Chereads / Our destiny / Chapter 3 - New York

Chapter 3 - New York

New York,kota dimana tempat jesica menetap saat ini,lima tahun berlalu sejak kejadian di hotel hari itu,jesica sudah tidak lagi menetap di atlanta,dia pindah kerja ke new york,selama lima tahun terakhir jesica banyak mengalami pasang surut kehidupan,berpisah dari merly dan memulai kehidupan sendiri di new york,sejak kematian ayahnya tiga tahun silam dan ibunya yang terbaring koma selama hampir dua tahun,membuat kehidupan jesica penuh dengan lika liku

karena membiayai perawatan ibunya di rumah sakit,uang tabungan jesica hampir habis,karena harus merawat ibunya di salah satu rumah sakit swasta di new york jesica gagal mendapatkan promosi kenaik kan jabatan ke posisi maneger,dia memutuskan untuk tinggal sendiri dan memilih perumahan yang lebih sederhana,karena diNJa tidak bisa lagi merepotkan merly yang telah banyak membantu nya selama lima tahun terakhir,biaya apertemen mereka di atlanta cukup mahal itu lah alasan kenapa jesica lebih memilih untuk menetap di new york dan memutuskan merawat ibunya di kota tempat dia bekerja sekarang

jesica cukup pusing dengan kehidupannya sekarang,semua nya berjalan di luar rencana nya,dia tidak menyangka hidupnya akan jungkir balik seperti saat ini,namun hal yang paling menjadi kekhawatiran nya saat ini adalah kesehatan ibunya

Kota new york cukup padat siang itu musim panas telah dimulai,jesica sedang menikmati makan siang nya di sebuah kedai makanan yang terletak di tepi jalanan kota new york,merly baru saja menguhubungi nya jika hari ini dia memiliki jadwal penerbangan ke new york,jadi merly akan mengujungi dirinya setelah selesai bekerja,hotel tempat jesica Bekerja sendiri sedang sibuk menyiapkan grand opening untuk penyambutan direktur utama yang baru,setelah direktur Utama pemilik hotel tempat nya bekerja pensiun beberapa hari lalu kini direktur utama yang baru akan segera menjabat,jesica sendiri tidak tahu siapa yang akan menjadi direktur utama mereka,karena sibuk mengurusi ibunya di rumah sakit jesica tidak pernah memikirkan hal lain selain mencari biaya untuk merawat ibunya

jesica sedang menikmati pancake di depan nya sembari mamainkan ponsel miliknya melihat jadwal kerja nya setelah makan siang dia akan kemana,jesica sedang di perhitung kan kembali untuk menempati posisi manager,karena direktur utama baru akan segera menjabat akan ada kemungkinan kabinet kerja hotel akan di ubah dengan kata lain akan ada penujuk kan ulang siapa saja yang akan menempati posisi manager hotel dan bagian lain nya

mengingat pengalaman kerja jesica yang sudah hampir lebih lima tahun di dunia perhotelan dan kinerja nya dalam melayani para tamu,bukan tidak mungkin jesica akan berada di posisi maneger hotel empire,hotel yang memiliki kelas bintang lima dimana para jajaran kelas atas sering kali menginap di hotel tersebut,gaji yang di tawarkan mereka cukup pantastis namun itu belum cukup untuk membiayai perawatan ibunya,ibu jesica membutuh pendonor hati karena mengalami tumor liver dimana di perlukan tindakan pencakokan hati, namun karena kurang nya biaya dan kondisi medis ibunya yang masih sering turun naik belum bisa di lakukan tindakan pasti

ponsel jesica berdering ketika dia sedang menikmati makan siang nya,nomor dari hotel menghubungi nya,jesica pun mengangkat pangilan telpon tersebut

"hallo"

"jes,kau dimana,segera lah kembali ke hotel,acara di majukan jam satu siang ini" ujar suara dari seberang telpon

"apa..!!! bukan kah acaranya baru akan diadakan jam lima nanti"

"direktur utama nya telah datang dan dia sedang dalam perjalanan dari bandara ke mari"

"gila..bagaiman bisa dia mengubah rencana yang sudah di tetapkan"

"aku tidak tahu,cepat lah kembali kita semua harus berkumpul"

