Chereads / KASIH SEJATI / Chapter 5 - Rahasia Hati Yang Terungkap

Chapter 5 - Rahasia Hati Yang Terungkap

Pagi-pagi sekali Hosea sudah berada di kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk pertemuan dengan Gomer yang membuatnya hampir tidak tidur semalaman demi mematangkan konsep yang telah terpikirkan olehnya. Semoga cerita pendek yang dibuatnya ini akan menarik hati Gomer untuk menerima tawaran Hosea kemaren. Sebuah jalan cerita yang tidak terlalu berbeda jauh dengan perjalanan hidup Gomer, namun dikemas dengan cara yang berbeda agar Gomer tidak tersinggung dengan konsep yang akan Ia perlihatkan kepada wanita tersebut nanti.

Hosea mengambil tas kerjanya yang berisikan laptop dan juga cetakan dari konsep yang sudah dia buat untuk promosi Permata Hati, dan kemudian melangkah keluar dari kamarnya.

"Pagi sekali kau sudah siap kerja, Sea?" tanya Beeri ketika mereka bertemu di koridor lantai dua rumah kediaman mereka.

"Iya, Ayah. Pagi ini aku ada janji temu dengan calon menantu Ayah," jawab Hosea dengan nada menggoda ayahnya.

Mata Beeri terbelalak tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Ceritakan pada ayah, apa kalian sudah bertemu kemarin?"

Hosea tersenyum sambil kemudian berkata, "Iya, Ayah. Kami sudah bertemu kemarin di Rumah Permata."

"Lalu?"

"Lalu aku memperlihatkan Permata Hati yang kubuat untuk orang yang akan menjadi istriku nanti, tanpa aku tahu dengan pasti siapa orang tersebut. Dan aku memakai Permata Hati untuk membuatnya menjadi Ratu Rumah Permata dan terutama menjadi Ratu dalam rumahku," jelas Hosea.

"Kamu sudah jatuh cinta padanya?" tanya Beeri.

Hosea menarik nafas panjang sebelum berkata menjelaskan perasaannya. "Sejak Ayah memberikan berkas-berkas dan foto wanita itu, dan memerintahkanku untuk menikahinya, aku telah jatuh cinta padanya. Aku merasakan rasa yang tak biasa di dalam sini, Ayah. Jantungku berdetak lebih kencang saat aku melihat wajahnya walau hanya melalui sebuah foto. Kemarin ketika Ayah memberitahuku bahwa Ia akan ke Rumah Permata, aku pun membuat kemunculan di tempat itu agar aku bisa membuka pintu hubunganku dengan Gomer. Aku tidak ingin menggunakan cara biasa terhadap dirinya. Aku ingin dia jatuh cinta kepadaku dan terikat hatinya dengan hatiku, Ayah. Hari ini aku akan membuatnya tak bisa menolak kedekatan kami. Aku akan membuat perasaannya terhadapku bertumbuh semakin besar. Doakan aku ya, Yah."

Seulas senyum muncul di wajah Beeri yang masih terbilang tampan untuk ukuran orang seusianya. Hosea belum pernah jatuh cinta dan bahkan tidak pernah berpikir tentang hal tersebut terhadap lawan jenis. Yang ia selalu pikirkan dan mengarahkan hidupnya hanyalah menyenangkan hati Beeri, sang Ayah. Seumur hidupnya, Hosea selalu berusaha memberikan yang terbaik sekalipun sang Ayah tidak pernah menuntutnya untuk selalu menjadi yang terbaik.

"Baiklah, Yah, aku pamit berangkat duluan. Aku harus mempersiapkan pertemuanku dengan Gomer pagi ini," Hosea pun beranjak meninggalkan rumah, menuju ke kantor.

Perjalanan di pagi hari ini ternyata membuat waktu Hosea lebih cepat tiba di kantor. Biasanya dia masih harus berkutat dengan sedikit kemacetan di titik tertentu dalam perjalanan menuju ke kantornya.

Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang telah disediakan, Ia langsung menuju ke kantornya dan langsung membuka laptopnya guna mempersiapkan segala sesuatu untuk pertemuan dengan Gomer nanti. Hosea begitu serius dalam mengerjakan persiapan tersebut sampai-sampai ia tidak sadar dengan kehadiran Alex di dalam ruangannya.

