langit tampak cerah hari itu di kota new york,seperti yang telah di sepekati kendra dan jesica pergi ke lokasi proyek untuk meninjau pembangunan proyek mereka di new york utara,jesica sedang bersama kendra melihat pembangunan hotel yang hampir menjadi hotel dengan pembangunan gedung tertinggi,jesica menemani kendra berdiri di samping nya di bawah terik matahari yang cukup tinggi di langit new york siang itu,tidak seperti kebanyakan wanita yang mengeluh berdiri di bawah terik matahari siang,jesica justru menikmatinya dengan santai dan fokus dengan penjelasan tentang desain hotel yang sedang dibangun
kendra yang berdiri di dekat jesica cukup takjub melihat kegigihan jesica yang memang sangat fokus dalam bekerja dia tidak menyangka wanita yang pernah berdansa dengan dirinya itu lima tahun lalu adalah wanita yang tidak akan mengeluh meski matahari terasa sangat terik di badan,seulas senyuman kecil kendra terlintas sesaat di wajah tampan nya dan seketika menghilang ketika jesica berbicara dan menoleh ke arah kendra
"saya rasa ini desain yang cocok tuan,ini akan bisa menaik kan penjualan hotel kita dalam segi promosi tempat" ujar jesica ke arah kendra yang tersadar dari menatap nya beberapa saat dan menangapi pernyataan jesica dengan serius
"apa kau yakin? ini sudah sesuai dengan target yang kita tetapkan?"
"iya,aku pikir desain modern sudah terlalu banyak mendominasi perhotelan sekarang,tapi jika kita bisa menyuguhkan sesuatu yang berbeda ini akan menaik kan nilai jual yang tinggi dan berbeda dari harga pasar"
"baiklah,untuk sementara kita bisa diskusikan ini ke rapat besok,bawa desain nya dan kita akan telaah lebih dalam bagian-bagian mana yang akan di tambah dan di perbaiki"
"baik tuan,mr.redo tolong kirim kan file desain ini kepada saya nanti"
"baik nona jesica jika begitu saya permisi dulu tuan,nona"
arsitek yang menangani desain hotel itu pun pergi dari hadapan jesica dan kendra,mereka berdua terdiam cukup lama hingga jesica membuka suara kembali
"apa kita masih akan meninjau lokasi proyek tuan?"
tanya jesica ke arah kendra hati-hati,jesica sangat menghormati atasan nya dan dia selalu bisa menjaga jarak begitu juga dengan kendra,terlalu aneh rasanya jika bicara terlalu akrab
"kita kembali ke kantor untuk hari ini sudah cukup"
"baik tuan"
kendra berjalan mendahului jesica,mereka berjalan ke arah mobil,jesica pergi menaiki mobil kendra untuk sampai di proyek atas perintah kendra, jesica tidak bisa menolak,pria itu terlalu sangat mengintimidasi ketika memerintah jadi tidak ada pilihan jesica untuk menolaknya,mereka sampai di mobil dan jesica akan masuk dan duduk dibangku di dekat supir,hal itu tidak lepas dari perhatian kendra,dia pun berdiri di samping pintu dan menatap jesica
"duduk di belakang saja" jesica menatap bingung ke arah kendra
"maksud anda tuan?"
"duduk di belakang saja,ada yang ingin aku bahas terkait masalah proyek"
kendra kemudian membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil, untuk sesaat jesica tercengang dengan permintaan kendra namun mau tidak mau dia akhirnya pun duduk di jok belakang bersama kendra
jesica duduk di kursi di sebelah kendra,keadaan canggung sangat terasa bukan karena jesica takut dan tidak nyaman berada di dekat kendra namun lebih kepada gugup dan jantung nya yang terus berdetak tidak karuan,aura maskulin yang kendra pancarkan dan suasana hening yang tercipta membuat jesica gelisah di tempatnya namun dia bisa menangani nya dengan baik dengan hanya duduk diam dan menatap ke luar jendela dan terus mengutuk kendra yang sedari tadi hanya diam tidak bicara
"katanya mau bicara proyek kenapa malah diam"
jesica bicara dalam hatinya dan melirik sekilas ke kendra
"untuk dinner nanti malam aku akan menjemputmu"
"hah..!!"