"baiklah aku segera kesana"

jesica mematikan ponselnya dan bergegas ke arah kasir untuk membayar tagihan makanan nya,beruntung tempatnya makan tidak jauh dari hotel jadi dia masih bisa menempuh nya dengan berjalan kaki,demi menghemat biaya agar tidak memakai taxi,jesica keluar dengan cepat dari kedai tersebut menyebrangi jalanan yang cukup padat siang itu,dia memilih jalur pejalan kaki dan menembus keramaian

jesica berjalan dengan cepat sembari melihat jam di tangan nya,sisa setengah jam lagi dan dia semakin mempercepat langkah kakinya,sepatu yang dia gunakan terdengar hentakan di setiap jalan nya,jesica melirik jam di tangan nya yang sudah menujuk kan pukul dua belas lewat empat puluh lima menit,jesica kemudian berlari menembus keramian orang yang berlalu lalang,gerbang hotel sudah tampak lima meter dari arahnya berlari jesica mempercepat langkah kakinya

akhirnya jesica sampai di gerbang hotel dan segera berlari menuju ke arah para staf yang sudah berjejer rapi di depan hotel,tepat ketika jesica baru sampai di belakang salah satu teman nya,segerombolan mobil mewah memasuki halaman hotel,jesica mengatur nafasnya yang tidak beraturan dan memegang dadanya

"jes kau baik-baik saja" tanya salah satu teman kerjanya

"ya aku baik-baik saja" ujar jesica masih dengan nafas yang ngos-ngosan,jesica merapikan jas kerja yang dia kenakan dan juga rambutnya yang dia sanggul,kemudian dia pun berdiri dengan tegak di barisan para pegawai hotel yang lain

Deretan mobil mewah tersebut pun berhenti di depan halaman hotel,para pria berjas lengkap turun dari mobil dan membuka pintu empat mobil mewah tersebut,kaki jenjang para pria keluar dari rentetan mobil mewah itu di mulai dari mobil paling belakang dan bearkhir dengan mobil silver yang terletak paling depan,ke empat pria tersebut berdiri di depan para pegawai hotel,mereka memberikan salam kepada mereka semua

"selamat datang direktur utama" ujar mereka serempak ke arah barisan para pria tersebut,salah seorang pria berjas silver maju ke depan dan berjalan di ikuti oleh ketiga pria lain nya

mereka berjalan memasuki loby hotel,jesica sendiri berdiri di barisan belakang dengan tubuh tegak menatap lurus ke depan,tanpa memperdulikan kiri kanan nya,sementara para pegawai lain ada yang mencoba mencuri pandang ke arah empat pria di depan mereka,kepala manager hotel menyambut kedatangan direktur baru mereka di depan loby hotel

"Tuan kendra,selamat datang di Empire hotel" ujar pria paruh baya yang merupakan kepala manager hotel tersebut,kendra menyalami tangan kepala manager dan menatap satu persatu stafnya,dan matanya kemudian terhenti sejenak di barisan jesica

mata kendra menangkap sosok jesica yang berdiri tegak tidak bergeming di barisan belakang,untuk sesaat mata kendra seperti terkunci ketika menatap ke arah jesica,namun detik selanjut nya kendra berlalu pergi masuk ke dalam hotel,para staf yang berdiri menyambut kedatangan kendra langsung bubar ketika kendra telah memasuki hotel dan menaiki lift,barisan para staf wanita langsung heboh berkumpul di loby hotel

jesica sendiri tidak tahu apa yang mereka hebohkan hingga berteriak histeris di loby hotel,dia pun berlalu masuk ke dalam hotel,jesica melewati loby dan akan ke ruangan saat salah saorang rekan kerjanya memanggil dirinya

"jes..mau kemana?" jesica berhenti dan menoleh ke arah rere,gadis kecil berambut pendek dan berwajah hitam manis itu berjalan ke arahnya

"mau ke ruangan,ada apa?"

"kamu ngak ikutan heboh?"

"heboh? memang ada apa?" jesica melanjutkan jalan nya di susul rere di sampingnya

"masa kamu ngak histeris liatin direktur baru kita?" jesica mengernyit kan kening nya bingung ke arah rere

"memang dia kenapa?"

"ya ampun jes,semua mata para wanita disini hampir saja ingin melompat keluar ketika rombongan boss kita lewat"

"memang apa yang kalian liat?"

"oh tuhan jesica kau memang mahluk tuhan paling tidak peka di dunia ini"

"apa si re ngak penting banget deh,ya udah aku mau ganti baju"

"kamu yang ngak peka dasar...eh ganti baju? kamu mau kemana?"

"kerja lah,mau ngapain lagi"

"lalu kenapa ganti baju?"

"ya ampun rere kamu ini kepo banget ya,aku punya dua seragam dan baju yang ini udah lengket karena keringat,puas??"

