin karena ada urusan bisnis. Entah kenapa Freya malah merasa lega saat suaminya keluar kota. setidaknya ia terbebas sejenak dari kebiasaan Kevan yang selalu meminta berhubungan badan setiap hari. memang hasrat wanita hamil itu lebih besar karena meningkatnya hormon libido, namun bila setiap hari melakukannya ia merasa kewalahan.

Freya juga merasa aneh dengan kelakuan Kevan semenjak tau dirinya hamil, suaminya itu menjadi sangat agresif dan posesif. padahal dokter Daniel sering kali mengingatkan untuk tidak terlalu sering berhubungan intim. namun bukan Kevan namanya yang mau diatur-atur oleh siapapun. ia sangat tau bagaimana memperlakukan Freya yang tengah hamil ini agar saat berhubungan tetap merasa nyaman dan aman bagi kehamilannya.

" Momy."

tiba-tiba Aaron sudah berada didekat Freya seraya memeluk perutnya yang sudah membuncit itu. tangan mungilnya mengelus-elus perut Freya.

" mana bibi Linda ? "

tanya Freya pada bocah yang baru bulan kemarin berusia dua tahun itu.

Aaron malah menggeleng-gelengkan kepala tanpa melepaskan pelukannya.

Freya mendengus. akhirnya ia membiarkan Aaron memeluk Freya sambil meletakan kepala kecilnya diatas perut Freya seakan ia merasakan sesuatu didalamnya yang tengah meronta-ronta ingin segera keluar.

" sabarlah sayang, kau belum waktunya lahir ke dunia ini."

lirih Freya sambil mengelus perutnya lembut.

" baby, Momy."

celoteh Aaron sambil pandangan matanya beralih menatap wajah Freya.

melihat wajah polos Aaron saat menatap dirinya, Freya jadi merasa tidak tega terus menerus mengabaikannya.

" anak ini mirip sekali dengan Kevan. bermata hazel dengan dagu panjang. ah, mungkin seperti inilah saat Kevan masih kecil."

gumamnya dalam hati seraya menyubit lembut pipi chubi nya.

" apa kau menyukai calon adikmu ini, Aaron ?"

ucap Freya untuk pertama kalinya ia mengangkat tubuh Aaron kepangkuannya.

anak itu hanya diam saja duduk nyaman dipangkuan Freya dengan kepala bersandar di dadanya.

setelah lama berada dalam pangkuan, Freya langsung menurunkan Aaron.

" sekarang turunlah. aku sudah sangat pegal memangkumu. kau berat sekali, Aaron."

Aaron berjalan ke dalam rumah, mungkin ia mencari Linda hendak meminta susu karena kehausan.

sementara Freya lalu memejamkan mata untuk menenangkan dirinya rileks, seraya berbaring kembali di kursi santai panjang. menikmati suara gemericik air mancur buatan, disebelah kolam renang pribadinya itu.

PRAANGG !!

tiba-tiba suara benda jatuh terdengar dan membuat Freya segera membuka matanya terkejut dan langsung beranjak.

" Aaron !!"

teriak Freya reflek berlari menghampiri Aaron yang telah menjatuhkan gelas berisi jus jeruk milik Freya yang tadi sengaja disimpan bi Yusa diatas meja ruang tengah.

Freya hendak meraih Aaron agar tidak terkena serpihan kaca dari gelas yang sudah hancur berantakan. namun ia tidak sadar bahwa kaki telanjangnya menginjak cairan kental berwarna kuning tumpahan dari gelas pecah itu.

BLUUKK.

"aagghh"

Freya terpeleset jatuh terlentang kebelakang.

" Linda !! bi Yusa !! "

teriaknya seraya berusaha bangun dan menahan sakit diperutnya yang tiba-tiba menyerang. lalu Freya menyadari ada cairan yang menetes dari miss V nya. Jumlah cairan pun malah semakin banyak seperti sedang buangĀ air kecil. Freya semakin histeris dan panik luar biasa.

" tolong !! Linda !!"

teriaknya lagi. tak lama kemudian Linda dan bi Yusa datang dari arah lantas atas.

" nyonya ? ya Tuhan. cepat Linda panggil tuan Leon didepan sana !"

ucap bi Yusa panik menyuruh Linda memanggil salah satu bodyguardnya didepan gerbang utama.

tak lama kemudian Leon dan dua temannya datang. Freya pun langsung dibopongnya menuju mobil langsung meluncur menuju rumah sakit.

selama diperjalanan Freya terus meraung kesakitan. dengan cairan yang terus keluar dari pahanya. ia berusaha untuk tetap sadar.

" ayo Fre, kamu kuat. kamu jangan pingsan dulu."

lirihnya seraya menahan sakit.

***

akhirnya sampailah dirumah sakit.

" dokter !! cepat tolong, tadi nyonya Freya terjatuh."

ucap Leon.

" Freya mengalami pecah ketuban dini ?"

ucap Daniel terkejut melihat cairan dikakinya, dan ia langsung menangani Freya diruang operasi.

" segera kau hubungi Kevan. kita harus segera ambil tindakan."

kata Daniel pada Leon.

Leon berkali-kali menghubungi Kevan namun tidak bisa terhubung.

" ayo, tuan. angkatlah !!"

namun tetap saja ponselnya sulit dihubungi dan Leon tampak begitu frustasi.

akhirnya Leon berinisiatif menelpon James dan Shofi. mereka tampak shock mendengar Freya terjatuh dan membuat air ketubannya pecah dini. mereka pun bergegas menuju rumah sakit.