"Bagaimana jika aku mencintaimu? Dan bahkan kau sudah menjebakku sekarang," kata Yoonki menatap begitu dalam pada manik mata Jaera.
Sementara wanita itu terdiam atas ucapan Yoonki yang mengudara. Ikut menatap manik mata hitam , sehitam jelaga milik Yoonki, mencari kebohongan yang sama sekali tidak Jaera temui di sana. Kenapa semua menjadi sangat membingungkan seperti ini? Membuat Jaera bingung untuk menempatkan diri seperti apa.
Hanya ada ketulusan yang bisa ia temui pada mata Yoonki. Apa benar semua yang Yoonki katakan? Kenapa pria ini selalu membuat Jaera bingung dengan ucapannya akhir-akhir ini.
Jujur, rasanya seperti banyak kupu-kupu berterbangan menggelitik perut Jaera saat Yoonki mengatakan hal-hal romantis yang tidak masuk akal dari mulut dinginnya itu.
"Sudahlah, perempuan seumuranmu tidak akan paham maksudku," kata Yoonki melangkah pergi. "Sudah sangat terlambat. Aku berangkat."