"oh begitu hehe ya udah deh kalau gitu aku mau cek kamar hotel dulu"

"hmm" jesica dan rere pun berpisah di lorong,jesica berjalan ke arah kanan dimana ruangan untuk para staf berada dan rere kemudian menyusuri kamar-kamar hotel

jesica menganti pakaian nya yang terasa lengket di tubuhnya dan kemudian dia kembali bekerja melayani para tamu hotel,jesica sedang berada di loket resepsionis siang itu,dia sedang melayani tamu yang baru datang dari australia,jesica melayani nya dengan ramah

"jes..dengar-dengar pimpinan baru akan memilih kandidat untuk posisi manager yang baru" ujar salah seorang teman kerjanya

"benarkah? manager baru?"

"iya,manager bagian perencanaan hotel rencana akan di ganti,jes bukan kah ini cocok dengan posisi mu di hotel lama dulu,kau adalah staf yang mengurus bagian perencanaan hotel jika ada event tertentu dan pembangunan lokasi hotel baru iyakan"

"iya sebelum aku kerja disini,itu adalah posisi ku dulu"

"sayang sekali,disini mereka tidak memasukan dirimu ke bagian itu,bukan kah harusnya dengan pengalaman kerja lima tahun mu itu kau layak setidaknya berada di departemen itu" jesica hanya tersenyum ke arah rekan kerjanya

"mungkin mereka ada pertimbangan lain"

"aku tidak mengerti menager yang lama itu memang sedikit tidak beres,dia memilih pegawai hanya dari gaya dan penampilan bukan dari performa kerjanya bagus jika pimpinan yang baru menganti posisinya"

"kau sudah melihat langsung pimpinan baru?" tanya jesica ke arah teman nya itu

"belum,hanya ketika dia lewat di depan kita tadi tapi itu juga tidak terlalu terlihat jelas aku dengar dia pria yang sangat tampan dan berkarisma,kita akan melihatnya nanti sore saat acara grand opening di buka"

"tidak jadi jam satu ini?"

"tentu saja tidak,itu tadi kita hanya menyambut kedatangan nya,dengar-dengar pimpinan baru ini sangat disiplin dan sangat galak,aku pernah dengar cerita bagaimana dia bekerja selama lima tahun di prancis"

"prancis??"

"iya dia pernah menempati posisi kepala management di prancis sebelum pindah kemari,katanya si disana untuk melatih bakatnya sebelum dia memimpin perusahaan di new york ini"

jesica terdiam saja mendengar penuturan teman kerjanya itu

"jes katanya semua staf harus hadir dalam grand opening ini jadi kau juga harus hadir disana"

"begitu kah?"

"iya,ada apa?"

"tidak,hanya saja aku sebenarnya ingin cepat pulang hari ini tapi baiklah jika begitu aturan nya kita bisa bagaimana lagi"

"betul..semangat jes"

"hmm" jesica hanya tersenyum ke arah yuki yang merupakan rekan kerjanya tersebut,dia mengambil ponselnya dan menelpon merly suara ceria wanita itu terdengar di seberang telpon

"hallo jes..kebetulan sekali kau menelpon aku sudah sampai di new york"

"merly,aku tidak bisa menjemput mu masih ada acara pukul lima sore ini"

"baiklah,tak masalah aku akan menunggu mu dirumah mu saja"

"baiklah kau ambil kuncinya ke hotel"

"oke..see you"

jesica menutup telpon nya dan kembali fokus bekerja,sementara itu di ruangan pemimpinan pemilik hotel empat pria sedang duduk dan berdiskusi dengan santai

"ken aku pikir hotel kakekmu ini memang luar biasa" ujar refan yang duduk di sofa mengamati ke sekeliling ruangan

"benar,ketimbang hotel di prancis ini lebih berkelas,kami senang akhirnya kau kemabali jadi aku tidak perlu mempertaruhkan jet pribadi ku untuk mengujungimu setiap musim panas" ujar petters membuat elo dan refan tertawa

"itu kan salahmu selalu kalaj taruhan" ujar refan kembali ke arah petters

"sial,kalian memasang taruhan yang mahal jika itu tentang ken" ujar petters lagi merungut kesal

"aku dengar pesta penyambutan mu jam lima sore ini" ujar elo ke arah ken yang masih fokus kepada berkas di depan nya,dia masih mempelajari para anggota staf managament hotel kakeknya itu

"hmm kalian datang lah"

"tentu saja,kami tidak akan menolak jika itu adalah pesta,pasti akan banyak wanita cantik disana" ujar petters bersemangat