jsica melonggo bingung menatap kendra dan kendra menoleh ke arahnya,ekspresi kaget jesica benar-benar membuat kendra ingin tertawa namun dia menahan nya sekuat mungkin
"ada yang salah dengan wajahku?" tanya kendra menyadarkan jesica yang melonggo menatapnya, seketika jesica tersadar dan membuang wajah nya yang memerah
"tidak tuan,saya hanya terkejut,anda tidak perlu menjemput saya kita bertemu di restoran saja"
"kau yakin?"
"iya tuan,saya sudah punya mobil yang diberikan perusahaan jadi kita bertemu di restoran saja anda bisa mengirim alamatnya kepada saya"
"oke,baiklah"
jesica menghela nafas lega karena kendra mendengar kan keinginan nya,sudah cukup dirinya berada di dekat kendra satu hari ini,membuat jesica hampir tidak bisa fokus belum lagi keinginan aneh kendra yang mengantarnya kemarin dan hari ini menyuruhnya duduk di dekat dirinya di dalam satu mobil,jika pegawai di kantornya tahu itu akan bisa menimbulkan gosip dan jesica tidak ingin itu terjadi
"nanti turunkan saja saya di sebuah restoran saya akan makan siang terlebih dahulu dan akan kembali ke kantor dengan taxi"
"baik,kita menuju restoran"
kendra menyetujui permintaan jesica, beruntung dia tidak memaksa untuk turun bersama hingga ke kantor jika itu terjadi jesica harus menyembunyikan dirinya dengan baik dari para rekan kantor
"baik tuan" jawab sang supir kepada kendra
mobil pun berjalan menembus jalanan dan menuju ke sebuah restoran mewah di tepi kota new york,hanya butuh waktu satu jam untuk sampai di restoran dan mobil kendra sudah sampai disana,mobil kendra berhenti di sebuah restoran yang cukup mewah yang di penuhi dengan pengujung kelas atas jesica teperangah ketika kendra menurunkan dirinya di restoran mahal
"hmm tuan, bisa kah anda turunkan saja saya di sebuah kedai makan siang atau di restoran biasa,restoran ini terlalu mewah dan mahal"
jesica tersenyum tidak nyaman ke arah kendra,kendra menatapanya sekilas
"kita maka bersama disini,aku yang urus jadi turunlah"
kendra membuka pintu dan berlalu keluar,jesica lagi-lagi melonggo dibuat oleh kendra yang sedari tadi selalu membuatnya terkejut
"makan bersama? ada apa dengan orang ini!!"
jesica prustasi sendiri menghadapi kelakuan kendra yang tia-tiba menjadi sangat baik dan pengertian dia pu keluar dari mobil menyusul kendra yang berdiri di depan pintu masuk
"jangan khawatir ini tidak akan di masukan ke dalam tagihan gaji mu,aku yang bayar"
"tapi ini benar-benar tidak perlu tuan,saya akan makan di restoran biasa saja" jesica mencoba menolak kendra lagi namun kendra selalu tidak menerima penolakan
"aku hanya ingin makan siang jadi sekalian saja setelah ini kau bisa pulang pakai taxi"
ucap kendra datar dan masuk ke restoran,pelayan restoran langsung menyambutnya dan jesica, pada akhirnya jesica hanya bisa menarik napas pasrah dan mengikuti langkah kendra menuju ruang makan vip di restoran tersebut
kendra dan jesica duduk di sebuah ruang makan yang di pesan khusus untuk pelangan vip,kendra membaca menu makanan begitu juga dengan jesica,jesica membelalakkan matanya setiap kali melihat menu yang tertera disana dengan harga yang fantastis
"psst tuan" panggil jesica dari balik buku menu yang menutup wajahnya,kendra menoleh ka arah jesica
"ada apa?"
