Dian terbangun keesokan harinya.Untunglah hari ini dia dapat shift malam,jadi seharian bisa santai mengerjakan pekerjaan rumah yang belum sempat dikerjakan.Habis mandi Dian lalu keluar untuk mencari sarapan,untunglah dekat kos nya ada restoran Mc donald yang buka 24 jam.
Dian memesan kopi dan burger,saat duduk sambil asik baca webnovel ,ada seseorang yang duduk di depannya.
"Hai ardi kok kamu di sini,emang kamu gak kerja?"tanya Dian.
"Aku kirim pesan ke kamu tetapi gak kamu balas,akhirnya aku ke sini,saat aku mau beli kopi,aku lihat kamu duduk sini"jawab Ardi.
"Ohh hehe,maaf aku belum sempat buka messenger"jawab Dian.
"Iya aku tau,kamu kan emang sibuk,sibuk baca novel "kata Ardi tersenyum.
"Hari ini kamu dinas malam kan sayang,terus kamu ada rencana apa hari ini,mau gak aku ajak jalan -jalan?"tanya Ardi kemudian.
"Sebenarnya sih aku masih harus nyuci,dari kemarin belum sempet nyuci,tapi aku lagi bete juga pengin jalan,ya udah deh ayok temenin aku cari sepatu"kata Dian.
"Temenin aja atau sekalian bayarin?"canda Ardi.
"Nah itu lebih bagus hahhaha"kata Dian ketawa.
"Sayang sayang kamu itu ya nggemesin banget deh"tangan ardi sambil mengelap noda saus yang ada di mulut Dian.
Tanpa sepengetahuan mereka,ada sepasang mata yang mengawasi tingkah laku mereka.Dia cuma menyunggingkan senyum jahat,dan mengambil foto mereka.Lalu sosok tadi menghilang.
#Di kerajaan awan,kediaman pangeran kedua.
Pangeran Hasan bergegas menemui ayahandanya,yang adalah adik dari raja Alex.Beliau sedang menikmati teh hijau kualitas terbaik di negri itu.
"Ayahanda,aku kembali dan membawa berita"kata Hasan kepada ayahnya.
"Berita apa yang kamu bawa?"tanyanya.
"Aku menemukan gelagat aneh Gerardi,dia mulai dekat dengan gadis bumi,hal ini jika diketahui oleh para mentri di negri awan bisa membatalkan posisi dia sebagai putra mahkota"kata Hasan dengan senyum kebahagiaan.Karena kalo Gerardi gagal menjadi raja,maka Hasan lah yang akan menggantikannya.
"Hoho bagus anakku,kamu ikutin terus mereka,sampai kita kumpulkan bukti yang kuat"
"Baik ayah,aku pamit undur diri dana akan melanjutkan pengintaian"kata Hasan sambil meninggalkan ruangan ayahnya.
Hasan sudah hampir 50 tahun menanti kesempatan ini.Sudah berbagai cara dia menggunakan gadis bumi yang cantik dan sexy untuk menggoda Gerardi.Karena Gerardi sedang dihukum maka kekuatan dia sebelumnya dihilangkan,dia menjadi manusia biasa,tetapi ingatan tentang negri awan tetap masih ada.
Tetapi walau banyak sudah gadis cantik dan sexy yang Hasan kirimkan baik itu dengan cara halus yaitu dengan cara berpura-pura menjadi sekretaris Gerardi di perusahaan,atau dokter cantik yang dikirim ke rumah sakit Gerardi,atau bahkan mengirim gadis paling cantik yang biasa dibooking dengan harga sangat mahal dan tidak akan pernah gagal merayu pria,tetapi Gerardi sama sekali tidak tergoda,dia malah merasa jijik dengan gadis itu.Makanya Hasan sedikit heran dan penasaran dengan gadis bumi yang satu ini hingga membuat Gerardi tertarik.
#Mall GI jakarta#
Dian dan Ardi melangkah masuk ke mall.Dian lalu melangkah menuju sport station,asik mencari sepatu kets kegemarannya.Ardi duduk di dalam toko itu,sambil melihat laporan dari anak buahnya tentang perusahaan-perusahaan yang sudah dia dirikan hampir setengah abad.
Sejak dia diturunkan ke bumi,dengan kecerdasan otaknya dan kekayaan emas yang diberikan ibunya secara diam-diam,Ardi membangun perusahaan ,biasanya dalam tiga tahun perusahaannya sudah menjadi perusahaan besar,lalu dia beralih lagi membuka perusahaan lain,setiap perusahaan Ardi mempunyai orang orang kepercayaan yang setia kepadanya,Ardi tidak pernah mengunkapkan identitasnya.Pelayan setianyalah Frans yang mengurus semua perusahaan.
Ardi berniat setelah dia selesai menjalankan hukumannya di bumi,semua aset perusahaannya akan dijual dan akan diserahkan ke beberapa panti asuhan.
Ardi tidak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan wanita,tidak pernah ada rasa tertarik kepada semua wanita itu walau banyak wanita yang menggodanya.
Hingga pada hari itu,saat Ardi membeli kopi di sebuah cafe,hatinya tiba-tiba merasakan getaran seperti yang pernah dirasakan ke Rindy 50 tahun lalu.