"kalian tidak kembali ke kantor?" tanya ken ke arah para sahabatnya itu

"ayolah ken kau baru saja kembali ke new york apa kau akan mulai bekerja,kami khusus datang mengantarmu hari ini" ujar refan ke arah ken

"bersantai lah sedikit" timpal elo dan petters

"aku masih harus mempelajari tentang management hotel ini,kita bertemu lagi nanti saat pesta"

"hah dasar gila kerja,kau sepertinya benar-benar harus punya kekasih,eh ngomong-ngomong aku dengar stella akan kembali minggu ini ke new york" ujar refan tanpa sadar,elo dan petters langsung melirik tajam ke arah refan memberi kode

ken hanya diam mendengar penuturan refan,refan menjadi tidak enak hati karena kecoplosan bicara

"hmm aku pikir kami akan pergi sekarang aku baru ingat jika aku punya janji dengan klien siang ini" ujar refan cepat sembari melihat ke arah elo dan petters meminta bantuan

"benar kami juga akan kembali,kau lanjutkan pekerjaan mu kita akan bertemu di pesta nanti" ujar petters lagi

"ken,kami pulang dulu,sampai jumpa" ucap elo,ken hanya mengangguk dalam diam dan ketiga sahabatnya itu pun keluar dari ruangan ken

mereka bertiga memasuki lift saat di dalam lift petters memukul pelan kepala refan

"dasar idiot bodoh,kenapa kau malah memberitahunya"

"benar,kita sudah sepakat untuk tidak membicarakan stella di depan ken kemarin"

"maaf..maaf aku benar-benar lupa lagian ini sudah supuluh tahun masa iya ken belum melupakan masalah dengan stella"

"refan,ken itu tidak seperti kita yang dengan mudah melupakan wanita yang melekat di hatinya terlebih lagi mereka sudah tunangan"

"benar,ken itu sulit di tebak hatinya" ujar elo menerawang sifat ken

"jadi bagaimana ini?" tanya refan bingung ke arah kedua sahabatnya itu

"kita biarkan saja anggap saja kita tidak tahu,nanti di pesta jangan lagi ungkit nama wanita itu" ujar elo kemudian

"tapi aku penasaran kenapa stella kembali setelah sepuluh tahun?"

"entah lah tapi aku pikir ini pasti ada kaitan nya dengan kembalinya ken ke new york"

"benar,lima tahun lalu ken pindah ke prancis sebelumnya dia menetap di atlanta karena menghindari stella di new york kemudian pindah ke prancis lantas sekarang karena ini adalah wasiat kakeknya mau tidak mau ken harus kembali ie new york" ujar petters mengingat kembali dimana saja ken tinggal selama ini

"benar,ini pasti bukan keputusan mudah untuknya" ujar elo lagi,lift pun terbuka mereka bertiga keluar dari lift dan berjalan menuju loby

sementara itu,jesica sedang bertemu dengan merly di depan loby untuk memberikan kunci rumahnya

"ini kuncinya" merly yang datang dengan rok mini dan sepatu bootsnya itu mengambil kunci rumah jesica dengan senang

"aku tunggu kau di rumah cepat lah pulang"

"iya,jangan keluyuran kemana pun sebelum aku pulang"

"oke boss"

saat merly dan jesica sedang mengobrol,petters,elo dan refan keluar dari loby,mata refan langsung terpaku melihat sosok merly yang masih dia ingat secara samar

"petters coba kemari sebentar"

"ada apa?"

"cepat kemari..!!" petters pun mendekat ke arah mobil milik refan dan berdiri di samping nya dengan bingung

"ada apa"

"bukan kah itu seperti gadis yang pernah kau bawa tidur lima tahun lalu di atlanta" petters dengan cepat menoleh ke arah refan menujukkan tangannya,benar saja mata nya langsung melotot tidak percaya

"benar itu,merly"

"merly? jadi itu nama wanita itu"

"ya,woah tidak menyangka dia masih sama seksinya seperti lima tahun lalu,kau tau dia wanita pertama yang aku kencani paling mengesankan"

"benarkah? kenapa?"