"sepertinya saya tidak bisa makan makanan disini"
"kenapa? apa makanan nya kurang memuaskan?"
"bukan,bukan itu,hanya saja ini terlalu mahal saya takut memakan nya" kendra menghela nafas dan menatap ke arah jesica
"memang kau akan memakan emas sehingga kau takut memakan nya?makan dan nikmati saja aku yang akan bayar" jesica terdiam mendengar penuturan dan perintah kendra
"saya hanya tidak terbiasa memakan makanan mahal"
"mulai sekarang kau harus membiasakan nya,kau adalah manager hotel kita,jika kau tidak bisa menghadapi memakan makanan mahal seperti ini,bagaimana kau akan melakukan pertemuan dengan para kolega"
kendra menatap dingin ke arah jesica membuat jesica terpaku dan terdiam di tempatnya
"baik tuan saya mengerti,maafkan saya,saya akan memesan makanan nya"
jesica kemudian memesan makanan yang ada di daftar, kendra hanya menatapnya lurus dan fokus kembali kepada pesanan mereka
pesanan makanan telah di pesan,jesica duduk kaku di tempatnya dan melirik sekilas ke arah kendra yang tampak sibuk dengan ponselnya,kendra benar-benar bisa membuat orang yang bersamanya mati kutu,tidak heran jika dia mampu menghadapi para investor untuk hotel mereka dan para kolega bisnis dari berbagai belahan dunia
sifatnya yang dingin dan pemerintah sulit untuk di lawan,sepatah kata yang dia keluarkan seperti sebuah perintah raja yang harus di turuti,belum lagi aura maskulinnya yang begitu mengintimadasi dari dirinya
"untuk nanti malam gunakan gaun karena aku akan mengajak mu ke restoran di sebuah kapal pesiar"
"hah..kapal pesiar? apa ada acara disana?"
"tidak,hanya kita berdua" jesica melonggo dan menatap ke arah kendra
"berdua? makan di kapal pesiar?"
"iya,kenapa? apa kau akan menolaknya juga?"
kndra menatap lurus ke arah jesica,jesica gelagapan dan membuang wajah malunya
"tidak,aku hanya bertanya"
"gunakan pakaian terbaik mu,sekarang mari makan"
makanan telah datang,kendra mulai makan dan menikmati makanan nya yang di ikuti jesica,mereka makan dalam diam,suasana canggung cukup terasa,jesica masih memikirkan apa yang ingin kendra lakukan kepadanya sampai harus membawa nya makan malam berdua di kapal pesiar,makanan yang kendra pesan sungguh memang luar biasa,jesica hampir tidak berani memakan hidangan di depan nya jika mengingat harga dari makanan itu
namun dia akhirnya memakan nya juga,jesica hampir berteriak histeris karena makanan itu terasa begitu lezat,namun jesica menahan dirinya dan memakan makanan dalam diam namun diam-diam dia tersenyum,hal itu tidak luput dari perhatian kendra dan kendra hanya menatapnya sesaat dan kembali memakan makanan nya
****
kendra dan jesica berpisah di depan restoran setelah makan siang mereka selesai
"jangan sampai terlambat nanti malam"
"baik tuan"
kendra menaiki mobilnya dan berlalu pergi,jesica menarik nafas lega karena kendra yang telah pergi menjauh dari dirinya, kini dia sedang mencari taxi untuk kembali ke kantornya,sebuah taxi berhenti di depan restoran ketika jesica menyetop nya,jesica pun berlalu kembali ke kantornya
dalam perjalanan,jesica berpikir apa alasan kendra membawanya makan malam bersama,dia bingung harus berpakaian bagaimana, pada akhirnya dia menelpon ahli stylistnya, merly, jesica akan bertanya kepada merly, dia pun mengambil ponselnya dan menelpon yang tak lama tersambung ke telpon merly
"hallo jes,ada apa?"
"hmm merly,aku ingin bertanya kepadamu"
"tentang apa?"
"jika pergi makan malam harus menggunakan gaun yang seperti apa?"
hening sesaat,tidak ada suara dari merly
"merly..hallo kau masih disana??"
