"Bisa buatkan aku bekal hari ini? Dan antar ke kantor saat jam makan siang nanti," pinta Yoonki tiba-tiba.
"Ya?" tanya Jaera yang bingung atas permintaan Yoonki yang tidak biasa ini.
"Aku bosan dengan makanan cafetaria kantor," ungkapnya.
"Baik. Tuan ingin masakan apa?"
"Terserah yang penting enak," kata Yoonki sekenanya.
Jaera hanya mengangguk menanggapinya, karena selama hidup di rumah ini, Jaera juga tidak melihat jika Lee Yoonki adalah orang yang pemilih pada makanan. Pria itu tidak pernah protes menu apa saja yang ada di meja makan.
"Ingat, kau yang harus membuatnya jangan merepotkan ibu. Dan kau juga yang harus mengantarnnya ke kantor. Minta tolong pada supir pribadimu yang sudah aku sediakan" titah Yoonki memberitahu segala keinginannya.
'Sesukamu saja lah tuan Lee Yoonki, apapun yang akan kau suruh juga aku tidak bisa membantahnya,' batin Jaera.
"Kalau begitu aku pergi dulu," pamit Yoonki kemudian.