Chereads / LOL perceptions / Chapter 25 - Melawan cobaan

Chapter 25 - Melawan cobaan

Di bulan puasa yang mulia ini, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan banyak pahala dan ampunan dosa-dosa kita. Namun terkadang, walaupun setan sudah dimasukan kedalam Hell, tapi tetap saja hal itu tidak menjamin para human untuk tidak melakukan hal bad, hal itu disebabkan karena nafsu mereka.

Because of itulah beberapa diantara mereka melakukan berbagai macam tindakan pencegahan agar mereka tidak melakukan hal yang membuat mereka berdosa.

Pengarang :

"Hei, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu lakukan?".

Abdullah :

"Haa?, ini ada dimana?, ke..kenapa aku tidak bisa melihat tubuh..haa?!, ke..kenapa aku bisa melihat apa yang kukatakan tapi tidak bisa mendengarnya?".

Pengarang :

"Abaikan saja dul, ini semua cuma ilusi".

Abdullah :

"Si..siapa kamu?, kenapa aku bisa melihat tulisanmu tapi tidak wujud dan suaramu?, a..apa yang sebenarnya terjadi disini?!" *sambil berkeringat dingin.

Pengarang :

"Jawab saja dan ini semua akan berakhir Abdullah".

...

Abdullah :

"Eeeh, ka..kalau aku pribadi akan lebih banyak melakukan hal yang bersifat positif seperti ibadah mengaji atau membantu orang lain, a...apa jawaban seperti ini tidak masalah?" *sambil merasa cemas.

Pengarang :

"Yup, tidak masalah, terima kasih sudah meluangkan waktunya dan berbagi pikiran dengan kami, sampai bertemu lagi dilain waktu".

Abdullah :

"I..iya (wa..walaupun ini mimpi sekalipun, e..entah kenapa aku masih merasa tidak ber...) EEEH?!, KE..KENAPA AKU JUGA BISA MELIHAT KATA-KATA DIDALAM HATIKU?!, A..APA SIH YANG SEBENARNYA TERJADI?".

[POSITIVE]

------------------

Pengarang :

"Hei, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu laku....".

Lucien :

"Cok!!, a..apa-apaan nih?!!, ke..kenapa pandangan gua jadi aneh begin...HAAA?!, KE..KENAPA GUA BISA MELIHAT APA YANG GUE KATAKAN?!, AAAH!!, DAN KENAPA GUE GAK BISA MELIHAT?."

Pengarang :

"Ah bacotlah!!, gue belum selesai ngomong lu langsung nyorocos aja!!, biarkan aku ngomong dulu sempak!" *sambil melempar setrika ke arah Lucien.

BUAAAK!!

Lucien :

"BA...BANGSAT!!, SAKIT BANGET KAMPRET!!, TA..TAPI APA-APAAN SIH INI?, SUMPAAH!, KENAPA GUE MERASA SAKIT WALAU AKU GAK LIHAT APA-APA KAYA BEGINI SIH??!!, DAN SIAPA LU?!, APA-APAAN NAMA "PENGARANG" MU ITU HAA?" *sambil berteriak-teriak stress.

Pengarang :

"Lu capek kan?, sama gue juga, jadi daripada tanya hal gak penting seperti itu dan waktu terbuang kita jadi lebih banyak, lebih baik jawab pertanyaanku dan kau bisa kembali ke dunia asalmu, paham?".

Lucien :

"(Mi..mimpi, ya, ini pasti mimpi, kalau begitu aku cuma perlu...) BANGSAAT!!, KE..KENAPA GUE BISA MELIHAT KATA HATI...".

Pengarang :

"AAAAAAAAHHH!!, STOOP!, BICARA LAGI GUE GANTI NAMA LU JADI "BH"!!, JADI JAWAB PERTANYAANKU TANPA NGOMONG HAL GAK GUNA LAGI!!, NGERTII?!!".

BH :

"Pfft, gue gak tahu siapa lu sebenarnya dan apa yang sebenarnya terjadi, tapi jangan pikir lu bisa seenaknya....".

...

...

BH :

"Ok, a..aku paham, a..aku bakal menuruti semua ucapanmu, tapi tolong ganti namaku dan kembalikan aku ke dunia asalku, plis" *sambil merendah karena tahu lawan bicaranya bukan maklukh "biasa".

Pengarang :

"Ok, aku akan melakukannya setelah ini selesai. Jadi sekarang aku akan mengulangi pertanyaanku lagi, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu lakukan?".

BH :

"Hmmm, mengaji dan...".

Pengarang :

"Jangan bohong BH, jika kau bohong lagi, kau akan terjebak disini bersamaku, FOR-EVER!!".

