"Vero, sekarang aku ada disini. Aku ada disamping kamu. Aku ada disini nemenin kamu. Maaf kalo aku telat dateng nemuin kamu. Aku kangen banget sama kamu. Aku cinta tulus sama kamu. Maaf kalo karena aku kamu sampe kecelakaan kaya gini sayang. Maafin aku." -Kayla
---
"Vero maaf atas semuanya yang terjadi. Seharusnya aku engga minta kamu buat dateng waktu itu. Maafin aku." -Kayla
"Udah, lo ngga perlu nangis lagi. Vero udah tenang disana, lo harus bisa maafin diri lo sendiri." -Kak Rein
"Gw masih belum bisa nerima semua ini kak. Gw ngerasa kalo baru kemarin Vero masih ada disisi gw. Dan sekarang, Vero udah meninggal. Semuanya terlalu cepet untuk terjadi. Kenapa harus Vero yang kecelakaan sih Kak? Kenapa harus orang yang gw sayang? Kenapa? Gw masih pengen hidup bareng - bareng sama Vero." -Kayla
"Lo yang sabar ya Kay, ini ujian buat lo. Mungkin aja emang Vero lebih disayang sama Tuhan, makanya dia ngedahuluin kita. Kita cuma bisa pasrah dan nerima apa aja yang udah Tuhan rencanain buat kita kedepannya. Lo harus belajar nerima kenyataan yaa, lo harus kuat Kay. Gw yakin Vero pasti juga berharap kalo lo bakalan selalu kuat. Lo yang sedih terus kaya gini yang bikin Vero jadi nggak tenang. Ikhlasin aja Kay, pelan - pelan yaa." -Kak Rein
"Makasih kak, udah mau nemenin gw. Gw ngga mau bikin Vero ngga tenang. Gw bakalan usaha buat bangkit lagi supaya Vero juga bisa liat gw yang ngga akan pernah sedih - sedih lagi." -Kayla
"Nah itu baru Kayla yang gw kenal. Pulang yuk, lo kan masih harus banyak istirahat Kay." -Kak Rein
"Iya, Kak. Vero aku pulang dulu ya, aku pasti bakalan sering - sering dateng kesini kok. Kamu yang tenang ya disana, aku bakalan selalu bahagia demi kamu sayang. Yuk kak." -Kayla
"Oke. Pak Danny, tolong kerumah Pak." -Kak Rein
"Siap Non." -Pak Danny
"Akhirnya sampe rumah juga. Lo mau gw temenin kekamar sekarang apa ntar?" -Kak Rein
"Lo disini aja Kak, gw bisa kekamar sendiri kok. Tenang aja ya." -Kayla
"Kalo gitu biar ditemenin Bi Ran aja ya. Bi Ran tolong temenin Kayla kekamar ya Bi, saya ada urusan sebentar." -Kak Rein
"Iya non. Mari non Kayla biar saya antar kekamar." -Bi Ran
"Makasih ya Bi." -Kayla
"Take care ya." -Kak Rein
"Iya Kak." -Kayla
"Akhirnya filenya udah selesai, gw terpaksa kekantor deh buat meeting dulu. Bi tolong siapin saya sandwich aja ya 2 yang satu mau saya bawa kekantor. Habis ini saya mau kekantor dulu ada meeting, tolong jaga Kayla ya Bi. Sabentar lagi temen - temennya Kayla pasti udah pulang sekolah kok. Tolong ya Bi, saya buru - buru." -Kak Rein
"Baik nona sulung. Saya akan menyiapkan juga untuk teman - temannya non Kayla." -Bi Ran
"Emm, sekalian makan sama obatnya Kayla langsung anterin keatas aja ya Bi. Saya nitip tolong bilang sama Kayla kalo saya pulangnya larut, mungkin sekitar jam 10 nanti. Makasih Bi. Pak Danny tolong siapin mobilnya ya." -Kak Rein
"Siap non." -Pak Danny
"Pak kita kekantor sekarang. Habis itu nggak usah nunggu saya pak, saya nanti dijemput jam 10 malam aja, soalnya saya ada meeting ada banyak tugas juga yang harus saya lembur nanti. Habis ini langsung ke sekolahnya Kayla aja jemput temen - temennya Kayla ya, ini udah mau jam 2 soalnya. Pasti bentar lagi mereka udah mau pulang." -Kak Rein
"Baik non." -Pak Danny
Gadis itu segera kembali kek kamarnya, dan ia memilih untuk tertidur sejenak.