"ya tuhan,jesica apa ini benaran kau yang bertanya?"
teriak merly histeris dari seberang telpon,jesica mengernyitkan kening nya dan menjauhkn ponsel dari telinga nya karena suara histeris merly
"memang nya siapa lagi,tentu saja aku" dengus jesica malas
"kau akan kencan dengan seorang pria?? omg akhirnya tuhan,siapa pria itu"
"kencan apa,aku hanya pergi makan malam perusahaan" jesica mencoba menutupinya, tapi memang tidak salah dia kan memang makan bersama bossnya
"kau yakin? lalu kenapa kau sampai kebingungan harus menggunakan pakaian apa untuk pergi"
"aku belum pernah makan malam perusahaan jadi, aku tidak tahu harus menggunakan pakaian apa"
"jika memang makan malam nya formal gunakan saja pakaian yang formal,tapi jika memang pesta atau makan bersama diluar lebih baik kau gunakan gaun yang sedikit formal tapi anggun"
"begitukah?"
"iya, tapi jika kau suka model seksi boleh juga haha"
"sialan kau,baiklah akan aku pikirkan terima kasih saran nya ratu pesta,byee"
jesica mematikan ponselnya,memang tidak salah dia mempunyai sahabat seperti merly yang gila akan fashion dan pesta
taxi jesica sampai di kantornya,dia pun keluar dari taxi menuju ke kantornya,menaiki lift untuk sampai ke lantai atas kantornya,jesica mencoba memikirkan pakaian yang akan dia kenakan untuk makan nanti malam, tepat ketika pintu lift terbuka, jesica pun keluar dari lift dan jesica bertemu dengan sekretaris kendra
"nona jesica" jesica menoleh ke asal suara di belakang nya
"tuan gilbert,ada perlu apa?"
"tuan meminta saya memberikan ini kepada anda" jesica menaik kan alisnya heran melihat kotak berwarna ungu yang ada di tangan gilbert
"apa ini?"
"tuan berpesan nona harus memakai nya nanti malam"
"tapi saya tidak bisa menerima nya"
"jika anda menolaknya anda bisa membuang nya ke tempat sampah,itu pesan tuan"
"apa..!!"
"ya nona,jika begitu saya permisi dulu"
jesica melonggo di tempatnya, begitu mudahnya pria itu membuang barang seenak nya,tidak kah dia tahu ada orang yang rela membeli beberapa hadiah sampai harus merongok koceknya dulu, jesica menghela nafas menghadapi kendra yang gila dia pun akhirnya membawa kotak bewarna ungu ke ruangan nya
"selamat siang manager" sapa para staf ke arah jesica ramah
"siang"
"nona dapat hadiah ya?"
"hah bukan,ini hanya pemberian teman"
"wuah nona jesica sepertinya punya pacar"
"benarkah? wuah sayang sekali, patah hati kita"
"eh bicara soal pacar,dengar-dengar presedir kita punya kekasih"
langkah jesica terhnti di depan pintu mendengar karyawannya yang kini berkumpul untuk bergosip
"benarkah? siapa kekasihnya? kau serius?"
"aku dengar dari staf personalia, presedir kita pernah tunangan sebelumnya,gosip ini sempat menghebohkan tapi setelah beberapa tahun berlalu beritanya menghilang"
"benarkah? wuah tidak mengherankan si jika dia memang punya kekasih atau tunangan dia pria yang sempurna"
"benar,tapi katanya hubungan itu sekarang sudah putus dan presedir sedang mencari seorang wanita untuk menjadi pedamping nya sekarang"
"degg.." jantung jesica serasa ingin berhentin sesaat mendengar hal itu
"mencari pedamping?? apa maksudnya adalah istri?"