...

...

BH :

"Ok-ok, aku akan jujur sialan, aku bakal tiduran sehari penuh atau lihat vidio boke..".

Pengarang :

"Ok terima kasih untuk informasinya, selamat tinggal dan semoga selamat ditujuan" *sambil menendang BH kesuatu lubang raksasa yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

BH :

"WOI BANGSAT!!, GUE BELUM SELESAI BICAR....AAAAH!, NAMA GUE!!, KEMBALIKAN NAMA GUE DULU WOI!!!, AAAAAHHHHHHH!!!!".

[NEGATIVE]

--------------------

Pengarang :

"Hei, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu lakukan?".

Budi :

"Permisi, maaf jika aku belum ingin menjawab pertanyaanmu dulu wahai tuan... peng..arang?, tapi boleh aku bertanya sebentar?".

Pengarang :

"Asalkan kamu tidak ngegas dan hanya bertanya soal hal penting".

Budi :

"Baiklah, kalau begitu pertanyaan 1, apa aku sudah mati?".

Pengarang :

"Belum".

Budi :

"Apa aku sedang bermimpi?".

Pengarang :

"Mungkin".

Budi :

"Apakah ini alam sadarku?".

Pengarang :

"Apa juga bedanya dengan mimpi tadi?, dan kenapa kamu kelihatan penasaran sekali ini nyata atu tidak sih?".

Budi :

"Bagaimana aku tidak penasaran kalau ternyata aku sedang berada didunia yang tidak aku buat dengan kesadaranku sendiri?, ini semua pasti berasal dari pemikiran seseorangkan?".

Pengarang :

"Wow, bagaimana kau bisa tahu hal itu?".

Budi :

"Simple saja, karena kalau semua dunia tulisan yang memunculkan semua yang kita katakan tapi tidak wujud dan suaranya, aku tidak akan melakukan kesalahan tulisan seperti ini".

Pengarang :

"Haaaa?!, kesalahan tulisan katamu?".

Budi :

"Ya, seperti tanda (:), seharusnya menurut EYD itu tidak boleh terpisah dengan kata sebelumnya, lalu tanda (.) setelah tanda ("), kenapa harus ada tanda baca setelah tanda bac...".

Pengarang :

"BERISIK!!, MEMANGNYA SALAH KALAU AKU BERBEDA DENGAN YANG LAIN?!, APA SALAH KALAU AKU INGIN MENUNJUKAN KE-KREATIFANKUU!" *sambil melemparkan uang 1 Milyar tunai dalam bentuk pecahan 500 rupiah kearah Budi.

Budi :

"(Baik, dari pengamatanku, sepertinya dia bukan tuhan atau sejenisnya, karena tidak mungkin mereka melakukan kesalahan sepele dan juga...)".

Pengarang :

"Woi, aku memang bukan tuhan, tapi tuhan menciptakan aku agar bisa menciptakanmu tahu!!".

Budi :

"(HA?!, BA..BAGAIMANA DIA BISA TAHU ISI HATI....)".

...

...

Budi :

"(Oh sialan, aku tidak lihat kalau kata-kata hatiku bisa muncul seperti in...AH DIAM!, JANGAN BICARA LAGI BUD!!)".

Pengarang :

"Ayo, kenapa lu malah diam saja?, ayo coba lanjutkan kata-katamu itu wahai kamus EYD bernyawa".

EYD :

"Ah tidak, se..sepertinya... (sial, bahkan namaku bisa diganti dengan mudahnya, sepertinya dia yang berkuasa ditempat ini, aku harus menjaga sikapku agar tidak celaka) ya, saya sudah cukup bertanya, jadi apa saya bisa menjawab pertanyaan anda tuan pengarang?" *sambil berusaha tidak memancing emosi eksitensi absurb yang sedang bicara dengannya.

Pengarang :

"Menurut karena tidak tahu apa-apa soal kondisi saat ini, pikiran yang bagus The Hang Singing Slasher, walaupun deskripsi sikapmu itu menyebalkan, jadi silahkan menjawab pertanyaanku dan ini semua akan berakhir".

The Hang Singing Slasher :

"Ah ba...baiklah, mungkin aku akan bantu beres-beres rumah, mengerjakan tugas sekolah, atau paling tidak kalau tidak ada kegiatan yang berfaedah, aku akan tidur seharian".

Pengarang :

"Ok, terima kasih atas komentarnya wahai pasangan si Siti dari kitab-kitab pelajaran buku SD, selamat tinggal".

Pasangan si Siti dari kitab-kitab pelajaran buku SD :

"Haa?! ,tunggu dulu tuan pengarang, si...siapa Siti yang kau sebut it...WAAAAH!!" *sambil berteriak histeris karena terhisap kedalam lubang raksasa yang tiba-tiba muncul dibawahnya.

