Tak terasa beberapa jam telah berlalu.. kini Aldi telah sampai di Indonesia.. sedangkan Jerry masih berada di dalam pesawat.. Jerry membutuhkan satu jam lebih untuk tiba di Indonesia..
Sedangkan Aldi.. dia langsung menuju ke lokasi kejadian..
"Hmm.. permisi pak, bagaimana perkembangan kasus ini? Apakah sudah ada informasi tentang korban kecelakaan?" Ucap Aldi kepada polisi yang tengah bertugas di sana..
"Ohh maaf pak.. kami belum menemukan informasi apapun tentang korban, karena cuaca tidak menentu, tim kami tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik!" Ucap polisi menjelaskan kepada Aldi mengapa Sampai sekarang mereka masih belum mendapatkan informasi apapun.. dan memang benar, belakangan ini cuaca di Indonesia sedang tfiak bagus.. cuacanya sering berubah-ubah dan itu menyebabkan pekerjaan mereka terganggu..
"Ohh baiklah pak.. terima kasih" ucap Aldi, kemudian memutuskan untuk kembali ke kantornya.
"Nov lu bangun dong" ucap Joni yang kini berada di samping Novi dan mengenggam erat tangannya..
"Lu udah tidur selama 3 jam lho.. ngak capek apa? Ayo lah bangun dong Nov" ucap Joni yang mencoba membangunkan Novi dari tidur nyenyak nya..
Tidak lama kemudian.. Novi menggerakkan jari jari tangannya..
Joni yang sedang memegang tangannya Novi pun merasakan pergerakan yang di lakukan Novi..
"Nov?? Novi!" Ucap Joni pelan karena dia ingin memastikan apakah Novi telah sadar atau belum..
Perlahan lahan Novi membuka matanya, dia mengedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang menusuk penglihatan nya..
"Nov? Lu gapapa kan?" Ucap Joni khawatir..
Novi bingung mengapa dia bisa berada di rumah sakit.. tetapi tiba tiba dia teringat akan Puput..
"Jon.. Puput gimana Jon?? Kita cari Puput ya" ucap Novi yang cemas dan dia secara tidak sengaja menggerakkan tangannya dengan kuat sehingga membuat tangannya sakit, karena sekarang tangan Novi sedang di infus..
"Ounchhh.." runtuh Novi sakit..
"Ehh Nov hati hati.. lu jangan pecicilan deh.. baru sadar juga, gak bisa diem banget sih" ucap Joni memarahi Novi..
"Brisik deh Jon.. gue udah gapapa.. gue mau cari Puput" ucap Novi kembali marah, dia ingin mencoba melepas infus itu secara paksa dari tangannya.. tetapi pergerakan nya itu terbaca oleh Joni, sehingga Joni segera mencegah Novi untuk melakukan itu..
"Lu mau ngapain?" Ucap Joni menghentikan perbuatan Novi..
"Gue mau cari Puput!!" Ucap Novi nyolot..
"Gak, lu belum sembuh bener.." ucap Joni galak..
"Gak peduli.. pokoknya gue mau cari Puput!" Ucap Novi memaksa.. Joni sadar bahwa saat semua ucapan Novi tidak boleh di lawan.. akhirnya Joni mengalah..
"Oke oke kita cari Puput.. tapi tunggu lu sembuh ya" ucap Joni yang melembut kepada Novi..
"Gak.. gue mau sekarang" ucap Novi..
"Lu mau cari Puput saat keadaan lu kayak gini? Lu gak akan sanggup Nov!! Kalau mau cari Puput, badan lu harus kuat.. dan sekarang lu lagi lemah Nov.. gue juga yakin Puput bakalan sedih kalau ngeliat lu kayak gini!" Ucap Joni menceramahi Novi dengan nasihat baiknya..
Novi tersadar dengan ucapan yang di ucapkan Joni.. ucapannya benar.. dia tidak akan bisa mencari Puput dengan keadaan tubuhnya yang seperti ini.. akhirnya Novi berhenti memberontak, tetapi wajahnya sangat terlihat sedih.. air matanya pun kembali mengalir..
