Chereads / Kekasih Impianku Fantasiku / Chapter 4 - Hari Yang Sibuk

Chapter 4 - Hari Yang Sibuk

Pulang dari bandara aku diantar Ardi ke kos aku dan setelah mandi aku lalu merebahkan diri.Ardi aku suruh pulang ke apartemennya saja.

Keesokan harinya saat kudengar azan subuh aku terbangun,aku duduk sebentar lalu melangkah gontai ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu,sehabis shalat subuh aku merebahkan diri lagi soalnya masih terasa capek.Sepintas kulihat hpku berkedip,aku intip ternyata ada pesan dari Ardi ngucapin selamat pagi sayang katanya,aku gak read tapi aku gletakin lagi hp dan lanjut tidur.

Aku terbangun saat perutku terasa lapar,ternyata hampir duhur,aku terbangun dan kulihat hp ku berbunyi ternyata Ardi yang telp.

"Hai sayang,udah bangun kan?"tanyanya.

"Iya baru,aku laper banget"jawabku.

"Kamu mau aku pesenin apa sayang biar nanti dikirim ke tempatmu"

"ayam spicy aja ma kopi"jawabku.

"OK sayang,tunggu ya sayang"

Setengah jam kemudian pesananku datang,aku makan untuk menghilangkan rasa laparku.Setelah selesai makan aku beres beres barang belanjaan dan oleh oleh buat teman temanku di klinik.Aku lalu mandi ,sholat dan bersiap - siap berangkat dinas.Jarak kos ke klinikku dekat,jadi aku cuma jalan kaki 15 menit.

Sampai di klinik aku sudah disambut ma teman-temanku ,biasalah nanyain oleh oleh.

"Hai dian,wah bawa oleh oleh nih"sambut teman temanku.

"Tenang ,semua kebagian kok"kataku sambil meletakkan tas belanjaan.Langsung deh susana jadi riuh pada makan makanan dan pilih pilih sovenir yang aku beli buat mereka.

"Eh pasien kayaknya penuh ya?"tanyaku.

"Iya Dian,mungkin nikahnya mereka bareng jadi hamilnya bareng juga hahahha"canda Sri temanku yang asli jawa.

"Hehe,ya udah Sri kamu juga punya baby dong?"

"Ye ileh kamu ya,gimana mau punya baby ,suami aja belum ada"jawab Sri.

"Ahhahaha,ya udah Dp dulu aja wkwkwkkkw"candaku.

"Ihh pai pait,lo mah yah kadang kadang,masa doain temen yang jelek -jelek"sambil bibirnya monyong monyong.

"Hahhaha,kan biar terbukti dia gak infertil hahahah"candaku.

"Udah ah,yuk dian kita operan dinas aja,aku mau pulang cepat"katanya.

Akhirnya kita duduk bersama untuk operan,sekali shift ada tiga bidan yang jaga,lalu kita berdoa,setelah itu operan per pasien.Hari ini ada 5 pasien ,dan semuanya inpartu.Inpartu adalah kondisi pasien sudah cukup bulan dan masuk tahap akan melahirkan.Pasien yang sudah cukup bulan kita sebut Aterm,ibu hamil bisa disebut kehamilannya Aterm jika umur kehamilannya antara 37-40 minggu,dihitung dari HPHT yaitu Hari Pertama Haid Terakhir.

Lalu kita keliling pasien dengan membawa dopler yaitu alat pemeriksaan DJJ (denyut jantung janin),dan alat alat vital sign seperti tensimeter yaitu alat pengukur tekanan darah,termometer.Saat kita keliling tiba tiba ada salah satu pasien yang mengeluh tambah mules.Lalu aku mengambil handscon(sarung tangan)untuk pemeriksaan dalam untuk menilai pembukaan portio atau mulut rahim.

Pembukaan adalah indikasi akan berlansungnya kelahiran bayi.Pada kehamilan pertama biasanya berjalan lambat,setiap 1 cm berjalan selama kurang lebih dua jam.Oh iya pembukaan itu dari 1 cm sampai 10 cm atau porsio tidak teraba yang biasa kita sebut pembukaan lengkap artinya bayi sudah mau lahir.

