Chereads / DREAM CATCHER / Chapter 3 - Chapter 3

Chapter 3 - Chapter 3

"Kurang tau nyonya coba saya lihat dulu." -Pak Danny

"Iya pak, semoga macetnya cepetan selesai ya pak." -Mommy

---

"Nyo, Nyonya. Maaf Nyonya itu yang kecelakaan ternyata den Vero." -Pak Danny

"Yakin pak?" -Mommy

"Ii, iya Nyonya. Den Vero kecelakaan sekitar jam 6 malam kemarin, dan sekarang sudah meninggal." -Pak Danny

"Pantas saja Vero kemarin nggak datang dipesta ulang tahun Kayla. Ternyata... Apa Vero sudah dibawa kerumah sakit pak?" -Mommy

"Sudah Nyonya, baru saja datang mobil ambulance beserta mobil polisi tambahan." -Pak Danny

"Lanjutkan perjalanan pak, saya mau menghubungi keluarganya Vero dulu. Juga teman-teman Kayla." -Mommy

"Baik Nyonya." -Pak Danny

Nyokap langsung ngabarin ortunya Vero tapi nggak ada satupun yang ngangkat teleponnya. Nyokap gw langsung ngabarin si Fay sama Victoria supaya mereka ngasih tau ke gw soal Vero.

Nyokap gw langsung mutusin buat mampir kerumahnya Vero setelah pergi ke supermarket. Sedangkan Fay sama Victoria, mereka sama sekali ngga cerita apapun ke gw.

Sesampainya nyokap gw didepan rumah Vero nyokap gw spontan lansung tanya sama polisi yang lagi nyatet gitu.

"Maaf pak, ada kejadian apa di kediaman keluarga Ken?" -Mommy

"Maaf anda siapa yaa?" -Polisi

"Saya sahabat baik dari keluarga Ken pak. Saya kesini untuk mengabarkan jika putra tunggal dari keluarga Ken sudah meninggal secara tragis dalam sebuah kecelakaan. Apa Mr. Ken ada dirumahnya pak?" -Mommy

"Maaf Nyonya. Mr. dan Mrs. Ken sudah tewas. Kami menemukan jasad mereka didalam rumahnya sudah tergantung dengan tangan terikat, juga dengan beberapa luka tusukan. Kami menduga jika itu mungkin adalah sebuah perampokkan, namun dari hasil penyelidikan kami juga dari pantauan CCTV yang ada tidak ada satu orang pun yang masuk kedalam rumah ini sejak kemarin. Dan anehnya tidak ada satu pun rekaman CCTV ditempat kami menemukan jasad dari Mr. dan Mrs. Ken." -Polisi

"Lalu bagaimana dengan para pembantu dan supir yang ada dirumah ini, Pak. Apakah sudah di periksa?" -Mommy

"Kami menemukan 4 jasad pembantu dari rumah ini yang sudah dimutilasi. Dan 2 jasad yang kami duga adalah sopir pribadi dari Mr. Ken sendiri, namun sudah tidak dapat dikenali lagi. Beberapa jasad yang kami temukan sudah membusuk karena dimutilasi. Kami belum menemukan penyebab utama dari pembunuhan ini. Tapi kami akan terus menyelidiki kasus ini hingga tuntas." -Polisi

"Tolong pak, Mr. dan Mrs. Ken adalah sahabat baik saya." -Mommy

"Anda harap tenang. Kami sedang berusaha. Lebih baik anda beristirahat dan menunggu kabar selanjutnya dari kepolisian." -Polisi

"Terimakasih pak." -Mommy

"Pak Danny, kita pulang sekarang ya pak." -Mommy

"Iya Nyonya." -Pak Danny

Nyokap mutusin buat langsung pulang. Nyokap bokap gw berencana buat liburan, sementara itu kakak gw yang disuruh jagain gw.

Nyokap gw berharap supaya gw bisa nenangin diri buat sementara waktu setelah kejadian ini, tapi gw masih ngga tau apa-apa sampe sekarang.

Gw pulang kerumah barengan sama Fay juga Victoria. Diwajah mereka penuh keraguan, tapi gw ngga bisa baca raut wajah mereka.

"Fay, ngapain kok diem terus. Ngga kaya biasanya. Itu Pak Danny udah dateng buat jemput kita, ayolah!" -Kayla

"Iya, iya." -Fay

"Pak, kita jalan sekarang ya." -Kayla

"Baik non." -Pak Danny

Semuanya diam, bikin gw jadi ngga tau apa-apa. Please kasih tau gw ada apaan sih ini, kok kalian kompak-kompakan gini diemin gw. Masih ngga ada yang mau cerita juga, bikin gw penasaran. Batinku.