"iya,wuah, wanita beruntung mana yang akan menjadi istrinya nanti"
"ini pasti akan seru jika seluruh staf tahu wanita terpilih itu"
tidak ingin mendengarkan lagi obrolan para stafnya jesica melangkah masuk ke dalam ruangan,dia meletak kan kotak ungu itu di meja kerja nya dan berjalan dengan gusar di tempatnya, dia melirik kotak di depan nya dan membukanya
jesica menarik bungkusan yang menutup kotak dan sebuah gaun berwarna kuning keemasan terbungkus disana,jesica membuka gaun panjang berlengan bahu rendah itu,gaun kuning keemasan itu mengingatkan dirinya akan gaun yang pernah merly pinjamkan kepada dirinya lima tahun lalu,namun jesica mencoba menepis kesamaan itu
"mengapa dia sampai memberikan gaun segala?" pikir jesica heran ke arah gaun di tangan nya
"apa jangan-jangan dia ingin meminta ku menjadi istrinya, ya tuhan tidak mungkin"
jesica kalut di tempatnya dan memasuk kan kembali gaun itu ke dalam kotak
"aku harus mengembalikan gaun ini,tapi.." jesica ragu dan menatap kembali gaun kuning keemasan itu
"jika aku menolak nya dia menyuruh membuang nya ke tempat sampah,tapi gaun seindah ini pasti harganya mahal"
jesica dilema sendiri memikirkan ulah aneh kendra hari itu,kepalanya pusing oleh sikap baik pria itu yang membuatnya gelisah
"sudah lah, aku akan tahu apa yang dia mau dari ku ketika aku pergi nanti malam,jadi aku akan menerima gaun ini"
putus jesica kemudian menyimpan kotak ungun itu di samping meja kerjanya,dia membuka laptopnya dan mulai fokus kembali ke pekerjaan nya
di sisi lain kendra sedang memeriksa dokumen bersama gilbert dan menandatagani nya
"bagaimana dengan hadiah yang aku kirimkan? apa dia menerimanya?"
"saya sudah menyampaikan pesan anda,nona jesica membawa kotak itu ke kantornya"
"bagus,persiapkan semua sesuai rencana yang aku minta"
"baik tuan,tapi apa tuan yakin ini akan berhasil?"
"aku punya kartu as dirinya jadi semua akan berjalan lancar"
"baik tuan"
kendra menyeringai menatap keluar jendela,pertemuan dengan jesica benar-benar memberikan dirinya jalan keluar,tidak meyangka dirinya akan bertemu kembali dengan wanita itu
****
Malam menjelang,jesica sedang bersiap di apartemen nya yang kecil tersebut dia sudah meminta adiknya menjaga ibunya malam itu juga,karena dia tidak bisa ke rumah sakit malam itu untuk menginap disana,jesica memakai gaun pemberian kendra yang tidak disangka sangat pas di tubuhnya
"bagaimana dia tahu ukuran ku ya?"
jesica bingung dan menatap tampilan dirinya di cermin,gaun setengah lutut itu membuat jesica tanpa cantik dia juga memoles wajahnya dengan riasan natural,seperti permintaan nya kepada kendra jesica akan mengendarai mobil sendiri ke tempat lokasi pertemuan mereka
jesica cukup gugup malam itu,entah kenapa dia merasa malam itu akan menjadi malam yang cukup panjang untuk di lewati, ini kali pertamanya dia makan malam bersama seorang pria berdua dan disebuah kapal pesiar jika merly tahu akan hal ini dia pasti akan menjadi wanita yang paling heboh,jesica menarik nafas dalam menenangkan dirinya
"tenang jesica,ini hanya makan malam biasa bukan sesuatu yang spesial,ya kau harus tenang" jesica bergumam kepada dirinya sendiri,dia pun mengambil mantel nya dan berlalu pergi dari apartemen nya yang kecil
jesica menuruni anak tangga dan sampai di bawah di mana mobil yang kini di pakainya berada di parkiran halaman komplek aprtemen, jesica masuk dan kemudian menyalakan mobilnya dan mulai melaju meninggalkan area pemukiman dan menuju jalanan kota new york di malam hari
jesica megendarai mobilnya menuju ke arah barat dimana pelabuhan malam kota new york berada,pelabuhan yang merupakan persingahan beberapa kapal pesiar mewah,lagi-lagi jesica harus menghadapi kemewahan yang tidak biasa dia rasakan,tapi demi tahu apa yang kendra ingin kan dari dirinya jesica terpaksa melakukan semuanya
mobil jesica sampai di palabuhan, disana gilbert telah menunggu kedatangan nya,jesica memarkirkan mobilnya dan berjalan ke arah gilbert
"gilbert,apa kendra sudah sampai?"
