Chereads / RESTART / Chapter 19 - [RE]START 7.5

Chapter 19 - [RE]START 7.5

Tet tet tet ~~

Suara alarm yang terus berulang dan terpaksa membuat ku membuka mata ku.

Aku terduduk di atas kasur ku lalu mengusap mata ku yang masih sedikit mengantuk ini. Setelah mematikan alarm dari smartphone ku aku senang karena melihat tanggal hari ini.

Hari sabtu, hari dimana sekolah ku libur. Saat paling menyenangkan dalam hidup ku. Aku tak harus bangun sepagi ini, tapi entah kenapa aku tak mengantuk pagi ini.

Oh iya ... aku harus jemput ibu sore ini ...

Karena aku harus menjemput ibu di bandara yang ada di kota, aku memutuskan untuk membawa mobil peninggalan ayah ku ke bengkel terlebih dahulu. Setelah setahun jarang di pakai, aku khawatir bila ada masalah di tengah jalan nanti.

Ting tung~

Notifikasi smartphone ku tanda ada pesan masuk. Aku segera mengambil ponsel ku yang ada di samping bantal ku dan membaca pesan yang masuk.

{Kazumi?}, chat dari Hina.

{Apa?}, balas ku.

{Hari ini ada acara gak?}

{Bisa temenin aku gak?}, chat berturut-turut dari Hina.

{Kemana?}

{Kapan?}, aku ingin memastikan waktu nya masih cukup untuk melakukan kegiatan ku yang lain hari ini.

{Monitor komputer ku rusak}

{Tau kan harus kemana?}, chat dari Hina.

{Aku jemput jam 8}, aku segera meletakan ponsel ku kembali di samping bantal ku lalu bersiap untuk mandi.

Setelah membasuk badan dan membersihkan tubuh dari kuman yang menempel. Aku segera memakai kaos warna biru dan celana panjang warna hitam ku. Setelah memasukan ponsel ku kedalam saku celana aku segera memakai jaket abu abu ku.

Sepatu olahraga yang jarang ku pakai akhir nya berguna juga. Aku mengambil nya di dalam lemari pakaian ku dan memakai nya di kaki ku. Setelah mengikat tali sepatu ku dengan kuat aku segera keluar dari kamar.

Menuruni tangga yang sedikit berdebu dan kembali menyusuri ruang tamu yang berantakan. Aku kembali melihat kotak berisi Device milik Rui yang kemarin baru saja di kirim.

Apa sekalian aku kasi ke Rui hari ini ya?

Hufff ... makin banyak aja masalah ku ...

Besok aja lah ngurusin cewek aneh itu ...

Aku keluar dan menutup pintu rumah dan tak lupa mengunci nya. Aku melangkah ke depan pintu garasi yang ada di samping rumah ku. Setelah menempelkan ibu jari ku ke kaca yang ada di tengah pintu garasi, pintu itu pun membuka secara otomatis.

Mobil sedan hitam yang sedikit berdebu langsung terlihat setelah pintu garasi terbuka lebar. Tanpa menungggu waktu yang lama aku segera masuk ke mobil dan mengendarainya menuju rumah Hina.

Karena rumah Hina cukup dekat dari rumah ku. Aku hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk sampai di depan rumah nya. Tak lama kemudian Hina keluar dengan membawa layar monitor komputer nya.

Aku pun membuka kan bagasi hanya dengan menekan tombol dari Controller yang ada di roda kemudi.

=(Controller= seperti tab yang ada di tengah tengah setir, guna nya untuk mengontrol keadaan mobil. 'Menyalakan&mematikan mesin, dll')=

Setelah memasukan monitor komputer nya ke bagasi mobil. Hina segera masuk dan duduk di sebelah kiri ku. Usai menunggu nya memasang sabuk pengaman aku segera menginjak pedal gas untuk kembali melanjutkan perjalanan.

"Wih ... tumben rapi banget Cumi chan", tanya Hina ketika melihat ku memakai pakaian yang tak biasa aku gunakan.

"Ibu ku pulang hari ini", ucap ku tetap fokus mengemudikan mobil.

"Woah ... bawa oleh oleh dong", ujar Hina dengan wajah ceria nya.

"Hmm ... ibu ku nikah lagi",

"He?! ... becanda kan kamu?", Hina terkejut setelah mendengar perkataan ku.

"Beneran ... dan kayak nya ku bakal punya adik tiri"

"What?! ... emm ... gak tau lagi mau ngomong apa", Hina sangat terkejut hingga tak bisa berkata kata lagi.

Ditengah perjalanan aku menceritakan semua kejadian kemarin pada Hina. Termasuk aku memberitahu nya bahwa aku menerima tawaran bekerja sebagai Game Master.

Aku memang sangat nyaman menceritakan semua masalah ku pada Hina. Karena Hina selalu tersenyum dan selalu terlihat bahagia. Hina adalah satu satu nya teman curhat ku. Hina tau hampir semua rahasia ku.

Tak terasa akhirnya kami sampai di tempat service komputer. Aku membantu Hina mengeluarkan komputer nya dari bagasi mobil ku dan menemani nya masuk ke dalam tempat service komputer itu.