"Nov udah dong.. lu kok nangis terus sih.. dari pada lu nangis.. mending kita sama sama berdoa suapaya Puput gak kenapa-napa" ucap Joni memberikan saran dan nasehat, jujur dia juga khawatir melihat Novi yang terus menerus menangis..
"Puput Jon.. Puput!!" Ucap Novi terbata-bata..
"Iya gue tau.. udah kita sama sama berdoa aja ya" ucap Joni lembut kepada Novi..
Kini Aldi tengah berada di dalam helikopter pribadi miliknya..
Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia..
"Puput.. kau harus selamat!" Ucap Aldi.. dia sungguh kesal kepada bawahannya..
Aldi telah memerintahkan begitu banyak bawahannya untuk menjaga Puput, tetapi tidak satupun dari mereka yang bisa melindungi Puput..
Saat Aldi sedang memandangi langit-langit malam yang indah.. tiba tiba teleponnya berbunyi..
"Ma-maaf bos.. sampai sekarang belum ada kabar tentang perempuan itu bos" ucap bawahannya takut-takut kepada Aldi..
"Brengsek.. karena kalian Puput mengalami kecelakaan tragis itu!! menjaga satu perempuan saja kalian tidak becus!! Kalian tunggu saja saya akan membuat perhitungan kepada kalian setelah saya menyelesaikan masalah ini!!" Ucap Aldi emosi mengingat Puput yang mengalami kecelakaan tragis karena bawahannya tidak becus menjaga Puput..
Aldi mematikan ponselnya setelah dia memarahi bawahannya habis habisan..
Saat ini, Joni dan Novi telah sampai di lokasi kejadian di mana sahabat mereka mengalami kecelakaan tragis itu..
Di sana masih banyak orang yang berkumpul untuk melihat kejadian tragis itu, di sana juga banyak polisi yang berdatangan untuk menangani kasus ini..
Novi dengan cepat turun dari mobil dan berlari ke arah lokasi utamanya, langkah Novi sangat cepat bahkan Joni saja kelelahan mengejarnya..
Novi sampai di sana, tetapi dia tidak bisa maju lebih dekat karena di sana sangat berbahaya..
"Lepasin saya buk! Saya mau lihat keadaan sahabat saya di bawah sana!!" Teriak Novi sambil menangis dan memberontak karena dia di tahan oleh beberapa orang perempuan..
"Jangan mbak.. di sana sangat berbahaya! Nanti mbak jatuh ke bawah sana!" Ucap seorang ibu-ibu yang menasehati sekaligus memegang tangan Novi agar Novi tidak maju lebih dekat ke jurang..
Joni kewalahan mengejar Novi.. Joni kini telah berada tepat di samping Novi..
"Jon.. Puput Jon.. Puput!!" Teriak Novi..
"Iya iya.. lu jangan kesana.. bahaya, ntar lu kenapa-napa.. di sini udah ada polisi, biar polisi yang menangani kasus ini.." ucap Joni menenangkan Novi sambil memeluknya..
Ya benar, saat Joni sampai di sana, dia melihat keadaan Novi yang sangat menyediakan.. dia langsung saja memeluk Novi untuk menenangkan nya..
"Lu enak ngomong gitu! Lu ga tau apa yang gue rasain!! Gue Deket banget sama Puput.. lu tau dia udak kayak kakak gue sendiri.. dan sekarang? Dia, Dia ada di bawah sana, gue gak tau dia berhasil selamat atau enggak" Teriak Novi sambil menangis histeris..
"Iya-iya gue tau.. tapi kan di sana.. Ehh Nov, lu kenapa Nov.. Novi!! Bangun woe!" Ucap Joni yang awalnya ingin menenangkan Novi tapi tiba-tiba Novi jatuh pingsan..
Joni meminta tolong kepada beberapa ibu-ibu yang ada di sana untuk memegangi Novi terlebih dahulu, kemudian Joni pergi menghampiri beberapa polisi yang ada di sana..
"Hmm permisi pak.. saya adalah sahabat dari korban yang kecelakaan.. dan Sahabat saya yang satu lagi sedang pingsan.. saya harus membawanya ke rumah sakit terlebih dahulu.. jadi kalau ada kabar tentang sahabat saya yang kecelakaan, bapak lansung telepon aja ya ke nomor ini" ucap Joni sopan sekaligus panik.. dia langsung saja memberikan nomor telepon miliknya kepada sang polisi agar polisi bisa langsung menghubungi nya ketika ada perkembangan lebih lanjut tentang Puput..
"Oh baiklah pak.. jika ada perkembangan lebih lanjut tentang kasus ini kami pasti akan menghubungi bapak" ucap polisi itu ramah..
"Baiklah pak, terima kasih ya" ucap Joni
kemudian dia pergi ke tempat beberapa ibu-ibu yang sedang memegangi Novi..
"Makasih ya buk" ucap Joni sopan..
"Iya dek gapapa" ucap salah satu ibu-ibu yang ada di sana..