"Kak Rein harus mati. Dia harus nemenin aku Kay." -Vero
"Kenapa harus Kak Rein. Kamu kan bisa milih aku buat nemenin kamu Vero, kita bisa sama - sama kaya dulu lagi." -Kayla
"Dia cuma mau Kak Rein." -Vero
"Dia? Siapa?" -Kayla
"Dia. Aaaaaaa" -Vero
"Vero." -Kayla
Gadis itu segera terbangun dari mimpi tidur siang indahnya.
"Non Kayla kenapa non? Habis mimpi buruk ya. Ini non makan siang dulu, saya juga bawain obat non." -Bi Ran
"Iya Bi, makasih. Bi Kak Rein kemana?" -Kayla.
"Itu non, nona sulung sedang ada meeting dikantornya tuan. Katanya bakalan pulang larut." -Bi Ran
"Ooo gitu. Tolong nanti malem tungguin Kak Rein pulang dulu ya Bi. Pokoknya nanti malem tunggu sampe Kak Rein pulang dulu baru gerbang depan ditutup aja. Victoria sama Fay masih belum pulang Bi?" -Kayla
"Masih belum non. Mungkin baru dijemput sama Pak Danny." -Bi Ran
"Ooo, kalo gitu siapin juga makan siang mereka ya Bi. Saya tunggu mereka aja sekalian, tolong dibawa turun aja makan siangnya ini Bi." -Kayla
"Baik non." -Bi Ran
"Mendingan nyantai diteras rumah deh sekalian nunggu Fay sama Victoria. Kayanya dengerin lagu bisa juga buat ngehibur gw." -Kayla
Seorang gadis tengah bersantai di teras rumahnya, dengan beberapa buku dan cemilan yang dibawanya. Tiba-tiba sosok pria yang mungkin sangat akrab baginya muncul.
"Kayla." -Vero
"Vero kamu masih hidup? Ini beneran kamu?" -Kayla
"Kay, kayla kamu harus mati." -Vero
Gadis itu langsung berlari menuju kedalam rumah setelah ia tahu tentang ancaman mengenai kakaknya itu.
"Aaaaa, Bi Ran tolong Bi." -Kayla
"Ada apa non?" -Bi Ran
"Tadi ada Vero tiba - tiba aja mukanya jadi pucet bajunya banyak darah Bi. Dia bilang mau bunuh aku, katanya aku harus mati Bi." -Kayla
"Nggak mungkinlah non, mungkin itu cuma khayalan non aja. Den Vero kan sudah meninggal, mana mungkin yang meninggal bisa hidup lagi buat bunuh orang. Non Kayla ini ada - ada saja. Itu sepertinya teman - teman non sudah pulang, biar saya bukakan pintu dulu non." -Bi Ran
"Iya Bi." -Kayla
Suara mobil datang dari arah pintu depan. Nampaknya rumah ini akan kembali ramai.
