Freya baru selesai membersihkan diri dari kamar mandi yang berada dikamarnya. ia berjalan menuju meja rias hendak mengeringkan rambut, ketika Kevan datang masih dengan pakaian rumah sakitnya dalam keadaan lusuh dan kotor penuh noda hitam seperti abu.
" hey, apa yang terjadi ? kenapa kau pulang tengah malam dalam keadaan begini ?"
Freya tidak jadi mengeringkan rambutnya, ia langsung mendekati Kevan dengan cemas.
" nanti saja ceritanya, aku akan mandi dulu. siapkan pakaianku !"
Kevan langsung masuk ke kamar mandi tanpa menghiraukan kekhawatiran istrinya yang masih berdiri keheranan.
Freya lalu beranjak menuju lemari pakaian dan mengambil piyama untuk suaminya.
tak lama kemudian Kevan telah selesai membersihkan diri. ia keluar hanya mengenakan handuk yang dililitkan dipinggangnya.
di usia yang tidak muda lagi, empat puluh lima tahun. tidak membuat aura ketampanan Kevan memudar. tubuhnya masih terlihat kekar dan six pack. itu karena ia selalu berolahraga secara rutin untuk mengolah tubuhnya tetap bugar dan mempesona.
Kevan bergerak mendekati Freya untuk memakai pakaian tidur yang masih berada ditangan istrinya itu.
" apa yang terjadi sehingga membuatmu kotor, seperti baru keluar dari puing-puing sisa kebakaran saja."
tanya Freya seraya membantu mengancingkan piyama Kevan.
" iya benar sekali, tadi dirumah sakit terjadi kebakaran akibat korsleting pada generator."
jawab Kevan, kemudian merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Freya terbelalak dan membuat tak bergeming dari tempatnya berdiri.
" apa ? lantas bagaimana keadaan disana ? apa ada korban ?"
tanyanya terlihat shok.
" ada dua pasien yang tidak bisa diselamatkan. aku sudah berusaha dengan staf medis serta keluarga untuk menyelamatkan pasien dari bangsal yang dipenuhi asap. tapi..."
Kevan tidak melanjutkan kalimatnya.
Freya langsung mendekati Kevan dan ikut berbaring disampingnya. Kevan langsung menyambutnya dengan melingkarkan tangan kokohnya ke atas perut istrinya.
" kasihan sekali. semoga keluarganya diberi ketabahan. tapi kita tetap memberi santunan kan? oya apa tubuhmu ada yang luka ?"
tanya Freya mengelus rahang tegas milik suaminya.
" iya. semua akan diurus pihak rumahsakit. aku tidak apa-apa, sayang. kau jangan khawatir. hanya masih kepikiran tentang laporan dari pihak kepolisian tadi."
" apa ?"
" menduga ada aksi sabotase."
Freya mengerutkan keningnya tak percaya.
" sabotase ?"
" iya, sayang. memang akhir-akhir ini aku sering menerima pesan-pesan misterius dari seseorang berupa ancaman. ku pikir itu hanya main-main saja."
mendengar itu Freya langsung terperanjat dari posisi tidurnya.
" kau tidak sedang bercanda kan, Kev ?"
Freya menatap serius ke arah kevan.
' ha.ha.ha.ha.'
Kevan malah tertawa melihat mimik wajah istrinya yang terlihat kaku dan serius itu.
melihat Kevan yang tengah menertawakannya, sontak Freya melempar bantalnya ke arah muka Kevan. namun dengan cepat Kevan menangkisnya.
" aku hanya bercanda, sayang. ayo, kita tidur saja karena aku sangat lelah hari ini. tadinya aku ingin-- tapi besok saja lah."
" keterlaluan. aku hampir saja ketakutan."
ujar Freya menggerutu lalu kembali merebahkan tubuhnya.
" kau ini dari dulu selalu menggemaskan, Fre. sampai mati aku akan tetap mencintaimu."
kevan lalu mengecup lembut kening Freya.
" lebay."
" apa itu lebay ? Raya sering kali berkata itu."
tanya Kevan penasaran.
" tak perlu tau. itu bahasa kami."
sahut Freya seraya menenggelamkan kepalanya ke dada suaminya.
dan Kevan langsung memeluk erat tubuh Freya ke dalam rengkuhannya. Freya dari dulu selalu nyaman dengan posisi kepala berada diantara dada bidang milik Kevan.
tak lama kemudian terdengar dengkuran halus yang keluar dari bibir Freya. ia sudah terlelap masuk ke ranah mimpi indahnya dalam dekapan hangat Kevan.
Sementara suaminya masih terjaga. Kevan masih berfikir keras tentang kejadian-kejadian yang tengah menimpa dirinya beberapa hari terakhir ini.
ia sering menerima teror dan pesan misterius dari seseorang. namun Kevan selalu menutupinya dari Freya. ia hanya tidak ingin membuat istri tercintanya khawatir. dan sejak ada teror itu, ia mulai memperketat penjagaan dirumahnya. Leon menambah personil untuk menjaga kediaman Kevan dan keluarganya.
" siapa yang coba-coba melakukan permainan ini ? awas saja kalau sampai mereka mengusik keluarga ku."
umpat Kevan dalam hati seraya mengepalkan tangannya.
Roda kehidupan terus berputar, kadang diatas kadang dibawah. Pada umumnya, setiap manusia memang selalu mendapatkan cobaan yang tiada habisnya, sebab kehidupan memanglah ladang dari sebuah cobaan yang diberikan oleh Tuhan. seharusnya dengan adanya banyak cobaan, kita semakin paham dengan apa yang dilakukan, sehingga kelak di kehidupan mendatang akan menjadi lebih baik lagi.
.
.
.
jangan lupa bintangnya ya, 🤗