Sesampainya dirumah, tiba-tiba Kak Rein langsung meluk gw. Gw ngga paham apa maksudnya ini.

"Yang sabar ya Kay, semua itu cuman ujian. Lo harus terus semangat, lupain dunia lama lo ya." -Kak Rein

"Hhmmm. Dunia, ada apaan sih kak?" -Kayla

"Udah, mendingan sekarang kalian ganti baju dulu terus turun ke ruang makan yaa. Habis itu kalian langsung belajar oke." -Kak Rein

"Iya Kak." -Fay sama Victoria

"Duluan Kak." -Kayla

"Hhmmm. Masakannya Bi Ran emang selalu enak yaa. Bi nambah itu dong ayam bakarnya dikit." -Kayla

"Baik non." -Bi Ran

"Emm, ngga mau ikutan nambah kak?" -Kayla

"Ngga usah, kalo udah selesai buruan kalian belajar. Inget waktu adalah uang, biar kalian bisa dapetin uang kalian harus belajar dulu." -Kak Rein

"Iya, iya. Kalian duluan aja, habis ini aku nyusul." -Kayla

"Oke, cepetan naik yaa." -Victoria

"Gimana nih, apa yg harus kita kasih tau sama Kayla. Gw takutnya ntar dia bakalan syok setelah tau kalo ternyata Vero itu udah meninggal." -Fay

"Tapi kita kan juga ngga bisa bohongin si Kayla terus. Kita juga harus ngasih tau si Kayla apa yang sebenernya terjadi. Dan dia harus bisa ngeikhlasin Vero." -Victoria

"Gw bingung harus cerita darimana. Setelah Tante Tiara tadi ngasih tau sama kita gw bener-bener bingung banget. Gw takut bakalan bikin Kay sedih setelah tau semua ini." -Fay

"Kita harus bicara sama Kayla, kita harus cerita semua ini sama dia. Kita ngga bisa nyembunyiin hal sepenting ini dari dia." -Victoria

"Kalian nyembunyiin apaan dari gw. Kenapa kalian ngga ngasih tau gw?" -Kayla

"Eh, Kay. Enggak kok. Ini gw lagi latihan drama, gw kan ambil kelas drama Kay masa lo lupa sih. Nah Victoria itu tuh bantuin gw berakting, gitu." -Fay

"Beneran gitu? Tapi kok gw ngga percaya ya. Kalian tuh dari tadi diem mikirin apaan sih ha? Bisa-bisanya kalian malah diemin gw." -Kayla

"Kita, ngga ada maksud buat nglakuin itu kok Kay. Maaf kita emang salah karena udah diemin lo." -Victoria

"Kita cuman mau yang terbaik buat lo Kay, kita ngga pengen bikin lo sedih." -Fay

"Emm. Sebenernya kita mau ngasih tau sesuatu Kay. Tapi kita takut kalo lo bakalan marah." -Victoria

"Iya kay, gw juga sama kaya Victoria. Gw takut kalo lo bakan sedih." -Fay

"Sebenernya si Vero itu, di dia uu udah meninggal Kay. Kemarin malem pas mau menuju ke acara pesta ulang tahun lo. Dia udah ngga ada sekarang." -Victoria

"Gw ngga percaya. Kalian pasti bohong kan. Jelas-jelas si Vero itu nganterin hadiah buat gw. Dia juga dateng kerumah ini waktu itu. Gi, gimana bisa Vero meninggal." -Kayla

"Vero meninggal karena kecelakaan Kay. Maaf kita ngga langsung ngasih tau lo." -Victoria

"Gimana sama ortunya Vero, apa mereka udah tau tentang Vero?" -Kayla

"Ortunya Vero udah meninggal Kay. Karena sebelumnya rumah mereka kerampokkan mungkin. Tapi kata polisi, mereka masih nyari bukti tentang pembunuhan di kediaman keluarga Ken. Lo tenang aja ya, polisi pasti bisa segera nemuin penyebab dari masalah ini." -Victoria

"Gw ngga bisa terima kalo Vero ninggalin gw secepet ini. Bahkan terakhir kali dia masih bisa ngirimin hadiah buat gw. Walaupun dia udah ngga ada sekarang. Tapi dia masih sayang sama gw. Gw berharap dia kembali." -Kayla

"Lo yang sabar Kay. Kita bakalan selalu ada disisi lo kok. Lo tenang dulu ya sekarang." -Fay.