** kelas **
"cieeeeeeeeee" teriak ke 3 orang yang dari tadi menunggu kedatangan Putri
"apasiiih....." katanya malu
" tadi ngobrolin apa sama kak Rangga Put? tanya Citra
"emmmm....." belum sempat Putri melanjutkan cerita Tristan dan Dewi memasuki kelas
"siang semua" kata Dewi dengan semangat
siaaaaaaaaaang
"kayanya kelas ini banyak banget wajah yang ga asing ya. oke selama kalian MOS kita berdua jadi kakak pembimbing kalian" jelas Dewi, dan Tristan hanya melemparkan senyuman yang buat kelas menjadi gaduh
waaaaaaaaa asyiiiiik teriak anak-anak yg lain terutama para perempuan yang begitu senangnya Tristan jadi pembimbing mereka
beberapa arahan yang di berikan oleh Dewi dan Tristan, semua anak-anak memperhatikan dengan seksama, tapi pandangan Putri tidak lepas dari Tristan yang selalu tersenyum dan hanya sedikit berbicara menambahkan apa yg Dewi katakan
"Put .. perasaan gue liat dari tadi lo liat kak Tristan mulu, lo naksir dia ya?" bisik Bela
"emang iya" jawabnya singkat masih dengan posisi yang sama menatap Tristan
"ciee ... langsung ngaku aja lo"
"emang gue harus gimana?"
"ya biasanya kan orang klo suka sama seseorang mereka ga langsung jujur karena malu"
"ya aku kan bukan orang yang lo maksud" jawab Putri tersenyum
Putri sadar dari tadi Tristan tau kalau Putri sedang memperhatikan dia karena sesekali dia melirik ke arah Putri dan terlihat kalau Tristan sedikit salah tingkah.
lemparan kertas membuat Putri dan Bela kaget, lemparan itu berasal dari samping bangku
" o berdua kalo mau ngegosip jangan sekarang,nanti dihukum gimana? hobby banget sih kalian di hukum"
tulis Satya
"ih nyebelin banget apa urusannya sama lo" bisik Bela sambil menjulurkan lidahnya.
"ehem... kalian berduaaaa, iya kalian" tegur Dewi pada Bela dan Satya
" cepat maju ke depan "
"gara-gara lo si dasar nyebelin" kata Bela maju ke depan dengan muka yang cemberut.
"kalian pacaran ?" tanya Dewi sambil melipat kedua tangan nya ke dada
"ga kak" jawab kompak Bela dan Satya
cieeeeeee kompak amat jawabnya teriak anak-anak dikelas
"udah-udah jangan berisik, sebagai hukuman nya karna kalian ngobrol dikelas, kalian harus menyanyikan pelangi-pelangi tapi semua di ganti pake huruf i"
"tapi kak" belum beres bela membela diri Dewi langsung memotong pembicaraannya
"ga pake tapi ayo cepetan , atau mau gue suruh lari keliling lapangan?"
"ga kak" ucap Bela menunduk
mereka berdua pun menyanyikan lagu pelangi-pelangi yang bikin suasana kelas menjadi bising dengan tawa anak-anak yang lain.
tidak terasa bel pulang berbunyi, semua siswa membereskan peralatan sekolah mereka
"jangan lupa tugas yg kita berikan ya" kata Tristan dengan suara merdunya saking merdunya membuat hati Putri bergetar
"Put lo kok diem aja , ga akan balik" colek Bela yang membuyarkan lamunannya
"oh iyaa"
"lo kenapa sama Satya Bel?" tanya Citra
"tau tuh orang nyebelin banget, eh hari ini kita pulang langsung ke mall yu skalian beli peralatan buat besok" ajak Bela
ingin rasanya bergabung dengan 3 wanita cantik ini, apadaya pasti bang Jojon dan bodyguard lain nya udah nunggu di depan gerbang gumamnya dalam hati
"lo gimana Put mau ikut ga?" tanya Citra
"emmm bentar ya gue minta izin dulu" Putri langsung mengambil ponselnya yang ada di sakunya
"lo kaya anak sd aja pake kinta izin segala, hahaha ya udah kita tunggu di depan gerbang ya" ucap Bela
"kalian dimana ?" Putri kirim wa ke grup yang berisikan dia, Maya dan Rani
tring
Maya : "digerbang non bareng sama bang Jojon dan yang lainnya"
me : "please donk jangan nunggu di gerbang banget gue malu, pokoknya gue ga mau tau mulai saat ini mereka harus nunggu gue 500 meter dari sekolah"
Rani : "tapi non kalo non Putri kenapa-napa gimana?"
me :"ga ada tapi tapian, lagi pula kan bisa lo sama Maya aja yg nunggu gue ga usah yang lainnya, oiya btw gue hari ini mau ke mall sama yang lainnya mau beli perlengkapan buat besok boleh ya?"