Joni langsung saja menggendong Novi ala bridal dan segera mengendarai mobilnya ke rumah sakit terdekat..
"Aduh Nov.. lu bangun dong" ucap Joni panik karena dia melihat wajah Novi yang pucat..
"Lu jangan bikin gue takut dong Nov.. gue janji dah kalau lu udah sadar gue ajakin lu buat nyari Puput" ucap Joni kemudian dia memegang kening Novi..
"Ya Tuhan Novii, panas banget sih badan lu.." ucap Joni khawatir..
Kemudian dia lebih cepat mengendarai mobilnya..
Kini Jerry sedang berada di bandara.. dia tengah menunggu keberangkatannya ke Indonesia..
"Sebentar lagi.. kamu tunggu aku ya put!" Ucap Jerry panik.. dia sungguh tidak sabar untuk kembali ke Indonesia..
Keberangkatan nya tidak di ketahui oleh siapapun.. bahkan Angel dan Yuki pun tidak tau tentang hal ini..
Jerry hanya memberitahukan pembantunya yang berada di apartemen, Jerry juga menyuruh sang bibi untuk tidak memberitahu siapapun tentang keberangkatannya ini..
Joni dan Novi telah sampai di rumah sakit.. parah tim medis dengan cepat menangani Novi karena wajahnya sangat pucat..
"Mas tunggu di sini aja ya" ucap suster tergesa-gesa..
Joni terduduk lesu di bangku dekat sana..
"Nov.. lu harus baik baik aja" ucap Joni khawatir..
Tiba-tiba ponselnya Joni berdering..
"Iya ma? Kenapa ma?" Ucap Joni lesu..
"Lho nak.. kok kamu lesu gitu, kenapa?" Ucap Jessica khawatir..
"Hmm.. kejadian nya panjang ma.. keadaannya kacau sekarang.." ucap Joni sambil memijat keningnya, sungguh ini membuatnya pusing..
"Ada apa nak? Cerita sama mama" ucap Jessica yang berniat membantu anak semata wayangnya tersayang..
"Nanti deh ma aku ceritain kalau kita ketemu.." ucap Joni, jujur dia sangat tidak bersemangat untuk bercerita sekarang..
"Ya udah.. kamu jga diri ya sayang, kalau ada apa apa telepon mama ya nak" ucap Jessica perhatian..
"Hmm"..
Setelah beberapa lama kemudian dokter keluar dari ruangan tempat Novi di rawat..
Dengan cepat Joni bangkit dari duduknya dan menghampirinya..
"Gimana dok? Gimana keadaan sahabat saya? Dia gapapa kan dok, dia baik-baik aja kan?" Ucap Joni beruntun tanpa memberikan kesempatan buat dokter berbicara..
"Tenang saja.. sahabat anda sekarang kondisinya udah stabil kok.. Tapi.." ucap dokter yang menggantung kata-katanya..
"Tapi kenapa dok?" Ucap Joni penasaran..
Dokter mengajak Joni ke ruangannya.. dokter akan menjelaskan kondisi Novi kepada Joni..
"Kenapa dok? Ada apa?" Ucap Joni kini semakin cemas dengan keadaan Novi sekarang..
"jadi begini.. sahabat anda baik-baik aja, tetapi dia harus menjaga pola makannya.. dia mempunyai riwayat sakit maag.. saya takut jika terus terusan seperti ini, penyakit itu bisa membahayakan nyawanya" ucap dokter menjelaskan..
"Baiklah dok.. tapi mengapa tadi wajah sahabat saya sangat pucat dok?" Ucap Joni yang overprotektif dengan kesehatan Novi..
"Jadi begini.. sahabat anda tidak makan dengan teratur, lagian cuaca di luar sangat dingin.. angin malam tidak baik bagi tubuhnya, tubuhnya kini sangat lemah, karena dia tidak makan dengan teratur, dan juga karena stress.. jadi karena itu sahabat anda pingsan.." ucap dokter yang menjelaskannya dengan sabar..
"Astaga Novi.. Hmm kalau begitu apakah saya boleh melihat keadaan sahabat saya?" Ucap Joni terlebih dahulu sebelum masuk kedalam ruangan Novi..
"Ohh silahkan" ucap dokter memperbolehkan..
"Makasih dok. Makasih" ucap Joni tersenyum kemudian dia perlahan masuk ke dalam ruangan Novi..
Kini berita kecelakaan tragis itu telah menyebar kemana-mana.. Aldi yang sedang mengecek ponselnya pun melihat postingan tentang kecelakaan itu..
"Astaga.. jurang itu curam sekali.. apakah Puput dapat bertahan di bawah sana?!" Ucap Aldi khawati dengan keadaan Puput..
Aldi menyudahi menonton posting itu dan dia mulai menekan beberapa nomor..
"Selidiki tentang kasus Puput! Aku mau semua informasi sudah siap saat aku sampai di Indonesia.. dan juga, siapkan Tim SAR handal untuk mencari keberadaan Puput!" Ucap Aldi kepada salah satu orang kepercayaan nya..