"nona jesica, tuan sudah berada di kapal, silahkan naik kapal"
jesica mengikuti langkah gilbert berjalan ke arah sebuah yacht mewah bernuansa modern,jesica tercengang ketika kakinya mulai menaiki dek kapal pesiar tersebut
"nona silahkan naik ke dek kapal paling atas tuan sudah menunggu anda disana"
"baik" jesica berjalan menyusuri keindahan kapal itu dan berjalan menaiki anak tangga kapal untuk sampai di dek kapal teratas
hamparan laut malam langsung menyambut jesica ketika kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan,jesica terperangah sesaat melihat pemandangan indah kota new york malam hari dari dek kapal sampai suara seorang pelayan menyadarkan jesica
"nona,silahkan kemari" sapa pelayan yang membuat jesica menoleh, jesica mengikuti langkah kaki pelayan itu dan sampai kepada orang yang dituju
kendra sendang berdiri menggunakan setelan tuxedo putih, berdiri sembari memegang segelas wine dan menatap hamparan laut di depan nya
.
"tuan,nona jesica telah tiba"
kendra membalikan kan badan nya dan menatap ke arah jesica, jesica berdiri mematung di tempatnya saat melihat tampilan kendra yang begitu menawan malam itu, seolah terhipnotis oleh keindahan di depan nya jesica membalas tatapan kendra yang sedang melihatnya
jesica terlihat sangat cantik malam itu, seperti dugaan kendra dia memang selalu memukau menggenakan gaun kuning keemasan, persis seperti lima tahun lalu, jesica masih begitu cantik di matanya dan bahkan bertambah cantik
"duduk lah"
kendra menarik sebuah kursi untuk jesica dan jesica pun duduk di kursi yang kendra tarik untuk nya,kendra duduk di depan jesica dan kemudian menjentikkan jemarinya
para pelayan datang membawa hidangan yang telah disiapkan dan sebuah nampan lain yang ditutupi oleh kain berwarna putih ada sebuah mawar merah disana,seorang pria memainkan biola mengiringi makan malam indah itu
jesica gugup di tempatnya, tidak menyangka makan malam itu begitu indah dan romantis, dia melirik ke arah kendra yang tampak mulai memotong steak di piring nya, jesica pun mengambil garpu dan pisau kecil dimeja dan mulai memotong steak nya
"aku harap selera makanan kali ini tidak membuat takut"
"tidak,ini terlihat biasa namun rasanya sangat enak"
"nikmati lah,kita akan bicara setelah makan"
"kita akan membicarakan apa?"
"kau akan segera tahu,nikmati dulu makanan mu"
"baiklah"
jesica dan kendra menghabiskan hidangan makanan yang disajikan, jesica tidak menyangka jika kendra sudah mempersiapkan semuanya sebegitu detailnya, kini tiba saatnya bagi mereka untuk saling bicara ketika pelayan hanya datang membawa sebotol anggur di depan mereka
"jadi apa yang ingin kau bicarakan? aku pikir semua jamuan mu hari ini memilki arti yang dalam?"
tanya jesica yang kini mulai tidak menggunakan bahasa yang formal kepada kendra
kendra mengulas sebuah senyuman simpul dan memberikan sebuah map kepada jesica
"ternyata memang tidak salah kau menjadi menager,baca lah berkas itu"
jesica menatap kendra dan membuka map yang ada si di tangan nya sekarang,wajah jesica mendadak pucat,keningnya mengernyit dalam dan jesica menatap tidak percaya ke arah kendra
"apa maksudmu dengan ini semua? kau memata-mataiku?"