Rani, Maya : " gaaa bisaaa non biar kita aja yang beli semua kebutuhan non Putri " kalimat yg sama yg terkirim oleh kedua assisten Putri.
bener-bener ga asik banget sih kalian sama kaya daddy geram Putri dalam hati
digerbang sekolah nampak ke 5 orang yg tak asing lagi ya itu mereka Rani, Maya, Citra, Sarah, dan Bela.
"udah ngumpul aja nih kalian "
" llo lama banget siiih kita udah kaya ikan asin nih berjemur di sini" kata Bela kesal
"guys maaf kayanya aku g bisa ikut deh soalnya ada urusan mendadak di rumah maaf yaaa next time kita jadwalin deh untuk maen" kata Putri dengan nada yg menyesal
"yaaaah ga asik lo,ya udah deh kita bertiga cabut dulu ya lo hati2 di jalan kita duluan ya kak Maya, Rani" ketiga orang itu meninggalkan Putri sambil melambaikan tangan
sesuai yg di perintahkan Putri bang Jojon memarkirkan 2 buah mobil camry putih dan hitam 500 meter dari sekolah. selama perjalanan Rani asik menceritakan pengalaman pertamanya di kelas tadi yang menurut dia sangat mengesankan, Putri hanya mendengarkan sesekali ikut tertawa karena cerita lucu Rani, ya dia orang yang sangat ceria beda dengan Maya tingkat kedewasaan nya itu di luar batas anak seusianya.
" oiya non biar saya yang beli perlengkapan buat besok Rani sama non pulang aja sama bang Jojon" kata Maya
"gue ikut deh" Putri memelas
"gaaaa" kompak kedua kaka beradik itu menjawab
"kalian berdua itu lama-lama ngeselin juga kaya daddy " Putri mempercepat langkah meninggalkan mereka berdua.
selama perjalanan pulang di hanya memainkan hp dengan wajah yg cemberut tanpa ngomong sepatah kata pun.
"non marah yaaa" tanya Rani
"ga" jawabnya singkat
"kok tumben ga ngomong ?" tanyanya penasaran, karna biasanya Putri ga pernah diem kalo di dalam mobil bersama Rani, semua hal bisa jadi topik pembicaraan, tp kali ini dia memilih untuk diam karena jujur Putri sedikit kesal sama Rani dan Maya yang sama protektif nya kaya Rio
mobil berenti saat di lampu merah dan Putri masih memainkan ponsel yang ada di tangannya
"non itu bukannya kak Tristan ya" katanya sambil menunjuk mobil pajero putih yang membuat Putri penasaran memalingkan matanya dari ponselnya
"giliran yg bening aja cepet ngeliriknya" ledek Rani sambil cengegesan
"iiii brisik tauuu"
didalam mobil itu Tristan tidak sendiri dia bersama ke 5 orang temannya yg ada kalau tidak salah sama seperti yang ada di kantin tadi, Tristan memegang kemudi, ada Rangga, dan 2 orang perempuan, Putri tidak tahu satu lagi siapa yang duduk di samping Tristan karena mobilnya berada beberapa cm di belakang mobil Tristan.
lampu hijau sudah nyala dan bang Jojon pun mulai menancap gasnya melewati mobil Tristan.
ah God ternyata yang di depan itu adalah Dewi bisik Putri dalam hati. Putri makin penasaran ada hubungan apa Dewi sama Tristan.
"non, ga apa-apa kan?" tegur Rani
karena dari tadi pandangannya tidak lepas dari mobil putih Tristan
"ga apa-apa kok" Putri kembali mengambil ponselnya yang dia simpan di jok mobil dan membuka ig untuk mengilangkan kekesalannya
begitu banyak pemberitahuan pertemanan, karena tadi di kelas Putri sempat bertukar alamat ig, dia liat satu persatu
whaat??? Tristan ?? kok bisa dia tau alamat igku sih pikirnya
"non silahkan" kata bang Jojon membuka pintu mobil
tak terasa sudah sampai ke rumah Putri langsung bergegas turun dan memasuki rumah, matanya masih tertuju pada layar ponselnya dan....
"aw..... sakiiit, daddy.... ngapain berdiri di depan pintu"
"anak daddy baru sehari sekolah tp sudah lupa nih sama daddy"
"apa sih daddy, momy mana dad? tanyanya sambil memeluk pinggang Rio dan masuk kedalam rumah" di dalam lagi siapain masakan kesukaan kamu" walaupun rumah Putri di penuhi banyak assisten rumah tangga tapi untuk urusan masak memasak Kirana turun tangan sendiri.
"momy...." teriak Putri sambil memeluk Kirana yang sedang memasak dan masih menggunakan celemek
"momy hari ini aku kesel..." keluhnya. memang ibundanya itu temen curhat ternyaman yg pernah ada dan cuma dia yang bisa mengerti Putri
"kenapa siih kok baru pulang udah bete gitu mukanya"
"aku hari ini mau jalan sama temen-temen baru aku mom buat beli tugas buat besok tapi maya sama tu ... tu (sambil menunjuk ke arah Rani yang membantu Kirana menata makanan di atas meja) malah ga ngizinin aku buat pergi" semua orang yang ada di ruangan itu hanya tersenyum melihat tingkah laku Putri yang sangat manja
"momy kok cuma senyum sih, kenapa sih hari ini semua orang nyebelin sih bikin aku ga nafsu buat makan deh" Putri melangkah pergi menuju kamar dan merebahkan tubuh nya di atas ranjang
"sayang momy masuk yaaa" Kirana mengikuti langkah Putri masuk kedalam kamar
"masuk aja mom"
"anak kecil yang cantik momy kok ambekan sih ?"