Walau usia Ardi 250 tahun,tapi ardi nampak berusia 25 tahun karena perhitungan waktu negri awan dan bumi berbeda.
Saat Ardi mencari sumber dari perasaan hatinya,matanya menagkap sosok wanita yang sedang duduk di sudut cafe sambil asik membaca novel.Dan wajah wanita itu bersinar mengeluarkan cahaya kuning keemasan yang belum pernah Ardi lihat di wajah manusia bumi selama ini.Ardi penasaran apakah wanita ini bukan mahluk bumi,akhirnya Ardi mendekati wanita itu untuk kenalan.
Tetapi setelah dekat,wanita ini memang manusia,dan itu yang membuat Ardi tambah bingung ada apa dengan wanita aneh ini.Setelah itu Ardi mengikuti kehidupan wanita ini,bahkan menyelidiki keluarganya di desa,semuanya memang benar dia berasal dari sana.Tapi mereka tidak mengeluarkan cahaya dari wajahnya,hanya Dian yang mengeluarkan keanehan ini,dan sepertinya cuma Ardi yang bisa melihat keanehan ini.
Dari pertama kali bertemu perasaan hati Ardi sangat nyaman dan langsung jatuh cinta kepada wanita ini,persis sama dengan yang dirasakan ke Rindy dulu.
"Ardi,ih malah ngelamun,aku dah selesai belanja"kata Dian mengagetkan Ardi.
"Oh iya sayang,ini pake atm aku aja buat bayar"kata Ardi sambil menyerahkan kartu atm ke Dian.
"Pake pin atau tanda tangan?"tanya Dian.
Lalu ardi memberikan no pin atmnya.Setelah Dian selesai membayar,dia mengembalikan kartu atm,tetapi Ardi menolak.
"Sudah sayang pegang aja di kamu,kalo perlu ambil saja dari situ"kata Ardi.
"Wow serius,jadi aku boleh pake sesuka aku,kalo habis gimana?"tanya Dian.
"Habis ya aku isi lagi sayang,lagian emang kamu mau beli pesawat hahahha,sayangku sayangku"kata Ardi sambil membawakan belanjaan Dian keluar toko.
Akhirnya Dian memasukkan kartu atm Ardi ke dompetnya.
"Sayang,terus kamu mau kemana lagi?"tanya Ardi.
"Aku pengin cari jam buat kado adekku,tapi aku pernah liat yang bagus di Singapura di Orchad,tapi kemarin aku lupa"kata Dian.
"Emang kapan ultahnya?"tanya Ardi.
"Besok,rencananya pulang dinas malam aku langsung pulang ke desaku,cuma sehari besoknya pulang"jawab Dian.
Ardi lalu mengeluarkan hpnya dan mengklik sesuatu di hp.
"Yuk sayang masih ada waktu kita ke Singapura sekarang,sejam lagi penerbangannya,dari sini ke bandara kan cuma set jam lewat tol"ajak ardi sambil menggandeng tangan Dian.
Dian kaget tapi mengikuti aja ardi ke mobilnya,dan langsung menuju bandara dengan kecepatan tinggi,set jam kemudian mereka sudah sampai.Dan langsung chek in,boarding lalu duduk di pesawat bisnis jurusan Changi Airport.
"Ardi gerak cepat kamu ya hahahah"walau kaget tapi Dian bersikap biasa saja,dia kadang penasaran juga ma sosok Ardi ini yang selalu ngasih kejutan.
Ardi dan Dian makan siang di pesawat,jam 14.30 waktu singapura pesawat mendarat di bandara changi.
Ardi lalu memesan taxi dan membawa Dian ke mall yang ada di Orchad.Ardi mengikuti Dian yang langsung menuju toko jam tangan yang Dian maksud.
Jam 16.00 Dian sudah selesai membeli jam dan sekalian oleh-oleh buat adek dan ortunya besok.
"Ardi aku hari ini dinas malam,kita langsung balik aja ke bandara yuk"ajak Dian.
"Iya sayang,kita naik pesawat jam 19.30,jadi sebenarnya masih ada waktu kalo kamu mau belanja lagi sayang"
"Aku lelah,aku mau istirahat aja di bandara sambil nunggu pesawat boarding,takut nanti malam pasien banyak"jawab Dian.
"Baiklah sayang nanti kita sewa kamar saja di hotel di bandara"usul Ardi.
"Ngga ah,kan di ruang tunggu juga nyaman,bisa buat tidur,sayang duitnya buat bayar hotel lebih baik buat aku aja buat aku kasih adek ma ortuku hehheh"jawab dian.
"Tenang aja sayang,nanti kalo buat keluargamu ambil aja di atm yang kukasih,ambil aja sesukamu"
"Ohh benarkah?beneran ga papa nih aku pake uangmu buat keluargaku?"tanya Dian memastikan.
"Iya sayang,keluargamu juga keluargaku juga"jawab ardi.Sejam kemudian mereka sudah sampai di bandara,Dian langsung menuju kursi pijat sambil memejamkan matanya,tanpa terasa dia tertidur,ardi meletakkan tangannya untuk bantal kepala Dian.Bagi Ardi mulai saat ini Dian adalah segalanya,seandainya pintu langit tidak terbuka dia rela menjadi manusia selamanya dan hidup menua bersama Dian.