"hanya mencari tahu,untuk seorang wanita yang pernah menghabiskan malam bersama ku di sebuah hotel apa aku harus melupakan nya begitu saja ketika bertemu?"
"apa maksudmu?"
jesica menatap tajam ke arah kendra,kegelisahan tampak jelas di wajahnya,bagaimana kendra bisa mengatakan masalah bermalam di hotel
"aku cukup sedih kau tidak mengingat pria yang tidur di hotel atlanta lima tahun lalu nona jesica"
jesica mematung di tempatnya, penuturan kendra membuatnya sangat terkejut, bayangan akan dirinya yang baru terbangun di pagi hari di sebuah kamar hotel tanpa memakai sehelai pakaian saat itu terlintas begitu saja di pikran nya
"banjingan..!! jadi kau pria brengsek itu...!"
sungut jesica begitu emosi ke arah kendra, kendra tidak menyangka jika reaksi jesica akan semarah itu,kendra terdiam menerima reaksi yang jesica tunjukkan
"jika ya lalu kenapa?"
"kau...!! beraninya kau bicara sesantai itu setelah semua yang terjadi..!! dasar pria kurang ajar tidak bertanggung jawab..!!"
teriak jesica ke arah kendra yang sempat mengundang perhatian dari para pelayan disana,kendra menaikkan alisnya dan menatap jesica
"jika kau meminta aku bertangggung jawab, maka aku baru akan melakukan nya sekarang nona"
"apa maksudmu?"
kendra menyodorkan sebuah nampan yang tertutupi kain putih dan sebuah mawar merah, kendra membukan kain putih disana dan sebuah kotak cincin beludru bewarna emas ada disana, kendra membuka kotak beludru itu dan sebuah cincin berlian bermata rubi merah bersinar disana
"menikah lah denganku"
kendra menyodorkan sebuah kotak cincin berlian kepada jesica,jesica mematung menatap cincin berlian yang disodorkan kepada dirinya
"menikah? dengan mu? kau gila..!!"
ternyata gosip itu benar dan kegelisahan jesica benar adanya jika kendra menargetkan dirinya untuk menjadi calon pendamping nya,tapi jika di pikirkan itu sungguh gila,hal ini begitu membuat jesica syok terutama menemui fakta kendra adalah pria yang bersama dengan nya saat di atlanta lima tahun lalu
"aku masih sangat waras ingatlah aku masih bossmu,jadi gunakan sopan santun mu nona"
kendra menatap datar ke arah jesica, jesica langsunng tersadar dan menatap kendra
"aku tidak mau"
kendra melotot tidak percaya,bagaimana bisa dirinya langsung di tolak begitu saja
"bukan kah kau barusan mengatakan aku harus bertanggung jawab kepadamu? lalu kenapa kau menolak nya sekarang?"
"lupakan, aku tidak mengingat lagi kejadian itu sekarang"
wajah kendra seketika memerah menahan amarahnya, rahang nya mengeras,bagaimana bisa dengan mudahnya dia mengatakan dia sudah melupakan nya setelah memakinya beberapa menit yang lalu
"dengar, aku menikahi mu bukan karena sebuah hubungan cinta tapi ini adalah penawaran"
"penawaran?"
"iya, kau adalah wanita yang pernah menghabiskan malam bersama denganku dan aku telah mencari tahu jika kau membutuhkan banyak dana untuk saat ini,jadi kau adalah calon yang pas untuk aku jadikan istriku"
"bagaimana bisa begitu?"
"tentu saja bisa,karena aku membutuhkan seorang istri yang tidak perlu aku perlihatkan kepada publik,kau cukup berperan sebagai istri di depan keluargaku"
"hah..?? penawaran gila apa itu"
"ini penawaran yang adil,aku membutuhkanmu menjadi istriku
dan kau bisa mengambil uangku saat ini,bagaimana?"
jesica tampak berpikir,jika dilihat memang penawaran ini tidak buruk,tapi mengapa harus menikah
"kenapa harus menikah? ada banyak wanita lain kenapa harus aku?"