"jika kebanyakan wanita jika sudah tidur dengan ku akan terus menghubungiku dan malah meminta di jadikan kekasih tapi kau tau merly malah sebaliknya dia bilang jika ingin jadi kekasihnya paling lama sebulan,tapi jika hanya ingin kencan maka setelah malam kami bersama tidak ada kontak lagi"

"serius? dia bicara begitu"

"iya,luar biasa bukan" elo yang sudah ingin masuk ke mobilnya menatap penasaran ke arah petters dan refan dia pun menghampirinya

"apa yang sedang kalian lihat" ujar elo mengikuti arah pandangan petters dan refan

"tidak,kami hanya baru saja bertemu wanita yang pernah petters kencani saat acara tahun baru di atlanta dulu,kau ingat kan taruhan kita kepada ken dulu"

"ya aku ingat"

"itu adalah gadis yang menjadi teman wanita saat berdansa dengan ken dulu"

"benarkah?dimana dia?"

"itu disana sedang bicara dengan seorang wanita yang sepertinya merupakan staf hotel ini"

elo langsung melihat ke arah kedua wanita yang masih mengobrol dengan akrab sepertinya,elo sedikti mengernyit ketika melihat sosok jesica,postur tubuh itu terlihat tidak asing

"tunggu dulu untuk apa dia kemari dan mengobrol dengan staf hotel?" tanya elo ke arah petters dan refan

"mungkin saja mereka teman atau dia ingin menginap disini"

"pilihan pertama lebih tepat,sepertinya mereka teman karena mengobrol dengan akrab" ujar refan lagi

"benar,eh tunggu dulu,kenapa aku merasa tidak asing dengan wanita yang mengobrol dengan nya ya" ujar petters mencoba melihat seksama ke arah jesica

"tepat..mereka teman dan wanita Itu adalah.." belum sempat elo menuntaskan ucapan nya petters sudah dulu membuka suara

"wanita yang kita pasang kan dengan ken malam itu,refan itu wanita itu"

"apa...!!! kau serius..??" refan tampak sedikit terkejut dan menatap ke arah jesica

"ya aku ingat postur tubuh mereka sama,meski dia memakai topeng malam itu,tapi aku ingat saat mempobong nya ke kamar bersama merly" ujar petters lagi

"wuah luar biasa,ken baru saja kembali ke new york mulai bekerja di hotel ini dan wanita yang bersama nya lima tahun lalu juga disini,dan dia adalah staf hotel ini,apa ken tahu hal ini???" ujar refan tampak takjub

"aku pikir dia belum tahu,ini takdir yang sungguh kebetulan" ujar elo kembali

"benar..ken pasti terkejut jika tahu hal ini aku sungguh penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka saat di hotel dulu,wanita itu mabuk dan ken mengobatinya,tapi bagaimana pun mereka tidur sekamar malam itukan,apa kalian yakin ken tidak melakukan apa pun kepada wanita yang tidur disamping nya malam itu" ujar petters masih tidak terima kekalahan telak mereka lima tahun lalu

"aku yakin mereka tidak melakukan apa pun bagaimana pun ken bukan pria yang meniduri wanita sembarangan" ujar elo lagi

"benar juga si,tapi anehnya saat mereka berdansa aku seolah melihat ken begitu terpukau dengan wanita itu" ujar petters lagi

"sudah lah sebaiknya kita bicara kan lagi nanti denga ken sekarang ayo pergi" ujar elo berlalu pergi ke mobilnya yang disusul oleh petters dan juga refan

sementara itu merly dan jesica masih mengobrol tentang keadaan ibu jesica yang masih membutuhkan perawatan

"baiklah aku tunggu di rumah setelah itu nanti kita menjenguk ibumu" ujar merly ke arah jesica

"baiklah,hati-hati di jalan"

"bye"

"byee" jesica melambaikan tangan nya melihat merly yang sudah masuk ke dalam taxi dan berlalu pergi dari hotel

jesica kemudian masuk kembali ke dalam hotel dan kembali ke pekerjaan nya sementara itu kendra baru saja menyelesaikan pekerjaan nya mempelajari dokumen mengenai mangement hotelnya,hotel di tempat kendra datangi adalah pusat hotel dari berbagai cabang hotel yang keluarganya miliki,kendra berjalan ke arah pantri untuk membuat secangkir kopi kepalanya terasa sedikit pusing

setelah membuat secangkir kopi dia berjalan ke arah jendela di ruang kantornya,menatap lurus ke jalanan kota new york siang itu,kendra mengingat kembali sepuluh tahun telah berlalu sejak putusnya hubungan dirinya dengan stella dia selalu menghindari bertemu wanita itu,dan kini stella kembali ke new york,dia tidak tahu apakah dirinya siap jika nantinya akan bertemu kembali dengan stella,pintu kantor kendra kemudian di ketuk

"tok..tok.."