"Udah.. gue janji kalau nanti lu udah sembuh total.. gue bakalan ngajakain lu buat cari Puput.. oke? Udah sekarang lu istirahat supaya lu cepet sembuh.. lu mau kan cepet cepet ketemu sama Puput?" Ucap Joni yang berusaha menenangkan Novi yang bersedih.. Joni memeluknya dan mengelus kepalanya agar Novi bisa menjadi rileks..
"Janji ya Jon?" Ucap Novi yang mengulurkan jari kelingkingnya kepada Joni..
"Iya janji" ucap Joni yang mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Novi..
Saat ini Angel sedang berada di apartemen nya..
Dia sedang berusaha untuk menelepon Jerry..
"Duhh! Ni Jerry kemana ya? Kok di teleponin dari tadi gak aktif terus!" Ucap Angel kesal karena dia berniat untuk memberitahu kepada Jerry bahwa ada tugas yang di berikan dosen kepada mereka..
Karena teleponnya tak kunjung di angkat.. Angel memutuskan untuk mengunjungi Jerry secara langsung ke apartemen nya..
Tok..tok..tok..
Angel berada di luar apartemen Jerry dan mengetuk pintunya beberapa kali..
Saat dia ingin kembali mengetuk pintu.. tiba-tiba bibi membuka pintu tersebut..
"Ehh non Angel.. ada apa non?" Ucap bibi ramah..
"Ehh bibi.. Jerry nya ada bik?" Ucap Angel kembali ramah..
Bibi teringat dengan percapakan dia bersama Jerry..
"Den Jerry nya gak ada non... Bibi gak tau kemana" ucap bibi mengeles..
"Ohh gitu ya bik.. yaudah kalau Jerry nya udah balik kasih tau saya ya bik' ucap Angel kepada sang bibi.. untung saja bibi itu pintar berakting jadi dengan cepat Angel percaya dengan perkataan nya..
Kini Jerry telah benar benar sampai di Indonesia.. pesawatnya mendarat dengan selamat di bandara Soekarno Hatta.. dia pun kini tengah dalam perjalanan menuju ke rumah nya..
"Put, ku mohon kau bertahan.. sebentar lagi kita akan bertemu!" Monolog Jerry khawatri.. setelah beberapa menit berjalan.. dia sudah sampai ke rumahnya..
"Ma.. Jerry pulang" teriak Jerry..
Jerry di sambut hangat oleh sang ibunda..
"Anak bujang mama udah pulang? Wahh anak bujang mama tambah ganteng.. baru sampe nak?" Ucap Ria perhatian sambil memperhatikan Jerry dari atas hingga bawah.
"Jerry baik baik aja kok ma.. ini Jerry mau meletakan barang Jerry ke kamar, terus Jerry mau nyari Puput!" Ucap Jerry yang terlihat gelisah dan terburu buru..
"Ohh iya Puput.. kamu harus cari dia, pokoknya kamu harus cari dia sampe dapet" ucap Ria yang memberikan semangat kepada putra tercintanya..
"Iya ma! Jerry pasti akan mencari Puput sampai ketemu" ucap Jerry kepada Ria kemudian dia ke kamar kesayangannya untuk menaruh barang bawaannya..
Saat sudah menaruh barang nya, dia kembali turun ke bawah untuk berpamitan kepada Ria..
"Ma.. Jerry pergi ya" ucap Jerry kemudian dia menyalim tangan ibundanya..
"Kamu hati-hati nak.." ucap Ria memperingati..
Jerry membawa mobil kesayangannya untuk mencari Puput..
"Put.. aku datang, dan aku tidak mengizinkan mu tinggalin aku!" Ucap Jerry di dalam mobil.. dia bertekad untuk menemukan Puput..
Setelah beberapa lama perjalanan Jerry telah tiba di lokasi kejadian.. sama hal nya dengan Aldi, Jerry juga bertanya kepada petugas kepolisian yang sedang menangani kasus itu..