"karena kau wanita yang datang ke kamarku dan memaksa aku menidurimu dan memang kita harus menikah tidak perlu tahu alasan nya"
"apa-apaan itu,pertama aku tidak pernah mendatangimu kedua aku ingin tahu alasan kenapa harus menikah jika tidak aku menolak penawaran gila ini"
kendra menghela nafas kasar ternyata jesica wanita keras kepala yang cukup sulit di tangani, jesica bersedekap dan membuang wajah ketusnya ke arah kendra, suasana yang awalnya nyaman dan tenang seketika berubah menjadi tegang dan penuh emosi diantara keduanya dan itu menjadi tontonan menarik para pelayan yang menyaksikan mereka secara jauh meski tidak mendengar apa yang mereka katakan tapi,melihat seorang kendra membawa wanita ke kapal pesiar nya itu sesuatu yang langka
"alasan nya karena kakek ku meminta aku menikah,kenapa harus kau, karena kau wanita yang pernah tidur bersama ku"
"hanya aku?"
"iya"
jesica cukup terkejut menemui fakta kendra belum pernah meniduri wanita lain selain dirinya
"berapa imbalan yang akan kau berikan kepadaku?"
"semua kehidupan dan fasilitasmu akan aku penuhi,bahkan kau tidak perlu bekerja jika kau mau"
"tidak,pekerjaan adalah karir ku jadi aku tidak bisa menerima jika tidak bekerja"
"jadi bisa dikatakan kau menerima tawaran ini?"
jesica tampak terdiam dan memikirkan nya sesaat, memang dirinya membutuhkan uang yang cukup besar untuk biaya pengobatan ibunya dan juga adiknya sekarang
"berikan aku waktu aku akan memikirkan nya"
seorang pengawal menghampiri kendra
"tuan ada telpon dari tuan gilbert"
"kemarikan"
kendra menyambut telpon gilbert dan mendengar kan gilbert berbicara dari seberang telpon
"baik aku mengerti"
kendra mematikan ponsel dan memberikan kepada pengawalnya kembali,kendra menatap ke arah jesica lekat
"baik,aku tunggu jawaban mu besok pagi,jika kau tidak bisa memberikan jawaban maka silahkan tinggalkan hotel"
jesica menatap masam ke arah kendra pria di depan nya itu bisa menjadi ular yang berbisa dan mematikan dalam waktu yang singkat
"aku ingin adanya kontrak jika ini memang terjadi"
"tidak masalah aku akan mengurus semuanya, kau bisa istriahat sekarang kita akan menginap disini malam ini, kamarmu pelayan akan mengurusnya "
"apa..! menginap??"
"kita berada di tengah lautan sekarang,apa kau berharap kita menepi tengah malam begini?"
"baiklah terserah,kau bossnya"
jesica memasang wajah masm dan bangkit dari kursi
"pelayan"
"ya tuan"
"bawa nona ini ke kamarnya dan urus semua keperluan nya"
"baik tuan"
"dan bawa cincin itu,pikirkan baik-baik"
kendra berlalu dari dek kapal menuju ke kamarnya, jesica memandang kotak cincin di depan nya dengan datar dia pun meraih kotak itu dan membawanya
"mari nona"
jesica mengikuti langkah kaki pelayan yang membawanya ke kamar tempatnya menginap malam itu,perasaan jesica tidak karuan karena memikirkan tawaran gila tapi mengiyurkan dari kendra tersebut,bagaimana bisa dia tidak mengenali kendra adalah pria yang pernah bermalam bersama nya dulu
"sekali bajingan tetap saja bajingan" dengus jesica malas dan membaringkan tubuhnya di kasur setelah selesai mandi dan berganti pakaian di kamarnya
jesica menatap kotak cincin di tangan nya dan meraba cincin bermata rubi merah tersebut, karena keindahan cincin itu jesica mengambilnya dan memasangkan dijari manis nya
"indah sekali"
gumam jesica melihat lingkaran cincin berlian di jari manis nya, jesica berpikir keras tentang tawaran kendra hingga larut malam dia baru tertidur