Chereads / Kisah Cinta Vega / Chapter 12 - Ini Benar-Benar Rune, Kan?

Chapter 12 - Ini Benar-Benar Rune, Kan?

Vega kaget karena ternyata Rune meneleponnya balik. Gadis itu sampai gemetaran melihat layar ponselnya. Ini kan sudah tengah malam?

Ia mengaku salah tadi sudah membangunkan macan tidur dengan tidak sengaja... Ia sangat kelelahan setelah bekerja seharian sebagai SPG dan melalui perjalanan darat berjam-jam. Ia juga tidak mengetahui nomor telepon itu adalah nomor sang dosen.

Selama sepuluh detik Vega hanya memandangi ponselnya dengan dada berdebar-debar, tidak dapat memutuskan. Akhirnya setelah deringan ke-12, gadis itu memencet tombol terima panggilan.

"Ha... hallo, Pak..." Vega sudah siap dimarahi si dosen galak dan berusaha memberanikan diri untuk menyapa Rune. "Maaf, tadi saya mengganggu Bapak.. Saya tidak tahu ini nomor Bapak. Saya tidak akan mengulanginya lagi."

"Hmm..." Hanya terdengar suara Rune mendeham di ujung sana, membuat Vega semakin bingung.

"Saya juga minta maaf tadi sudah tidak sopan dan mematikan telepon," kata Vega lagi.

"Baguslah kalau kamu tahu kamu salah," komentar Rune akhirnya. "Kamu kenapa sudah dua kali tidak masuk kelas saya?"

Vega merasa tidak enak. Ia sadar bahwa Rune si dosen judes sebenarnya pasti sangat perhatian kepada mahasiswanya, hingga menyadari bahwa Vega tidak masuk kelasnya selama dua minggu berturut-turut.

"Saya ada keperluan mendesak, Pak. Saya berjanji tidak akan bolos lagi," kata Vega akhirnya. "Saya minta maaf."

"Kamu kan bisa bilang kepada saya kalau memang ada keperluan darurat. Saya bukan orang yang nggak punya hati," kata Rune lagi. "Saya nggak suka kalau mahasiswa saya berbohong dengan menitip absen."

"Saya mengaku salah, Pak. Saya tidak akan menitip absen lagi," Vega mendesah lega. Rune ternyata tidak marah-marah dan mengomelinya seperti yang ia duga.

"Oke, sampai kapan keperluan mendesak kamu ini? Kapan kamu bisa masuk kuliah lagi?" tanya Rune, kali ini suaranya terdengar sangat sabar. Nada kantuknya sudah hilang.

"Hmm... besok kerja ke Karawang dan Cikarang, setelah itu selesai..." gumam Vega sambil mengingat-ingat jadwalnya. Ia tidak sadar suaranya terdengar oleh Rune.

"Kamu kerja?" Terdengar suara Rune menyela di ujung sana, membuat Vega kaget setengah mati. "Jadi kamu kerja selama ini sehingga tidak bisa masuk kelas?"

"Eh...? Aduh..." Vega kembali secara spontan memencet tombol matikan panggilan. Ia sangat kaget mendengar kata-kata Rune. Astaga...! Apa yang barusan terjadi?

Gadis itu menepuk-nepuk pipinya dengan kalut. Mengapa ia tadi ceroboh sekali? Sekarang Rune pasti akan tahu bahwa ia bolos kuliah untuk bekerja...

Sungguh memalukan!

Vega menatap ponselnya dan bersiap menunggu Rune meneleponnya lagi dan mengomel. Hatinya terasa deg-degan dan pikirannya memusing. Mengapa ia sial sekali hari ini?

Tubuhnya terasa sangat lelah dan ia mengantuk, tetapi ia tidak akan bisa tidur karena memikirkan apa yang baru saja terjadi.

Namun, anehnya, telepon yang ditunggu-tunggunya tidak juga datang. Ponselnya tetap hening. Vega merasa keheranan dan memeriksa apakah ponselnya memiliki sinyal atau tidak. Hmm.. semua baik-baik saja.

Apakah Rune tidak bisa meneleponnya kembali karena ia kehabisan baterai atau tidak ada sinyal? Apa yang harus kulakukan? pikir Vega bingung. Ia baru saja meminta maaf kepada Rune karena telah berlaku tidak sopan dengan memutuskan teleponnya begitu saja, namun tidak lama kemudian ia justru mengulanginya.

Apakah aku harus meneleponnya lagi dan meminta maaf?

Setelah bergumul dengan dirinya sendiri selama beberapa saat, akhirnya Vega menyerah dan memutuskan untuk menelepon Rune kembali dan meminta maaf.

Namun, belum sempat ia memencet tombol panggilan, tiba-tiba masuk SMS dari nomor Rune.

[Kamu pasti capek. Selamat tidur. Jangan lupa besok tanya Rara tentang tugas-tugas kuliah.]

Vega tercengang membaca SMS bernada pengertian dari Rune di layar ponselnya. Ini benar-benar dikirim oleh Pak Rune, kan?

Kenapa dia tidak mengomel?

Vega menarik napas lega dan segera membalas SMS Rune.

[Terima kasih, Pak.]

Setelah memencet tombol KIRIM, akhirnya gadis itu menaruh ponselnya ke dalam tas dan membaringkan dirinya di tempat tidur. Ia harus segera memejamkan mata dan tidur. Sekarang ia hanya punya waktu beristirahat empat jam kurang sedikit sebelum ia harus bangun untuk bersiap pergi ke tempat kerja.

Tinggal dua hari lagi, dan ia akan mendapatkan 1,5 juta untuk biaya hidup dan kuliah dari pekerjaannya sebagai SPG kali ini.

Ah... ia berterima kasih karena Rune ternyata tidak mencecarnya. Malam ini Vega dapat beristirahat dengan lega.