"Kayla gw pulang. Haduh pusing gw Kay Pak Galih tuh masa ngasih ulangan dadakan 20 soal. Mana tertulis semua lagi. Gw ngga yakin bakalan dapet nilai diatas KKM deh kalo kaya gini." -Fay
"Ya harusnya lo senenglah. Itu tandanya lo disuruh belajar setiap hari sama Pak Galih, bukannya malah belajar kalo pas mau ulangan aja. Kaya gw sama Victor gini terkenal rajin." -Kayla
"Betul tuh. Makannya lo harus rajin belajar biar kalo ada ulangan lagi bisa ngerjain soalnya, bukannya malah ditinggal tidur." -Victoria
"Sini makan siang dulu." -Kayla
"Iya iya, gw tau kok. Tapi hari ini kita jadi ulangan 2 kali dong. Astaga, kalo gw remed semua gimana nih. Ulangannya Bu Pinka tadi sih lumayan gampang, tapi ngga jadi pilgan deh. Tadi tuh cowok - cowok kelas kita juga menang lomba basket loh. Mana pada keren - keren lagi. Apalagi si Ketua kelas sekaligus ketua OSIS nya. Keren banget." -Fay
"Siapa yang keren?" -Victoria
"Ya si Devano lah, emangnya siapa lagi. Dia itu ternyata anak orkay juga kaya lo gini Kay. Nama marganya dia itu kalo nggak salah Zhi Hue, jadi nama panjangnya Devano Zhi Hue." -Fay
"Kenapa nama marganya nggak jadi satu diawal sih?" -Kayla
"Ya karena dia kan blasteran Cina ama Belanda gitu. Dia kesini ngikut ortunya yang punya perusahaan Zhi Dao Joy." -Fay
"Perusahaan yang kerja dibidang snack sama mainan itukan? Snaknya sih lumayan." -Victoria
"Iya bener yang itu. Perfect banget ya. Mana orangnya baik, pinter, famous, ganteng, kaya lagi. Duhh, sisain satu buat gw deh orang yang kek gitu." -Fay
"Fay kok lo pinter banget ya kalo disuruh nyari pacar. Giliran ulangan aja langsung down." -Kayla
"Tau tuh anak, otaknya emang kek gitu dia." -Victoria
"Yee, biarinlah, suka - suka gw." -Fay
"Gw udah selesai nih makannya. Kita keatas yuk Kay." -Victoria
"Gw ntar nyusul. Belum habis nih." -Fay
"Makanya kalo makan jangan bicara terus. Buruan habisin, ntar nyusul ya." -Kayla
"Iya iya." -Fay
Sedangkan dikantor...
"Iya, produk yang akan kita launching kali ini haruslah yang modern dan memiliki banyak peminat. Saya sudah memiliki beberapa desain. Kita bisa memvoting untuk mengetahui yang mana yang lebih menarik. Produk pertama ini tas yang terlihat kecil dan elegan, namun dibagian dalamnya terdapat kantong rahasia yang memudahkan kita untuk menyimpan barang penting dikantong itu. Tas ini multifungsi desainnya yang elegan cocok juga jika digunakan untuk saat santai dan berlibur. Dan karena bagian dalam yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk sekolah dan bekerja juga. Lalu produk yang kedua ini saya ada slingbag yang didalamnya terdapat dompet sekaligus gantungan candy yang lucu. Slingbag ini terbuat dari bahan kulit pilihan jadi akan anti air. Cocok digunakan disemua kesempatan. Saya berencana untuk memasarkan produk ini ke seluruh Asia, jika berhasil maka saya akan meningkatkan produksi dan distribusi hingga memenuhi konsumen global. Sekian dan terimakasih, tolong masukkan suara anda untuk penilaian saya." -Kak Rein
"Terimakasih Nona Reina atas ide dan presentasi anda." -Mr. Zhi Dao Hue
"Terimakasih Mr. Saya hanya menggantikan beberapa tugas Ayah saya. Dan kemungkinan kita akan bekerjasama untuk beberapa produk yang akan kita luncurkan bulan depan bersama dengan perusahaan Lin Ji Zhao." -Kak Rein
"Saya sangat mengharapkan kerjasama dari perusahaan VT Anashtasya ini terus terjalin. Karena kita saling menguntungkan bukan? Apalagi dengan perusahaan Anda yang menjadi terbesar nomor satu seAsia. Mana ada yang bisa menolak tawaran Anda." -Mr. Zhi Dao Hue
"Anda terlalu berlebihan Mr." -Kak Rein