"Hmm permisi pak.. saya adalah kekasih dari korban kecelakaan ini.. apakah sudah ada perkembangan mengenai kasus ini?' ucap Jerry sopan kepada sang polisi..
"Iya pak.. tim penelusuran kami telah menemukan kalung ini di dekat mobil yang meledak di bawah jurang sana" ucap polisi menjelaskan sambil menunjuk kalung yang di dapatnya..
Jerry melihat kalung itu.. dan itu kalung yang di berikan nya kepada Puput saat dirinya ingin pergi ke Australia..
"Ini kalung pacar saya pak.. saya boleh bawa ini bersama saya?" Ucap Jerry memohon..
"Ohh silahkan saja pak" ucap polisi itu memperbolehkan Jerry membawa kalung itu..
Polisi memberikan kalung itu kepada Jerry.. Jerry mengenggam erat kalung itu di dalam genggaman nya..
"Kau berada di mana put?" Batin Jerry khawatir karena dia melihat jurang tersebut sangatlah curam..
Saat sedang mengamati jurang tersebut, tiba-tiba tim kepolisian menemukan seorang korban perempuan..
"Lapor pak! Kami telah menemukan seorang mayat perempuan di dekat lokasi mobil tersebut meledak!" Ucap tim penelusuran itu kepada ketua nya..
"Bagaimana ciri-cirinya?" Ucap sang ketua..
"Maaf pak! Wajah korban tidak dapat di kenali lagi.. hampir seluruh wajahnya hancur terbakar!" Ucap salah satu tim penelusuran itu..
Jlebbbbb!!!! Itu tidak mungkin Puput!! Jerry yang mendengarnya pun seketika melemas..
"Tidak! Aku yakin sekali itu bukan Puput! Aku tidak mengizinkannya meninggalkan ku!" Batin Jerry..
Setelah mendapatkan laporan itu.. polisi menghubungi Joni dan Aldi.. karena tadi Aldi sempat meninggalkan nomor telepon nya juga..
polisi menghubungi keduanya dan memberitahu semua kepada mereka berdua..
Baik Aldi maupun Joni sama sama mempunyai pemikiran seperti Jerry! Mereka juga berfikir bahwa mayat itu bukanlah Puput..
Joni sekarang sedang bersama dengan Novi.. dia ragu untuk memberitahu semua ini kepada Novi..
Novi menyadari perubahan wajah Joni..
"Jon?? siapa yang telepon? kok tuh muka di tekuk?" ucap Novi penasaran..
Joni berfikir sejenak... "Novi adalah sahabatnya.. bagaimanapun juga Novi berhak tau" batin Joni..
"Gue bakalan kasih tau.. tapi janji ya gak boleh gegabah?" ucap Joni kepada Novi..
Novi mengangguk menyetujui permintaan Joni..
"Tadi polisi nelpon.. dia bilang kalau timnya menemukan mayat perempuan" ucap Joni sambil memperhatikan raut wajah Novi..
wajah Novi yang tadinya tersenyum kini senyuman itu mulai meredup..
"Gak mungkin! gue yakin itu bukan Puput!" ucap Novi yang kini kembali menangis..
Joni memeluknya dan menenangkan nya..
"iyaa itu bukan Puput.. Puput gak bakalan ninggalin kita semua" ucap Joni menenangkan..
"Jon.. gue udah gapapa.. kita ke sana ya!" ucap Novi memelas agar Joni mau menuruti nya...
Joni meminta keterangan dokter.. dan dokter juga sudah mengizinkan..
jadi langsung saja mereka ke lokasi kejadian..
Novi dan Joni segera menemui petugas kepolisian..
di sana juga sudah ada Aldi dan Jerry.. baik Joni, Novi, maupun Aldi sama sama terkejut dengan kedatangan Jerry.. tapi mereka mengesampingkan hal itu..
mereka langsung saja menemui korban kecelakaan itu untuk memastikan siapa kah korban tersebut..
Novi membuka daun yang menutupi wajah sang korban.. baik Jerry, Joni, maupun Aldi memperhatikan baik baik wajah sang korban..