[REALISTIS]

-------------------

Pengarang :

"Hei, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu lakukan?".

Izami :

"Ahahahaha, ok-ok, pertama-tama aku ingin tanya dulu, ini alam bawah sadarku atau ini akhirat low budget dengan tingkat kekreatifan yang tinggi?, kok bisa-bisanya aku tidak bisa mendengar dan melihat apa-apa selain kata-kata yang aku katakan ini".

Pengarang :

"Woi, bisa-bisanya kau langsung mengabaikan pertanyaanku, tapi karena aku tampan dan pemberani, aku akan menjawab pertanyaanmu itu. Ini bukan akhirat dan alam bawah sadarmu, jadi mungkin kau bisa menyebutnya...".

Izami :

"Tunggu-tunggu-tunggu, aku mau bereksprimen dulu, jangan bicara dulu ya".

Pengarang :

"Haaaaa?, apa maksudmu bereksperi...".

Izami :

"NGENTTOOTT!!!!".

....

....

Pengarang :

"Haaaa?, lu itu sedang ngapain sih?!". *sambil mengaruk-garuk kepalanya dengan garpu karena tak memahami maksud si Izami.

Izami :

"Ppfft, ahahahahahahahaha!, be...beneran muncul dong tulisannya, bahkan sampai ada tanda serunya, kocak banget sumpah!" *sambil berguling-guling ditanah.

Pengarang :

"(Dasar bocah gak waras, sepertinya dia harus diberi pil KB biar normal kembali deh)".

Izami :

"Wow, dan apa itu tadi?, aku bisa melihat penjelasan hal yang sedang aku lakukan walaupun aku enggak bisa melihatnya, kalau begitu coba bagaimana dengan ini" *sambil membuka celananya dan ****** *****.

....

....

Izami :

"Haa?, apa-apaan ini?, kenapa jadi disensor begitu?, padahal aku bilang ngen*** saja tidak.....".

!!

Izami :

"EH?!!, KON***, NGE***, JEM***, LON**, JU*TIN BIE*ER!!".

Pengarang :

"Sudah puas ngomel tidak berfaedahnya?, bisa kita kembali ke masalah utama kita?" *sambil rebahan dikasur melayangnya.

Izami :

"APA-APAAN INI?!, KOK TIBA-TIBA JADI DISENSOR BEGINI?!, KAN JADI TIDAK SERU!!".

Pengarang :

"Dasar bocah tolol, kau pikir aku bakal membiarkan lu ngelakuin hal gila sesukamu apa, jangan lupa sialan, gue "Administrator" dunia ini, gue bebas ngelakuin hal yang gue mau, seperti menyensor mulut dan kelakuan rusakmu".

Izami :

"Pffft, omong kosong, kalau kau administrator di dunia ini, terus kenapa aku bisa melakukan....INIIII!!!" *sambil melemparkan granat ke arah si "pengarang".

Pengarang :

"Aku akui kau hebat karena bisa menyadari dan memanfaatkan cara kerja dunia ini, tapi kuberitahu kau 1 kali lagi".

!!!

DUAAAAK!!.

Langsung saja Izami terpental karena tiba-tiba saja si pengarang muncul didepannya dan menendangnya dengan kecepatan cahaya.

Pengarang :

"Gue administrator dunia ini sekaligus Pengarang lu bangsat!, gak mungkin lu bisa ngalahin gue di dunia yang gue buat!!" *sambil duduk di singasana ajaib yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

Izami :

"A..ahahaha ba..bangsat, bisa-bisanya kau menulis cara menyerang yang culun begitu, uhuk" *sambil memegang perutnya yang sakit sambil tertawa psikopat.

Pengarang :

"Jadi, kau mau menjawab pertanyaanku dan ini semua akan berakhir, atau kau masih mau berbuat hal sinting yang gak berfaedah dan kuhajar sampai mati?".

Izami :

"Ahahahahaha, kalau memang harus memilih...".

!!!

DUAAASSHH!!.

Izami :

"I CHOSE DEATH!!!, AHAHAHAHAHA" *sambil berteleport ke sebelah pengarang dan menendang wajah tampannya.

Pengarang :

"So it be" *sambil menghentikan kaki Izami menggunakan jari kelingkingnya yang hampir menyentuh wajahnya.

!!!

Izami :

"WHATTT?!!, IMPOSIBLE!!" *sambil memasang wajah shock.

Pengarang :

"LET OUR FIGHT!!, BEGIINSS!!, KRAKAATAU- AAAAA!!!" *sambil membanting Izami ke tanah yang tiba-tiba mengeluarkan lava panas.