Sebelum memakai sarung tangan aku cuci tangan dengan cara 6 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan cairan sabun.Setelah memposisikan pasien dengan posisi yang nyaman dengan cara menekuk kaki dan membuka lebar kedua paha,kemudian jari tengahku mulai memasuki vagina kemudian disusul dengan jari telunjuk sambil aku perintahkan pasien tarik nafas biar tidak terlalu sakit saat dilakukan pemeriksaan.

Setelah masuk vagina aku mencari mulut porsio,setelah aku periksa ternyata sudah bukaan 9 cm dan ketuban masih menonjol.

"Sudah pembukaan 9 cm,porsio tipis lunak,ketuban menonjol"laporku kepada teman teman.Segera kami memindahkan pasien ke ruang tindakan partus(kelahiran normal).

Setelah kita masukan ke ruang tindakan,pasien kita edukasi tarik nafas saat kontraksi datang,suami pasien juga kita edukasi agar tetap tenang dan tidak panik.

Dan setiap 15 menit kita observasi DJJ,setelah pembukaan 10 cm atau lengkap kita siapkan set partus atau alat alat buat menolong kelahiran normal,siapkan juga injeksi oxytosin 1 amp buat setelah bayi lahir agak kontraksi uterus baik.

"Bu bidan aduhhh sakit banget rasanya seperti mau BAB " teriak pasien.

"Baik bu,ibu tenang ya,ambil nafas yang panjang,terus buka paha,selipkan tangan di belakang lutut kemudian tarik ke atas,pantat gak boleh diangkat ya,lalu ngeden seperti BAB keras,usahakan jangan berteriak,gigi atas ketemu gigi bawah,angkat kepala sedikit dan lihat ke puncak perut ibu"kataku memberi aba aba.

Pasien mengikuti saranku,dia berusaha mengedan,tapi kepala bayi belum kelihatan ke luar,aku suruh dia beristirahat sebentar.Lalu ketika kontraksi datang,aku suruh ibu mengejan di bawah seperti tadi,tak berapa lama kemudian kepala bayi lahir,kemudian aku memmbantu melahirkan bahu,perut dan seluruh tubuh bayi.Aku tidak langsung memotong tali pusat,kubiarkan kurang lebih dua menit agar aliran darah dari plasenta mengalir ke bayi,sambil kusuntikkan injeksi oxytosin 10 IU secara IM di paha.Tujuannya agar kontraksi uterus baik dan mencegah perdarahan setelah melahirkan.

Bayi baru lahir menangis,aku bungkus dengan kain bersih yang sudah dihangatkan,kemudian setelah dua menit aku pasang klem 3 cm dari perut bayi lalu aku pasang klem dari arah plasenta,lalu aku potong.

Bayi yang sudah dibungkus aku buka dan aku tempelkan ke dada ibu langsung,skin to skin,ini disebut IMD yaitu Inisiasi Menyusui Dini,tujuannya agar terjadi ikatan batin bayi dan ibunya,bayi mengenal detak jantung ibunya,menjaga hipotermi dan mencoba refleks hisap bayi.Bagian punggung dan kepala bayi ditutup sama kain dan topi wol bayi agar hangat.Tangan ibu disuruh memeluk bayi,dan ayah bayi boleh membantu memegang bayinya.Pasangan itu tampak bahagia dengan lahirnya anak mereka.

Kemudian aku meneruskan pekerjaanku,aku mengeluarkan plasenta,5 menit krmudian plasenta lahir,setelah itu aku cek adakah robekan di jalan lahir,ternyata cuma sedikit.

Aku menyiapkan set hecting dan benang,lalu aku menjahit robekan tadi.Untunglah sedikit jadi gak terlalu lama.Setelah selesai aku merapikan pasien dan melakukan pemeriksaan TTV,mengobservasi kontraksi uterus,mengobservasi perdarahan dan tinggi fundus uteri setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam berikutnya.

Setelah 2 jam observasi dan pasien baik baik saja,pasien boleh duduk bahkan berjalan.Jika besok tidak ada masalah pasien boleh dipulangkan.