"aku udah gede momy, bukan anak kecil lagi"
" iya deh anak momy udah gede, maafin momy ya sayang , bukannya momy g mau denger cerita kamu, momy dengerin kok"
"trus kenapa td momy malah ngetawain Putri"
"kamu tuh ngegemisin deh, ya udah sekarang kamu ganti baju terus turun makan ya momy masakin udang asam manis kesukaan kamu"
"iya mi, tunggu aku istirahat bentar ya mi"
**ruang makan**
"sayang kamu mau sama apa lagi" kata Kirana mengambil nasi dan lauk untuk anak kesayangannya
"udah aja mi, makasih ya" ucap Putri mengambil piring yang di sodorkan Kirana lengkap dengan lauk pauk kesukaannya
"gimana princess Daddy sekolahnya seneng g?"
"seneng dad, banyak cowo cakepnya dan Putri udah naksir sama satu cowo tapi dad kayanya dia sudah punya pacar deh" katanya polos
suasana hening seketika , Rio dan Kirana hanya beradu pandang , sama halnya bi Inah dan pa Anton, Maya dan Rani hanya tertunduk sambil tersenyum. walaupun mereka berempat hanya assisten di rumah Putri tapi kedua orang tua Putri tidak pernah membedakan status mereka.
"kok pada diem siiih Putri kan lagi cerita" Putri kesal karena tak seorangpun menanggapinya
"hahahaahahaha..." suara tawa pecah di ruang makan yang membuat Putri heran
"iiih kok pada ketawa sih emang apa yang lucu?????"
"sayang jadi kamu mau sekolah di sekolah umum cuma mau nyari cowo cakep? klo itu daddy bisa cariin orang tercakep di indonesia buat kamu"
"daddy kok gitu sih ngomongnya, ga seru akh cerita sama daddy, daddy sendiri nanya gimana td di sekolah tp daddy malah gitu"
"maaf daddy princess, habisnya kamu lucu banget sih, coba daddy liat mana sih cowo yang bikin anak daddy jatuh hati, tapi yang jelas cakepan daddy kan sayang"
"daddy itu ga ada 2 nya cuma ada 3 4 5 6" katanya menggejek
suara tawa pun memenuhi ruang makan kala itu. bisa di bilang ini tradisi sesudah makan mereka masih tetap di ruang makan hanya sekedar berbagi cerita.
dengan sigap Putri menggambil ponsel yang ada di kamar dan memperlihatkan salah satu foto yang di ambil dari ig
"daddy, momy liat deh, cakep kan"
wajah Rio dan Kirana seketika kaget melihat foto Tristan, di layar ponsel Putri
"daddy sama momy kenapa kok kaya yg kaget gitu sihh" Putri penasaran
"sayang siapa nama anak ini" tanya Kirana sambil menggelus kepalanya
"ehm.... namanya Tristan lengkapnya TRISTAN ADELIO HIKARU"
"mi kok kebetulan banget yaa....??" kata Rio sambil menatap Kirana , dan membuat Putri semakin penasaran
ada apa sebenarnya dan apa yg di maksud daddy dengan kata KEBETULAN ??? bisiknya dalam hati
"maksud daddy apa sihh"
"ga sayang, maksudnya daddy kebetulan anaknya cakep" jelas Kirana sambil tersenyum
"sekarang kamu istirahat yaa besok kan kamu harus masuk pagi"
"iya momy, aku masuk kamar dulu ya" ucap Putri sambil mengecup kedua pipi Rio dan Kirana meninggal mereka yang masih di duduk di ruang makan.
wajah Rio menjadi berubah serius seketika setelah melihat foto Tristan, Putri penasaran emang ada apa dengan Tristan??
**kamar Rio dan Kirana**
"Mi kok bisa kebetulan ya, setelah kita mencari keluarga mereka akhirnya bisa ketemu juga"
"iya ya Pi, semenjak kejadian dulu keluarga mereka hilang bak di telan bumi, bagaimana sekarang keadaan mereka sekeluarga ya ?"
"besok daddy suruh Chandra buat lacak keberadaan keluarga mereka, daddy sudah kangen sama Arta dan Lesty juga anak mereka, ga kerasa sudah 10 tahun kita tidak bertemu dengan mereka"
"iya sayang aku juga kangen berat sama Lesti, pokoknya kamu harus segera cari tau keberadaan mereka sekeluarga ya"
"pasti sayang " sambil mengecup kening sang istri
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA NOVEL INI.... πππ