Chereads / DREAM CATCHER / Chapter 4 - Chapter 4

Chapter 4 - Chapter 4

"Gw ngga bisa terima kalo Vero ninggalin gw secepet ini. Bahkan terakhir kali dia masih bisa ngirimin hadiah buat gw. Walaupun dia udah ngga ada sekarang. Tapi dia masih sayang sama gw. Gw berharap dia kembali." -Kayla

"Lo yang sabar Kay. Kita bakalan selalu ada disisi lo kok. Lo tenang dulu ya sekarang." -Fay.

---

"Kenapa Vero pergi secepat ini. Gw masih ngga nyangka kalo dia bakalan ninggalin gw dangan cara yang kaya gini." -Kayla

"Lo yang sabar ya Kay. Mungkin ini cara Tuhan menyayangi lo." -Victoria

"Tapi Tuhan ngga adil. Tuhan malah pisahin gw dari orang yang gw sayang, orang yang bikin gw bahagia. Apa kaya gini cara Tuhan memberikan kasih sayangnya kepada hambanya?" -Kayla

"Lo ngga boleh bicara kaya gitu Kay. Gw tau lo saekarang lagi sedih tapi lo nggak berhak buat nyalahin Tuhan. Lo harusnya berdoa sama tuhan buat meninggalnya Vero." -Victoria

"Cukup Victor, biarin Kayla tenang dulu. Biar gw yang tenangin Kayla ya." -Fay

"Ngga perlu Fay. Lo juga bisa keluar kok sekarang. Please gw pengen sendiri dulu." -Kayla

"Okay, lo harus ikhlasin Vero yaa. Gw keluar dulu." -Fay

Seorang gadis masih meratapi nasibnya itu, kini ia kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. Ia terus menangis hingga akhirnya ia tertidur.

"Kayla, Kay sayang." -Vero

"Vero, ini kamu?" -Kayla

"Iya sayang ini aku. Tinggalah disini bersamaku." -Vero

"Tapi, ini kan. Vero kamu mau kemana? Vero?" -Kayla

Gadia itu pun akhirnya terbangun. Vero yang menemuinya ternyata cuma mimpi. Gadis itu menangis lagi dan mengungkapkan perasaannya kepada pria yang baru saja dijumpainya di alam mimpi itu.

Keesokan harinya...

"Kay, lo buka pintunya dong. Lo sarapan dulu ya ini udah gw bawain nasi goreng + telur ceplok setengah mateng kesukaan lo." -Kak Rein

"Nggak mau kak. Gw nggak laper kok." -Kayla

"Kay, turun dulu yuk. Kita sarapan bareng. Gw ada kejutan loh buat lo. Kay?" -Fay

"Nggak Fay makasih. Gw nggak laper, kejutannya lo simpen aja. Gw lagi pengen sendiri." -Kayla

"Kay, kita berangkat sekolah yuk. Hari ini ada ulangan loh, gw yakin lo pasti bisa dapet nilai 100 deh. Ayolah Kay, ntar ada pertandingan basket juga, dan gw yakin lo pasti sen." -Victoria

"Gw hari ini ngga mood ke sekolah. Kalian berangkat aja, gw ngga ikut." -Kayla

"Nona Kayla Anashtasya, mari kita rayakan ulang tahunmu bersama." -Vero

"Vero apa itu kamu?" -Kayla

"....." -Vero

Gadis itu terdiam dan menunggu jawaban. Namun tak ada satupun suara jawaban yang menghampirinya. Dia menetapkan hatinya, bahwa ia harus bisa menerima kenyataan yang ada.

Hari berikutnya...

"Kak Rein ngapain kesini? Kok kakak bisa masuk kekamar gw sih?" -Kayla

"Gw pake kunci cadangan. Gw tau lo pasti masih terpuruk gara - gara kabar meninggalnya Vero sama kedua orang tuanya. Tapi lo nggak bisa kaya gini terus. Dengan cara lo mogok makan, ngurung diri dikamar aja. Lo pikir itu semua bakalan bisa bikin Vero balik. Yang ada itu bakalan nyiksa diri lo." -Kak Rein

"Gw cuman perlu waktu sendiri kak. Tolong tinggalin gw." -Kayla

"Gw ngga bakalan tinggalin lo. Sekarang lo mandi ya gw tunggu. Habis ini kita bakalan ke makamnya Vero. Lo ngga bisa sedih - sedihan kaya gini terus. Lo harus move on supaya hidup lo bisa lanjut lagi." -Kak Rein

"Oke, habis ini anterin gw ketemu Vero ya kak." -Kayla

"Gimana udah siap?" -Kak Rein

"Iya kak." -Kayla

Bruuaaakkkkk...