Baru satu kelahiran rasanya lelah,mungkin efek kemarin jalan jalan.Aku duduk buat ngilangin lelah sambil bikin satu cangkir teh hangat.Saat asik menikmati teh,tiba tiba ada pasien datang diantar dengan suami dan seorang bidan ,sepertinya bidan praktek mandiri.

"Kenapa ini?"tanyaku pada mereka,sambil aku melakukan tensi darah,kulihat tensi di monitor 90/60 mmhg,lalu kuraba nadi,nadinya diatas 90x /menit.

"Tadi habis partus dua jam lalu,tiba tiba perdarahan"jawab bidan itu.

"Kenapa gak langsung dibawa ke rumah sakit terdekat,di sana dokter obgynnya (kebidanan)ada terus?"tanyaku.

"Saya gak ada biaya bu bidan,makanya saya maunya ke klinik ini saja,ktp saya juga bukan ktp jakarta,jadi belum punya asuransi"jawab suami pasien.

Aku lalu memeriksa kontraksi uterus,periksa sklera mata,tampak anemis,lalu aku periksa perdarahan dengan menggunakan sarung tangan,tanganku masuk ke dalam vagina,aku eksplor sekitar porsio,perdarahan ada sekitar 500 cc.Aku langsung pasang selang urine(selang kencing),di urin bag hanya ada 50 cc,ibunya mengeluh mengantuk.

"Ibu jangan tidur ya bu"kataku sambil memasang infus untuk mengganti cairan yang hilang.Aku pasang infus di tangan kanan dan kiri dengan cairan RL 2 kolf(botol),sekalian aku ambil sample darah untuk dikirim ke laboratorium.

"Citra tolong hubungi dokter Nathan ada pasien perdarahan post partum"kataku pada temanku,mataku tak lepas dari monitor.Aku curiga perdarahan ini karena ada sisa plasenta,tapi harus dibuktikan dengan USG,sementara dokter konsulen di klinik tidak standby,cuma datang seminggu sekali untuk USG.

"Dian,dokter Nathan lagi di luar kota tidak bisa datang ke klinik"jawab citra.

"Bapak,istri bapak harus kita bawa ke rs terdekat sekarang karena perdarahan banyak,ancamannya nyawa"kataku cepat ke suami pasien.

"Tapi bu bidan gimana biayanya,saya gak punya"

"Masalah itu nanti kita selesaikan,yang penting nyawa ibu tertolong"jawabku.

"Citra,tolongkan siapkan ambulan dan panggil pak agus buat antar "kataku ke citra.

Tak lama kemudian pak agus sebagai supir ambulan dan ambulan dah siap,aku dan suami pasien,juga bidan yang mengantar tadi memindahkan pasien ke ambulan menggunakan brankar.Selama perjalanan aku tetap menjaga kesadaran pasien,tak lupa memasang oksigen ke hidung pasien.

"Bu,bertahan ya,tetap berdoa ya bu"kataku sambil meraba nadi pasien.

Suami pasien berada di samping istrinya,sambil memegang tangan ibunya.Ini adalah kelahiran anak keempat mereka,umur pasien 40 tahun,sebenarnya sudah resiko tinggi untuk hamil dan melahirkan.Tadi saat pengkajian pasien,alasan dia gak KB karena alasan gak ada biaya,sementara suaminya tidak mau pakai pengaman.Huft terkadang lelaki egois,ini yang kadang bikin aku kesel.

Tetapi aku juga kadang bingung sama kebijaksanaan sekarang,kenapa KB bayar,padahal jika kontrasepsi gratis setidaknya menekan pertumbuhan penduduk indonesia.Jika penduduk di suatu negara sedikit,bukankah tingkat kemakmuran rakyat bisa ditingkatkan.Karena sumber daya alam bisa hemat jika penduduknya sedikit ,cara mengatur masyarakat juga lebih mudah,subsidi pendidikan dan kesehatan bisa lebih banyak jadi petugas maupun pasien akan sama sama nyaman.Menurutku kenapa kemakmuran itu tidak dimulai dengan menekan pertumbuhan penduduk dulu sebelum ke cara yang lain.