Beberapa saat kemudian….
Melihat Qu Tan'er yang termenung, Yuela pun bertanya dengan tatapan tak tega. "Tan'er, jadi kamu tidak mau makan kue-kue ini?
"Iya aku makan. Berikan semua kue itu, aku akan makan semuanya sampai kenyang. Lebih baik mati kekenyangan daripada mati kelaparan." Qu Tan'er segera bangun dari ranjang dan duduk. Kedua matanya menatap dua piring kue dengan ekspresi serius. Mo Liancheng, jadi kamu menantangku ya?! Dengan cepat dia menggigit kue tersebut lalu menjejalkannya ke dalam mulut.
"Enak, enak sekali!" Qu Tan'er terus mengatakan kue itu enak, tapi sebenarnya dia tidak merasakan apa-apa. Pikirannya penuh dengan masalah ranjang keramat itu. Dia punya perasaan kuat bahwa ranjang antik itu ada di sekitarnya. Kalau tidak bagaimana dia bisa terdampar sampai ke tempat ini?