Gadis itu terjatuh dan tak sadarkan diri. Seisi rumah pun heboh.

"Kay, lo kenapa? Kay, sadar Kay. Bi Ran tolong telfon dokter Bi. Pak Danny tolong bantuin saya bawa Kayla kekamar." -Kak Rein

"Baik nona sulung." -Bi Ran & Pak Danny

Semua penghuni rumah berkumpul di depan pintu sebuah kamar, berharap bahwa yang ada didalam kamar itu akan tetap baik-baik saja.

"Dokter Dev, bagaimana keadaan adik saya?" -Kak Rein

"Kayla hanya stres ringan. Dan karena perutnya kosong makanya dia jatuh pingsan. Dia juga dehidrasi karena itu saya memasangkan infus ini sebagai pengganti asupan yang masuk ke tubuhnya. Setelah infus ini habis saya akan segera pergi." -Dokter Dev

"Terimakasih Dok. Silahkan Dok saya sudah menyiapkan makan siang untuk Dokter dibawah. Mari Dokter. Bi Ran tolong tungguin Kayla ya Bi. Saya mau menemani Dokter Dev dulu" -Kak Rein

"Baik nona sulung." -Bi Ran

3 jam kemudian...

"Aku ada dimana?" -Kayla

"Non muda sudah sadar? Saya akan panggilkan nona sulung dulu. Nona sulung, nona muda sudah sadar." -Bi Ran

"Iya Bi, saya sama Dokter Dev bakalan ke atas Bi." -Kak Rein

"Untungnya keadaan kamu sudah sedikit membaik Kayla. Dari tadi kakak mu ini terus mengkhawatirkanmu. Saya turut berduka ya atas kejadian yang menimpa Vero dan keluarganya. Saya sudah memberikan resep obat tolong segera dibeli di apotik. Dan jangan sampai telat makan ya, minum yang banyak. Dan istirahatlah yang cukup. Biar infusnya saya lepas dulu." -Dokter Dev

"Terimakasih Dokter Dev. Saya sekarang baik -baik saja." -Kayla

"Terimakasih Dokter Dev. Bi Ran tolong antar Dokter Dev keluar ya." -Kak Rein

"Iya nona. Mari Dokter biar saya antar." -Bi Ran

"Kak, anterin gw ke makam Vero sekarang kak." -Kayla

"Nggak lo lagi sakit sekarang. Lo harus makan terus istirahat. Kesananya besok pagi aja ya." -Kak Rein

"Please kak, gw pengen ketemu Vero. Tolong anterin gw sekarang kak." -Kayla

"Oke. Kalo gitu lo harus makan dulu ya. Biar gw ambilin dibawah. Kalo lo udah habisin makanannya, baru lo gw anterin ke makamnya Vero." -Kak Rein

"Iya kak." -Kayla

20 menit kemudian...

"Udah habis belum makanannya?" -Kak Rein

"Udah kak. Anterin gw sekarang." -Kayla

"Pelan - pelan turunnya ya. Sini pegangan gw. Pak Danny, tolong siapin mobil yaa." -Kak Rein

"Baik nona." -Pak Danny

QPak kita berangkat sekarang yaa." -Kak Rein

"Iya nona." -Pak Danny

Akhirnya sampai juga di pemakaman...

"Kak, makamnya Vero yang mana ini? Tolong kasih tau gw kak." -Kayla

"Itu, yang ditengah - tengah. Sini pengangan gw, biar gw temenin kesananya ya." -Kak Rein

"Iya kak. Makasih udah nganterin gw, juga udp1ah mau nganterin gw." -Kayla

"Lo tenang aja, lo kan adek gw. Gw cuman pengen adik gw satu -satunya ini bahagia. Dan gw cuman bisa lakuin yang terbaik buat adek gw. Gw yakin mami sama papi pasti juga bakalan ngelakuin hal yang sama kalo lagi ada disini. Tapi sayang mami sama papi justru harus keluar negeri disaat kaya gini. Lo harus kuat ya Kay, disini masih ada gw sama Fay sama Victoria. Kita bakalan selalu ada buat lo, lo harus semangat." -Kak Rein

"Makasih kak. Lo emang yang terbaik buat gw. Lo selalu bisa bikin gw seneng. Makasih kak." -Kayla

"Sama - sama." -Kak Rein

"Vero, sekarang aku ada disini. Aku ada disamping kamu. Aku ada disini nemenin kamu. Maaf kalo aku telat dateng nemuin kamu. Aku kangen banget sama kamu. Aku cinta tulus sama kamu. Maaf kalo karena aku kamu sampe kecelakaan kaya gini sayang. Maafin aku." -Kayla