"masuk"

pintu pun dibuka seorang pria masuk ke dalam ruangan kendra,dan berjalan mendekat ke arah kendra

"tuan,sudah waktunya untuk kembali dan bersiap menghadiri acara grand opening"

"baik,siapkan mobil aku akan turun lima menit lagi"

"siap tuan" pria yang sedikit lebih muda yang merupakan sekretaris yang kendra bawa dari prancis tersebut pun pergi keluar dari kantor

kendra menyimpan kembali cangkir miliknya dan kemudian mengambil jas dan tas laptop miliknya,dia pun pergi keluar dari kantor dan menaiki lift yang khusus untuk president hotel,kendra menekan lift ke lantai paling bawah,sementara itu jesica sedang fokus melayani para tamu yang berdatangan,perawakan jesica yang cukup tinggi dan langsing membuatnya menjadi paling mencolok di tempat resepsionis

aksen bahasa dari banyak negara yang dia kuasai menambah kemudahan jesica dalam bekerja,selang beberapa menit kemudian lift yang kendra naiki telah turun ke lantai dasar dia keluar dari lift,seketika banyak pasang mata yang langsung terpaku di tempatnya ketika kendra lewat,bahkan para pengujung wanita disana sempat melihat ke arahnya,begitu juga dengan para staf hotel bahkan ada yang hampir menabrak pintu karena fokus melihat ke arahnya

jesica cukup bingung dan heran melihat tamu wanita yang sedang dia layani malah tidak fokus ke arahnya justru fokus melihat ke arah lift yang terbuka,jesica pun mengikuti arah pandangan wanita tersebut,untuk sesaat jesica tertegun melihat sesosok pria dengan postur tinggi menjulang dan garis rahang yang tegas berkulit eksotis keluar dari lift dengan expresi wajah datarnya yang berjalan tanpa melihat ke kiri kanan nya,hanya menatap lurus ke depan tapi apa yang paling membuat jesica tertegun adalah mata biru langit yang di miliki pria itu,seolah membuat jesica terhipnotis berhenti beberapa saat hanya terpaku melihat ke arahnya

kendra yang sedang berjalan,menyadari jika dirinya menjadi sorotan banyak orang tapi bukan hal itu yang menarik perhatian nya melainkan sesosok wanita yang sangat dia kenal sedang menatap ke arahnya dengan seksama dan tanpa berkedip sedikit pun seolah hal itu membuatnya merasakan pandangan lima tahun lalu dari mata hazel wanita itu,kakinya pun berhenti melangkah ketika berada di loby yang berseberangan dengan tempat dimana jesica berdiri,kendra berhenti seketika mata indah nya langsung bertemu dengan mata hazel yang bersinar terang menatap nya,kendra menatap jesica,tepat untuk kedua kalinya mata mereka saling memandang dari kejauhan

jesica benar-benar terpaku,ketika mata sebiru langit itu menatap dan memandang ke arahnya,seolah poros dunia berhenti berputar sejenak ketika mereka saling memandang,pandangan itu,sorot indah mata dingin itu,seolah membuat jesica teringat kembali dengan pesta topeng lima tahun lalu,pesta yang tidak ingin dia ingat seumur hidupnya lagi,tapi hari ini dia benar-benar seperti melihat kembali sosok pria yang menemani nya berdansa malam itu,pria bertopeng dengan mata biru langitnya,kendra kemudian mengalihkan pandangan nya ke depan lagi dan kemudian berlalu pergi berjalan menuju mobilnya yang telah menunggu di depan loby

jesica tersadar dari pandangan nya ketika tamu dari bolivia itu melambaikan tangan nya di depan wajah jesica

"hello miss" ujar sang tamu melambai-lambai kan tangan nya jesica kemudian tersadar dari lamunan nya dan kemudian sadar ke kenyataan

"iya,sorry this is your room card thank you for coming our hotel,enjoy your time" ujar jesica ke arah tamu dan tersenyum

tamu tersebut pun menerima kunci kamar dari jesica dan berlalu pergi,jesica kemudian teringat akan pandangan mata dari pria yang baru saja melewati loby mereka tadi,karena penasaran akhirnya jesica bertanya kepada rekan kerjanya yang bersama dirinya di tempat resepsionis

"susan,apakah tahu siapa pria yang baru saja keluar dari lift tadi"

"pria tampan tadi?" ujar susan bersemangat ke arah jesica

"iya,kau mengenalnya"

"ya tuhan jesica,tentu saja aku kenal,kau benar-benar tidak mengenalinya?"