DUAAAR!!!!

€×€¥÷₩$₩£+^%@£₩)÷*%=+¥#₩^=×

£×¥=₩£$&÷₩₩₩₩!@_#€×₩!₩₩#€×

¥÷₩$¥3£+7@₩÷0mimi¥÷₩=¥×€@₩+₩

₩÷₩#¥3£×€!€#9÷₩÷£₩×0#00÷£×₩peri

÷¥₩=₩3£×€#_×9@₩#presiden¥÷$£×€#_

3¥=¥÷₩₩02¥@€×€ke8indo¥×9×0×0=¥÷£×

%×%×$$!₩₩₩÷×€+hoek÷¥÷₩÷₩%×÷÷=

5 tahun kemudian

Pengarang :

"Aku mengeluarkan kartu "Bertahan", sehingga serangan "Dislike" mu tidak mempan!, lalu aku juga mengaktifkan kartu "Reverse UNO" sehingga giliranmu kutukar dengan giliranku!, lalu aku mengatifkan kartu support "LAGU MAWANG: AKU KAMU" yang menggandakan efek kartuku sebelumnya sehingga aku mendapatkan 2 kali giliran, dengan begitu aku memanggil "Raja Sunda Empire" yang efek serangannya menghilangkan semua pertahananmu!!" *sambil memunculkan sang Raja Sunda Empire yang menyerang Izami dengan serangan tsunami.

Izami :

"AKHHH!, SE..SEMUA PERTAHANANKU!!, TU..TUNGGU PENGARANG!!, BERI AKU KESEMPAT...".

Pengarang :

"Terakhir, aku memanggil The One of Forbiden Gods!, "Mimi peri si dewi kayangaan"!, yang memiliki damage ultimate yang tidak masuk akal!!, SEKARANG JIJIK DAN MATILAAH!!" *sambil memunculkan si One of Forbiden Gods yang melakukan serangan menakutkan.

Izami :

"AAAAAHHH!, MATAAAKU!!, WALAUPUN AKU ENGGAK BISA MELIHAT!!, MATAKU TETAAP SAKIT SIALAAN!!, AAAAAHHH!" *sambil memegang matanya yang tiba-tiba berdarah.

....

....

Langsung saja Izami yang kehabisan HP itu tergeletak ditanah karena serangan mematikan si pengarang, dan karena pertarungan panjang mereka sudah berakhir, sambil menginjak kepala Izami dengan sandal bermerk "Toyota", si pengarangpun berkata.

Pengarang :

"Kau sudah kalah sialan, jadi kau harus menjawab pertanyaanku seperti perjanjian kita, atau kau akan kubuat kau makin mampus, mengerti?!".

Izami :

"Ukkkh, ba..baiklah, a..apa pertanyaan..uhuk.. pertanyaanmu sialan" *sambil memegang matanya yang menjadi buta dan muntah darah.

Pengarang :

"Hei, disaat kita merasa gabut dan ingin berbuat dosa dibulan puasa ini, apa yang akan kamu lakukan?".

Izami :

"Buat onar biar en..uhuk...eggak bosan seperti membuang semua sandal para jamaah sholat taraweh, dan juga...uhuk-uhuk...melakukan dosa kecil biar dapat motivasi untuk bertobat seperti mengaji menggunakan sound system digereja, pu..uhuk..puas kau sialan?!".

Pengarang :

"Ok, terima kasih untuk waktunya, sampai jumpa lagi" *sambil membuat lubang raksasa dibawah Izami.

Izami :

"HAA?!!, LU MENGALAHKAN GUE SETELAH BERTARUNG SELAMA 5 TAHUN HANYA BUAT PERTANYAAN ITU SAJA?!, JANGAN BERCANDA KAU BANG.....SAAAAAAT!!" *sambil berteriak histeris karena terjun bebas.

Dan setelah makluk menyebalkan itu telah hilang dari dunianya, si pengarang pun akhirnya bisa menghela nafas panjang.

Pengarang :

"Hmmmm, haaaaaaaaaaaa, akhirnya setelah 5 tahun selesai juga urusanku dengannya, padahal ini semua bisa selesai dalam 5 detik, tadi dia malah banyak basa-basi dan mulai keasyikan dengan kekuatan didunia ini. Nah sekarang, ayo kita kembali ke dunia nyata, apa ONE PIECE sudah tamat dan No Game No Life season 2 sudah rilis?, aku sudah gak sabar banget, la-lala-lala" *sambil berjalan ke suatu tempat dengan perasan riang gembira.

[NGAWUR/GAK JELAS]