"Mimpi apa aku semalam?!!" suara Alex yang kemudian membuat Hosea mengetahui keberadaan orang lain di kantornya. Pertanyaan Alex tidak dijawabnya sama sekali, sampai Alex berkata lagi, "Dari kemaren aku heran melihat tingkahmu. Pertama, kamu tiba-tiba berkunjung ke Rumah Permata karena nona Gomer akan datang kesana. Kedua, kamu sendiri menawarkan diri, ah bukan, memberi diri untuk menemani nona Gomer keliling Rumah Permata. Ketiga, kamu memilih wanita itu untuk menjadi talent promosi Permata Hati. Keempat, kamu memberikan perhiasan seharga total hampir seperempat milyar rupiah bagi wanita itu.... Dan pagi ini, kamu entah sudah berada disini sejak jam berapa.... Ada apa denganmu, Sea?"

Hosea hanya mengangkat wajahnya dan memindahkan pandangannya dari layar laptop kepada Alex. Ia tahu dengan pasti apa saja tindakannya sejak kemaren sampai hari ini yang tadi dijabarkan panjang lebar oleh Alex, sahabat sekaligus asisten pribadinya. Tanpa menjawab apa-apa, Hosea malah senyum-senyum sendiri mengingat setiap detail kejadian kemarin, bahkan reaksi tubuh Gomer ketika Ia memegang tangan milik wanita cantik yang telah mencuri hatinya itu.

Pletak! Suara keras terdengar sekaligus rasa sakit Hosea rasakan di dahinya.

"Kamu... " geramnya pada Alex yang sudah membuyarkan sensasi yang baru saja muncul dengan sentilan di dahinya.

"Sadar, Sea. Kamu kayak orang lagi kerasukan. Senyum-senyum gak jelas sendirian, " gerutu Alex.

Bukannya tersinggung dan marah kepada Alex, Hosea malah tertawa keras yang membuat Alex terkejut dan ketakutan, dan itu malah membuat Hosea makin tertawa.

"Hahahahaha... Mukamu lucu sekali, Lex. Hahahahahahahahahahahahaha... "

"Aish... Berhentilah tertawa, Sea. Kau menakutkan," ujar Alex kesal.

"Aku memang sedang kerasukan, Lex. Kerasukan cinta. Hahahahahahaha, " jawab Hosea lagi sambil masih tertawa.

"Dasar gila. Gak pernah jatuh cinta, sekalinya jatuh cinta jadi kayak begini. Hadeeeehhh... Aigoo...," gerutu Alex. "Sadar, Sea, jangan jatuh cinta dengan nona Gomer. Apa kamu tidak tahu wanita seperti apa dia? Ya ya ya, dia memang cantik, sangat cantik. Menarik, super sangat menarik. Seksi, super duper seksi. Tapiiiii...."

"Tapi dia pelacur. Itu yang mau kau katakan, Lex?" potong Hosea kali ini dengan suara kesal. Hatinya terasa sakit karena wanita yang ia cintai digambarkan seperti itu, sekalipun begitulah kenyataannya. Hosea tidak bisa marah dengan perkataan Alex karena itu memang fakta yang beredar di dunia luar sana. Tidak ada yang tidak tahu bahwa Gomer, wanita yang sukses dengan bisnis fashionnya, keartisannya, bahkan dunia politik sekalipun, adalah seorang wanita yang menjual dirinya demi membangun semua kesuksesan tersebut. Hal itu adalah rahasia umum. Jadi Hosea pun sangat mengerti bahwa cepat atau lambat ia akan menghadapi fakta-fakta tersebut dibeberkan dihadapannya. Sembari menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya, Hosea berkata kepada Alex, "Aku tahu semua itu, Lex. Dan aku tetap jatuh cinta padanya. Aku bisa memilih untuk mematikan rasa cintaku setelah aku mengingat kebenaran tentang dia, tetapi aku tidak bisa. Hatiku, tubuh dan jiwaku, memilih untuk tetap mencintai dia dengan segala resiko rasa sakit yang nantinya mungkin aku harus tanggung. Kamu lihat desain Permata Hati ini, Lex? Aku mendesain dan menjadikan Permata Hati sebelum aku jatuh cinta kepadanya. Permata Hati ini menggambarkan satu kasih sejati yang tersimpan dan menunggu sekalipun ditutupi oleh cinta-cinta yang sebenarnya hanya halusinasi."

Alex terdiam. Ia tidak menyangka akan apa yang dirasakan oleh Hosea yang muncul tiba-tiba.

"Aku berharap, Aku bisa membuat dia merasakan cinta yang sejati dariku. Sehingga dia bisa keluar dari kubangan itu, Lex. Sekalipun nyawaku harus aku berikan, aku akan berikan baginya," sambung Hosea.