"tidak,tapi aku pikir mata dia mengingatkan ku kepada seseorang yang pernah aku temui"

"ampun deh jes,kau cuma fokus ke matanya apa kau tidak melihat wajah tampan nya itu,tidak lebih tepatnya wajah tampan pimpinan kita"

"pimpinan? maksudmu dia kah direktur baru itu?"

"ya,dia orang nya kita baru saja menyambutnya beberapa jam lalu tapi kau malah tidak tahu jika dia orang nya ya tuhan jesica" jesica hanya tersenyum canggung

"he aku tidak terlalu fokus melihat wajahnya"

"pantas saja,tapi apa kau benar-benar pernah bertemu boss sebelum dia ke hotel ini"

"tidak,aku pikir aku salah orang,baiklah aku ingin ke toilet sebentar"

"hmm jangan lupa,sebentar lagi grand opening akan dimulai kita akan ke aula sebentar lagi"

"okee"

jesica berjalan ke kamar mandi dan duduk di dalam bilik toilet berpikir sejenak tentang pria yang menatap nya beberapa jam lalu,jesica meremas kan tangan nya seolah berusaha mengingat postut tubuh dan mata pria yang bersama dengan dirinya lima tahun lalu

"tidak,tidak mungkin dia adalah pria itu,ya ini pasti hanya kebetulan" ujar jesica gusar di walking closet

"tapi kenapa aku sangat tidak asing dengan mata itu,tidak ini pasti hanya kebetulan tidak mungkin aku bertemu dengan nya,lagian dia juga pasti sudah melupakan diriku,ya benar"

ujar jesica mencoba menolak kenyataan yang baru saja dia temui,jesica kemudian keluar dari kamar toilet dan membasuh wajahnya di wastapel,melihat pantulan dirinya di cermin,jesica jadi memutar ulang memorinya akan kejadian lima tahun lalu

flashback on

lima tahun lalu setelah kejadian di pesta topeng,paginya dia mendapati dirinya tertidur di sebuah kamar suite hotel tempat dimana pesta topeng diadakan malam itu,jesica panik ketika menyadari dirinya justru terbangun di sebuah kamar hotel dan bukan di kamarnya,dia melihat kesekeliling kamar yang tampak kosong,hanya saja apa yang paling membuatnya panik adalah kimono mandi yang masih melekat di tubuhnya

jesica mencoba mengingat apa yang terjadi di hotel malam itu namun pikiran nya tidak bisa mengingat apa pun,otaknya hanya mengingat ketika dirinya mulai merasa pusing dan terduduk di sofa ketika selesai melihat acara kembang api bersama merly,setelahnya jesica tidak mengingat apa pun yang terjadi lagi malam itu

jesica bangun pagi itu dengan panik dan mengambil barang-barang nya yang sudah di letak kan rapi di meja dekat ranjang begitu juga dengan gaun miliknya yang di lipat rapi tersimpan di atas meja,ada sebuah kertas kecil yang berada di atas gaun nya dan tertulis sebuah pesan singkat disana

"berhati-hatilah dengan alkohol nona,kau bisa jadi sangat liar"

jesica membaca potongan pesan itu dan kemudian mematung di tempatnya,pikiran nya jadi kemana-mana memikirkan apa yang telah dia perbuat malam itu dia sangat yakin jika semalam dia pasti bersama seseorang di dalam kamar hotel itu dan dia pasti seorang pria,namun jesica tidak bisa mengingat apa pun dan dia merasa prustasi,dia kemudian juga melihat sebotol obat penenang untuk mabuk dan juga demam,seketika alisnya mengernyit dan berpikir apakah pria yang bersama nya semalam menenangkan nya dengan obat itu dan mengobatinya,tapi dia masih tidak bisa terima bagaimana pun setelah dia sekamar dengan pria itu berbagi kamar semalaman,meski mungkin tidak melakukan apa pun pria itu tidak adil meninggalkan nya begitu saja tanpa memberitahu dirinya siapa dan hanya meninggalkan sepucuk kertas kecil dengan pesan yang ambigu membuat dirinya menerka-nerka apa yang telah terjadi

jesica sangat kesal dan merasa di curangi,dia pun kemudian pergi dari hotel setelah berganti pakaian,dia bertekad mencari tahu siapa orang yang bersama nya semalam di hotel,dia pulang ke apartemen nya dan mencari merly pagi itu dengan emosi di puncak kepalnya,dia sangat yakin jika merly lah dalang dari semua kejadian yang dia alami di hotel malam itu,jesica sampai di apartemen nya dengan tergesa-gesa membuka pintu apartemen,merly sedang sarapan saat itu ketika jesica sampai di apartemen dengan muka bantalnya yang memerah merly menyadari penampilan jesica yang berantakan dan ingin tertawa namun hal itu di tahan nya ketika melihat raut jesica yang sepertinya sebentar lagi akan memuntah kan lahar panas

benar saja,jesica melempar dompet dan syal ke arah merly dan mengamuk dengan merly pagi itu,menanyakan mengapa dia meninggalkan dirinya di hotel terkutuk itu,merly akhirnya menjelaskan kepada jesica apa yang terjadi malam itu,benar saja tebakan jesica jika dirinya memang bersama seorang pria di kamar hotel malam itu,dan pria itu justru teman berdansa nya di pesta topeng malam itu,meski merly berdalih hanya ingin memberikan kesempatan kepada jesica untuk menikmati hadiah yang dia menangkan dari pesta topeng itu,namun jesica tetap marah kepada merly dan tidak terima karena meninggalkan dirinya yang mabuk di sebuah kamar hotel bersama seorang pria yang tidak dia kenal,jesica tidak ingin menceritakan kepada merly apa yang terjadi hotel selain karena dirinya tidak ingat apa pun yang terjadi,jesica marah kepada merly karena bagaimana pun dia belum pernah tidur sekamar dengan seorang pria tapi pengalaman pertamanya malah seburuk itu di tingal sendirian di kamar hotel tanpa tahu apa yang terjadi dan bersama siapa pria yang bagaimana dan akhirnya jesica mendiamkan merly selama seminggu,semua berakhir ketika kecelakaan yang menimpa ayah jesica barulah merly dan dirinya berbaikan,sejak kejadian itu merly tidak pernah lagi menjodohkan jesica dan membawanya ke pesta mana pun lagi hingga dia tinggal di new york saat ini

kembali ke masa sekarang

jesica selesai membasuh wajahnya dan berjalan keluar kamar mandi,dia meyakin kan dirinya bahwa pria yang di lihat di loby hotel tadi bukan lah pria yang bersama dirinya lima tahun lalu di kamar hotel,tidak mungkin seorang direktur dan pimpinan seperti dia bersama dirinya dan meninggalkan nya seperti tidak terjadi apa pun dengan mereka saat itu

jesica berlalu dari kamar mandi dan berjalan ke arah aula dimana acara grand opening hotel akan segera di mulai,di aula sudah banyak para tamu yang hadir disana,pars staf hotel juga sudah berkumpul disana untuk menyaksikan perkenalan secara resemi direktur utama yang baru di hotel

mereka

jesica berdiri bersama jajaran para staf disana dan para tamu undangan yang berada di ruangan khusus tamu

pembawa acara naik ke atas podium dan memulai acara pembukaan grand opening hotel dan memperkenalkan direktur baru pemilik hotel

"saya pesilahkan kepada tuan Kendra Thomas Wilson untuk naik ke podium" ujar sang pembawa acara,kendra naik ke podium dan lampu sorot langsung menyorotinya

jesica berdiri di samping podium,bersama para staf lain nya,mata jesica terpaku ke arah podium dimana kendra berada,lampu sorot yang menyinari kendra,seolah membawa jesica kepada tarian dansa yang dia lakukan lima tahun lalu bersama pria bertopeng tersebut,namun jesica mencoba menepis bayangan itu dan fokus dengan apa yang kendra sampaikan,suara kendra terdengar begitu berwibawa dalam pembawaan nya jesica sampai tertegun mendengar apa yang dia ucapkan dan sampaikan

"saya harap para manager dan staf hotel bisa bakerjasama dengan baik dalam memajukan hotel ini,dengan ini saya buka dengan resmi membuka aula baru hotel ini untuk penyambutan para tamu dalam acara di hotel kita,mari bersulang" ujar kendra menaik kan gelasnya ke udara,para tamu bersulang ke arah kendra dan bertepuk tangan,seulas senyuman terukir di wajah kendra yang biasanya tampak datar

mata kendra sempat melihat sekilas ke kiri podium dimana jesica berada, hampir saja matanya bertetapan kembali dengan mata hazel jesica namun kendra langsung mengalihkan pandangan nya ketika jesica menatap dirinya,kendra sudah melihat profil singkat jesica dan dia cukup terkesan dengan pengalaman kerja wanita itu dan bahasa yang dia kuasai,acara grand opening sudah selesai dan di lanjutkan dengan makan malam,para staf telah kembali ke tempat mereka dan jesica memutuskan kembali ke rumah karena merly sudah menunggunya disana

To be Continue..dont forget to vote thank you🌹